Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Pentingnya Hormon Progesteron Selama Kehamilan, Bunda Perlu Tahu

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 02 Jan 2021 09:23 WIB

Portrait of female obstetrician smiling at pregnant woman in doctors office, copy space
Pentingnya progesteron selama kehamilan/ Foto: iStock

Jakarta - Hormon progesteron mungkin akrab di telinga Bunda selama kehamilan. Tetapi, tak sedikit Bunda yang mengetahui betapa pentingnya hormon yang dikenal sebagai hormon kehamilan tersebut.

Melansir Myfertilitycenter, hormon progesteron membantu sel telur yang dibuahi ditanamkan ke dalam rahim untuk membentuk kehamilan serta membantu menjaga kehamilan yang sehat.

Wanita memang secara alami menghasilkan hormon progesteron di ovarium, plasenta, dan kelenjar adrenal selama kehamilan. Selama program IVF (in vitro fertilization), hormon progesteron sering diberikan karena obat-obatan yang digunakan dalam proses tersebut mengurangi produksi alami hormon pada wanita.

Hormon progesteron adalah hormon yang dibuat di awal kehamilan oleh kista di ovarium yang disebut corpus luteum. Kista folikel ovarium ini terus memproduksi progesteron selama 10 minggu selama kehamilan.

Setelah minggu-minggu awal tersebut, maka plasenta mengambil alih produksi progesteron. Selama trimester pertama, kadar progesteron meningkat secara eksponensiao, tetapi tidak lama kemudian menjadi stabil.

Hormon progesteron menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang sempurna bagi ovarium untuk menampung janin dengan menjaga otot rahim tetap rileks dan membantu sistem kekebalan tubuh mentolerir DNA asing. 

Ketika Bunda sedang menjalani IVF, hormon progesteron terkadang perlu ditambah. Folikel ovarium wanita mungkin juga tidak berkembang dengan baik dan mungkin tidak mengeluarkan cukup progesteron sendiri. Dalam keadaan ini, progesteron juga perlu ditambahkan.

Hormon progesteron juga disekresikan selama awal kehamilan dan mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Ini menyebabkan fase luteal dimulai dan mengubah lapisan rahim dengan menebalkannya untuk menerima embrio.

Embrio sendiri merupakan hasil dari sel telur saat dibuahi oleh sperma. Saat mengejar kehamilan, embrio yang telah dibuahi akan mencapai rahim secara normal 5 hari setelah ovulasi. Kemudian, dua hari setelahnya akan menempel di dinding rahim. 

Setelah menempel di dinding rahim, inilah saat puncak kadar hormon progesteron. Bagi Bunda yang menjalani IVF, biasanya Bunda akan menjalani suplementasi hormon progesteron untuk membantu mendorong embrio yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim.

Simak juga Bunda ciri hamil dilihat dari perubahan kulit dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Tips Cantik Sehat Saat PandemiBanner Tips Cantik Sehat Saat Pandemi/ Foto: Mia Kurnia Sari

Pentingnya Hormon Progesteron Selama Kehamilan

Pregnant woman standing by the big window with face medical mask on. Worries about child birth during pandemic.

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SeventyFour

Perlu Bunda tahun, ketika Bunda sedang hamil, tubuh akan menghasilkan hCG. Ini merupakan sinyal bagi ovarium untuk terus memproduksi hormon progesteron. Kehadiran hCG sendiri akan mencegah timbulnya menstruasi dan memungkinkan Bunda hamil.

Kemudian, hormon progesteron akan terus diproduksi, memelihara keberadaan janin saat mulai tumbuh. Setelah 8-10 minggu kehamilan, plasenta mengambil alih produksi progesteron dan meningkatkan produksi sampai bayi lahir.

"Progesteron penting sejak awal kehamilan karena hormon progesteron mempersiapkan lapisan rahim untuk menanamkan telur dan bertindak sebagai pelemas otot, mencegah rahim berkontraksi sampai awal persalinan," ujar dokter Kinga Babicki, seorang naturopathic, seperti dikutip dari laman Todaysparent.


Meski demikian, sambung dokter Kinga, sifat relaksasi otot yang sama juga dapat menyebabkan sembelit karena memperlambat saluran pencernaan. Tetapi ini merupakan hal yang normal terjadi.

Tak hanya itu, Bunda juga perlu mengetahui efek lainnya. Bahwa ternyata, hormon progesteron juga dikaitkan dengan efek klasik pada periode pramenstruasi karena kadar hormon progesteron Bunda akan tetap tinggi selama kehamilan. Dengan adanya kadar yang tinggi tersebut, perubahan suasana hati dapat menjadi efek sampingnya.

Jadi, Bunda jangan heran ya kalau mood selama kehamilan suka tidak stabil. Sebab, pengaruh hormonal memang sedang bergejolak di dalam tubuh Bunda untuk membantu proses kehamilan.

Semoga membantu informasinya ya, Bunda.

 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda