Peran Penting Hormon Progesteron Dalam Kehamilan, Apa Saja?

Young Pregnant woman touching stomach while waiting Travail towards window at hospital ward

Ibu hamil/Foto: Getty Images/Kemal Yildirim

Jakarta - Hormon progesteron memiliki peran penting bagi wanita. Tidak saja dalam kesehatan, tetapi juga dalam kesuburan wanita. Lalu, apa saja ya peran penting lain dari hormon progesteron? Cari tahu yuk, Bunda.

Progesteron diketahui merupakan hormon yang bertanggung jawab untuk kesuburan dan menstruasi. Hormon ini juga mempersiapkan endometrium, lapisan paling dalam dari rahim untuk kehamilan. Hormon progesteron membantu menebalkan endometrium untuk mendukung implantasi, seperti dikutip dari laman Medical News Today.

Jika kehamilan terjadi, tubuh dan plasenta akan terus mengeluarkan progesteron untuk mendukung pertumbuhan janin. Kadar hormon progesteron sedianya akan terus meningkat selama kehamilan.

Progesteron diketahui membantu tubuh dalam membangun tulang yang kuat dan rambut yang sehat. Serta, dapat dikatakan juga bahwa hormon progesteron dapat membantu tidur nyenyak dan mencegah kanker endometrium.

Peran hormon progesteron juga sangat vital dalam hal kemampuan membawa Bunda hamil, serta mengawal kehamilan tersebut sampai cukup bulan jelang persalinan.

Setelah ovulasi, progesteron menyebabkan lapisan rahim menebal dan menciptakan lingkungan yang ideal untuk sel telur/embrio yang telah dibuahi. Jika Bunda memiliki kadar progesteron yang rendah, mungkin akan mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Bunda pun pada akhirnya akan kesulitan untuk hamil.

"Progesteron mencegah kontraksi otot yang terjadi di rahim yang akan menyebabkan tubuh menolak sel telur,"ujar Dr Natalia Novikova, seorang ginekolog dan ahli bedah endoskopi di Medclinic Cape Town, seperti dikutip dari laman Medclinic Infohub.

Selain itu, wanita dengan kadar progesteron yang rendah saat hamil, memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran atau persalinan prematur. Untuk informasi selengkapnya, klik halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga video perlindungan untuk ibu hamil dan balita selama pandemi COVID-19:

[Gambas:Video Haibunda]

Peran Hormon Progesteron dalam Kehamilan

Portrait of a tired pregnant woman sleeping on a couch in the living room at home

Ibu hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/Cunaplus_M.Faba

Selama tahap awal kehamilan, progesteron diproduksi oleh bagian tertentu dari ovarium yang disebut korpus luteum. Kehadiran hormon progesteron pun sangat penting untuk proses pembentukan plasenta. Sekira delapan minggu, setelah plasenta terbentuk, ia kemudian mengambil alih produksi progesteron.

Diperkirakan, hormon ini juga memiliki aktivitas anti-inflamasi dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh dimana membantu melindungi dari keguguran dan persalinan prematur.

Progesteron diketahui dapat pula meningkatkan suplai darah ke payudara dan area panggul, merangsang pertumbuhan jaringan payudara ibu dan memperkuat otot dinding panggul dalam persiapan persalinan. Level hormon progesteron sedianya juga terus meningkat selama kehamilan sampai bayi Bunda lahir.

Selama hari-hari awal kehamilan, level progesteron akan meningkat dan membuat Bunda merasa lelah. Pada saat yang sama, peningkatan ini juga memperlambat pergerakan makanan melalui sistem pencernaan dimana dapat menyebabkan terjadinya gas atau sembelit.

Dengan kekurangan hormon progesteron juga dapat menyebabkan Bunda memiliki estrogen berlebihan. Ketika tingkat estrogen tinggi efeknya ialah dapat menurunkan hasrat seksual, menyebabkan penambahan berat badan, dan memengaruhi kantung empedu.

Jika Bunda tidak dalam kondisi kehamilan, tanda-tanda bahwa hormon progesteron rendah akan menimbulkan gejala seperti sakit kepala atau migrain, perubahan suasana hati, dan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Sementara ketika hamil, tanda bahwa Bunda memiliki tingkat progesteron yang rendah meliputi perdarahan rahim dan munculnya bercak. Ada baiknya, Bunda berkonsultasi dengan dokter agar kehamilan tetap terpantau sehat dan level hormon progesteron Bunda dalam tahap yang normal sampai melahirkan.

Semoga sehat selalu ya, Bunda.