HaiBunda

KEHAMILAN

Penyebab & Cara Mengatasi Mual Muntah Berlebih Saat Hamil Trimester 1

dr. Ilham Utama Surya, SpOG   |   HaiBunda

Rabu, 30 Dec 2020 13:29 WIB
Penyebab & Cara Mengatasi Mual Muntah di Trimester 1/Foto: iStock
Jakarta -

Mual dan muntah menjadi keluhan yang paling sering dialami ibu hamil. Sekitar 50 sampai 80 persen ibu hamil mengalami keluhan ini. Bunda salah satunya?

Mual dan muntah biasanya terjadi di usia kehamilan 5 minggu. Puncaknya terjadi pada usia kehamilan 8 sampai 9 minggu.

Kondisi ini akan mereda dan menurun setelah memasuki usia kehamilan di atas 14 sampai 16 minggu. Mual dan muntah adalah hal wajar yang dialami ibu hamil, namun bisa berbahaya bila tidak waspada.


Penyebab Mual dan muntah saat hamil

Selama hamil, tubuh wanita mengalami perubahan fisik dan hormonal. Salah satu perubahan hormonal bisa menyebabkan mual dan muntah.

Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba ini juga membuat tubuh harus beradaptasi dengan keadaan. Hal inilah yang bisa menimbulkan gejala mual dan muntah.

Di trimester awal kehamilan, ada hormon beta hCG (human chorionic gonadotropin) yang merangsang ke pusat otak kita, sehingga menyebabkan rasa mual dan muntah. Hormon lainnya adalah progesteron yang dapat membuat otot-otot polos menjadi lebih tenang. Kombinasi hormon-hormon ini juga dapat menyebabkan mual dan muntah selama hamil.

Mual dan muntah berat pada ibu hamil

Mual dan muntah selama kehamilan bisa berubah menjadi berat dan parah. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan hiperemesis gravidarum.

Pada keadaan yang parah, hiperemesis gravidarum bisa menyebabkan ibu tidak mau makan dan minum. Kondisi ini harus segera mendapatkan pertolongan medis karena bisa membahayakan ibu dan janinnya.

Ibu hamil trimester 1 yang mengalami hiperemesis gravidarum umumnya akan mengalami gejala-gejala yang tak biasa. Selain terus muntah, ibu hamil tidak bisa buang air kecil (BAK), bisa BAK tapi urine berwarna gelap, tidak bisa makan sama sekali, dan terjadi penurunan berat badan.

Ibu hamil yang mengalami penurunan berat badan harus diwaspadai. Menurut definisi American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), penurunan berat badan ibu hamil sebesar 5 persen perlu penanganan lebih lanjut dari dokter.

Kondisi paling berbahaya dari hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan gangguan organ pada ibu. Beberapa di antaranya adalah gagal ginjal, gangguan otak, hingga menyebabkan kematian.

Ketahui juga kondisi medis ibu hamil yang memicu mual dan muntah semakin parah di halaman selanjutnya.

Bunda, simak juga yuk penjelasan dokter Reisa mengenai muntah di pagi pada ibu hamil dalam video di bawah ini:

(ank/rap)
Penyebab dan cara mengatasi mual muntah di awal kehamilan

Penyebab dan cara mengatasi mual muntah di awal kehamilan

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Menawan Hassya Sabri, Anak Sambung Irish Bella yang Kuliah di Kedokteran

Mom's Life Annisa Karnesyia

10 Nama Anak Laki-laki dari Penyanyi Indonesia yang Aesthetic & Artinya, Nama Anak Beby Romeo Curi Perhatian

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Ini yang Terjadi pada Otak Anak Jika Orang Tua Memukulnya

Parenting Azhar Hanifah

Camping Under the Sea: Karena Berkemah Tidak Hanya di Bawah Bintang, Tapi Bisa Juga Bersama Ikan

Parenting Zika Zakiya

Kapan USG Bisa Mendeteksi Bayi Sungsang dalam Kandungan? Ini Fakta Menariknya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Menawan Hassya Sabri, Anak Sambung Irish Bella yang Kuliah di Kedokteran

Camping Under the Sea: Karena Berkemah Tidak Hanya di Bawah Bintang, Tapi Bisa Juga Bersama Ikan

10 Nama Anak Laki-laki dari Penyanyi Indonesia yang Aesthetic & Artinya, Nama Anak Beby Romeo Curi Perhatian

Ini yang Terjadi pada Otak Anak Jika Orang Tua Memukulnya

Kapan USG Bisa Mendeteksi Bayi Sungsang dalam Kandungan? Ini Fakta Menariknya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK