Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Dinding Rahim Tebal Pengaruhi Keberhasilan Bayi Tabung? Ini Faktanya Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 08 Mar 2021 16:42 WIB

Close up of woman hand holding a positive home pregnancy test in bedroom at home
Dinding Rahim Tebal Pengaruhi Keberhasilan Bayi Tabung? Ini Faktanya Bun/ Foto: iStock
Jakarta -

Ketebalan dinding rahim kerap dikaitkan dengan keberhasilan bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF), Bunda. Seperti diketahui, kondisi dinding rahim memang bisa menipis hingga menebal saat wanita mulai menstruasi sampai menopause.

Dinding rahim atau lapisan endometrium adalah bagian reproduksi wanita yang berperan dalam siklus menstruasi dan selama kehamilan. Endometrium sebagian besar terdiri dari jaringan mukosa yang memiliki dua lapisan, yakni lapisan yang bisa berubah dan tidak berubah atau dinamis.

Menurut dokter obgyn Anita Sadaty, MD, lapisan fungsional endometrium akan mengalami perubahan spesifik sebelum ovulasi. Struktur yang disebut kelenjar rahim akan menjadi lebih panjang dan pembuluh darah kecil akan menjadi penuh atau vaskularisasi.

"Akibat proses tersebut, lapisan endometrium menjadi lebih tebal dan mengandung darah sehingga siap menerima telur yang dibuahi untuk men-support plasenta," kata Sadaty, dilansir Very Well Health.

Nah, jika pembuahan tidak terjadi setelah ovulasi, penumpukan pembuluh darah dan jaringan akan hilang. Saat ini, Bunda akan kembali ke periode menstruasi lagi.

Setiap bulan dalam siklus menstruasi, tubuh mempersiapkan dinding rahim untuk menampung embrio. Dinding rahim akan menebal atau menipis selama proses tersebut. Siklus yang terjadi ini disebabkan dua hormon, yakni estrogen dan progesteron.

Menurut Radiologi Society of North America (RSNA), lapisan dinding rahim paling tipis terjadi selama menstruasi, yakni antara 2-4 mm. Sementara pada paruh pertama fase proliferasi yang dimulai sekitar hari ke-6 hingga 14 siklus wanita atau waktu antara akhir satu siklus menstruasi, saat pendarahan berhenti dan sebelum ovulasi, endometrium mulai menebal dengan ukuran antara 5-7 mm.

Saat menstruasi berlangsung dan bergerak menuju ovulasi, lapisan dinding rahim tumbuh lebih tebal hingga 11 mm. Kemudian sekitar 14 hari dalam siklus wanita, hormon memicu pelepasan sel telur. Selama fase sekresi ini, ketebalan lapisan dinding rahim paling besar bisa mencapai 15 mm.

Kaitan ketebalan dinding rahim dan bayi tabung

Kondisi sel telur yang baik atau embrio sehat tidak cukup menjamin keberhasilan bayi tabung, Bunda. Tingkat ketebalan dinding rahim juga penting untuk menjamin keberhasilan implatasi.

Mengutip laman Inviafertility dan Southern California Reproductive Center (SCRC), ketebalan dinding rahim sangat penting bagi Bunda yang menjalani bayi tabung. Dokter biasanya akan mengukur ketebalan dinding rahim sebelum melakukan transfer embrio dan memastikan bahwa lapisan tersebut cukup tebal untuk melakukan implantasi.

Selama fase stimulasi bayi tabung, ketebalan dinding rahim biasanya akan meningkat sebagai respons terhadap hormon estrogen yang dilepaskan oleh ovarium. Penebalan dinding rahim ini akan diukur rutin menggunakan ultrasonografi (USG) transvaginal.

Lapisan rahim yang tebal dan reseptif adalah tempat yang sempurna untuk embrio. Untuk bayi tabung, ketebalan yang ideal sekitar 7 hingga 8 mm atau tampak tiga lapis jika dilihat melalui USG.

Tahukah Bunda? Lapisan rahim yang terlalu tipis dapat menjadi masalah serius untuk perencanaan bayi tabung. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal implantasi atau keguguran dini.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lapisan tipis dikaitkan dengan tingkat kehamilan bayi tabung yang rendah. Sementara, penelitian lain belum bisa membuktikan hal ini. Meski demikian, secara umum penebalan dinding rahim memudahkan implantasi dan transfer embrio.

Tindakan medis sebelum bayi tabung mungkin dilakukan jika Bunda memiliki anatomi dinding rahim tipis. Beberapa di antaranya adalah operasi invasif untuk mengangkat fibriod atau pemberian antibiotik untuk kasus endrometritis.

ilustrasi test packIlustrasi Pasangan Suami Istri/ Foto: iStock

Cara menebalkan dinding rahim untuk bayi tabung

Bila Bunda memiliki dinding rahim yang tipis, dokter mungkin menyarankan untuk mencoba menebalkannya sebelum proses transfer embrio. Berikut cara untuk menebalkan dinding rahim untuk prosedur bayi tabung:

1. Konsumsi suplemen estrogen

Dokter mungkin akan menyarankan Bunda untuk konsumsi suplemen estrogen baik melalui suntikan atau oral. Hormon estrogen ini seperti dikenalkan ke dalam sistem tubuh melalui pemberian obat luar.

2. Rajin olahraga

Untuk mendapatkan dinding rahim tebal, Bunda membutuhkan suplai darah yang baik. Meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dapat melancarkan aliran darah ke daerah panggul untuk mendorong pertumbuhan lapisan endometrium.

Bunda dapat melakukan olahraga teratur dengan intensitas sedang ya. Ketika detak jantung meningkat, oksigen dalam darah akan mengalir ke seluruh tubuh.

Banyak bergerak juga dapat melancarkan aliran darah dan memperbaiki dinding rahim. Beberapa olahraga yang bisa dilakukan adalah yoga dan jalan cepat.

3. Hindari kafein dan rokok

Kafein dalam kopi dan nikotin rokok tidak baik untuk sirkulasi darah. Untuk merencanakan bayi tabung, Bunda harus berhenti merokok dan minum kopi ya.

4. Akupuntur

Bunda bisa konsultasi ke dokter untuk mengetahui manfaat akupuntur selama program bayi tabung. Peneliti masih mencari tahu efek akupuntur pada kesuburan, namun ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa akupuntur dapat meningkatkan sirkulasi darah.

5. Perhatikan berat badan

Bunda perlu konsultasi ke ahli gizi jika memiliki berat badan rendah ya. Berat badan yang kurang mungkin bisa memengaruhi program bayi tabung dan lapisan dinding rahim.

Berat badan dikaitkan dengan peningkatan aliran darah panggul. Sedangkan sel lemak bisa memproduksi hormon estrogen tambahan yang dibutuhkan tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) yang normal berkisar antara 18,5 hingga 24,9.

6. Pertimbangkan penggunaan suplemen

Penggunaan suplemen, vitamin, atau herbal harus diperhatikan. Beberapa di antaranya mungkin dapat berpengaruh pada penebalan dinding rahim.

Meski begitu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa suplemen mungkin memberikan manfaat. Misalnya, suplemen vitamin E dan L-arginin yang dikaitkan dengan perbaikan endometrium atau vitamin D dapat memengaruhi keberhasilan implantasi.

Sebelum konsumsi vitamin, suplemen, dan herbal, Bunda perlu mencari tahu dulu manfaatnya. Jangan lupa tanyakan ke dokter.

7. Perhatikan konsumsi obat

Banyak obat flu untuk mengatasi alergi musiman dirancang menghentikan sakit di hidung. Beberapa di antaranya bisa bikin pembuluh darah sempit. Tanyakan ke dokter tentang konsumsi obat jenis ini ya, Bunda.

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda