
kehamilan
Berencana Menunda Kehamilan? Inilah 3 Jenis KB yang Perlu Bunda Ketahui
HaiBunda
Jumat, 23 Apr 2021 07:05 WIB

Salah satu upaya untuk menunda kehamilan yakni dengan menggunakan alat kontrasepsi, Bunda. Ini dilakukan demi mencegah pertemuan antara sel telur yang telah matang dengan sperma.
Metode kontrasepsi cenderung digunakan ketika seseorang ingin menunda bahkan ingin berhenti karena dirasa telah lengkap keluarganya. Kebanyakan wanita mengubah penggunaan kontrasepsi setelah melahirkan dan berhenti saat masa suburnya.
Menurut Juan Shoemaker dalam studinya yang dipublikasikan National Center for Biotechnology Information (NCBI) pada tahun 2005 menjelaskan bahwa faktor bagi wanita memilih metode kontrasepsi, diketahui dari keinginan mereka untuk membatasi jumlah anak.
Sebagian besar dari mereka yang pernah menikah tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi karena alasan kesuburan. Alasan lainnya adalah kekhawatiran tentang kemungkinan efek samping dari alat kontrasepsi yang digunakannya tersebut.
Ya, masing-masing kontrasepsi mempunyai kesesuaian dan kecocokan bagi pemakainya. Misalnya saja pada metode KB, tepatnya KB implan. Ini merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan yang memiliki tingkat efektivitas tinggi. Namun, penggunaan KB implan juga memiliki kekurangan dan efek samping, Bunda.
"Banyak orang sering salah paham bahwa semua metode KB sama dalam hal perlindungan. Tetapi itu tidaklah benar. Beberapa bekerja lebih baik dari yang lain," kata Dr Nancy Stanwood, MD, MPH, Kepala Keluarga Berencana di Yale Medicine, dikutip dari laman Yale Medicine
Jenis KB
Kontrasepsi merupakan sejenis alat, obat, atau prosedur bedah yang berfungsi untuk menunda atau berhenti memiliki anak, Bunda. Terdapat banyak jenis kontrasepsi yang tersedia, salah satunya jenis KB.
Ini merupakan jenis alat kontrasepsi hormonal. Secara umum mengandung kombinasi hormon progestin dan estrogen maupun hanya hormon progesteron. Mengutip WebMD, jenis kontrasepsi hormonal mengandung sedikit hormon estrogen dan progestin buatan manusia.
Hormon-hormon ini menghambat hormon alami tubuh untuk mencegah kehamilan dengan berbagai cara. Kontrasepsi hormonal biasanya akan menghentikan tubuh untuk berovulasi. Ini juga dapat mengubah lendir serviks sehingga menyulitkan sperma untuk melewati serviks dan menemukan sel telur.
Nah Bunda, dirangkum dari berbagai sumber, alat Kontrasepsi ini tersedia dalam beberapa bentuk, antara lain:
![]() |
1. KB Implan
Salah satu jenis KB yang memiliki efektivitas tinggi, Bunda. Menurut psikoterapis dan konselor bersertifikat Jayne Leonard, implan bekerja dengan melepaskan hormon progestin ke dalam tubuh untuk mencegah ovulasi.
"Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) memperkirakan bahwa KB implan 99 persen efektif sebagai alat kontrasepsi," kata Leonard, dikutip dari Medical News Today.
KB implan atau KB susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik berisi hormon yang dimasukkan ke bawah kulit. Caranya dengan dimasukkan pada sisi dalam lengan atas, Bunda.Selain itu, jenis ini sangat cocok bagi wanita yang tidak bisa menggunakan kontrasepsi mengandung estrogen. Prosedur KB juga bisa mengembalikan kesuburan setelah implan diangkat.
2. KB IUD
Intra uterine device (IUD) atau yang lebih dikenal dengan KB spiral merupakan jenis KB berbentuk benda kecil, terbuat dari plastik yang lentur, serta mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim.
Ini merupakan metode kontrasepsi jangka panjang yang dapat bertahan selama 3 hingga 10 tahun, tergantung pada jenisnya.
"Rekomendasi tentang penggunaan KB spiral tetap sama selama beberapa waktu. Bahkan, ada temuan yang menyebutkan bahwa perangkat tersebut efektif lebih lama dari yang sebenarnya," ujar Dr Justine P. Wu, seorang peneliti di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School di New Jersey.
3. Pil KB
Merupakan jenis yang paling umum dengan menggunakan estrogen dan progestin untuk mencegah ovulasi, Bunda.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh National Survey of Family Growth, menemukan bahwa pil KB adalah bentuk kontrasepsi yang paling umum digunakan pada 2015 hingga 2017. Selain dapat mencegah kehamilan, pil KBÂ juga dapat digunakan untuk penderita sindrom ovarium polikistik (PCOS), nyeri haid, jerawat, fibroid rahim, dan endometriosis.
Mengutip Kids Health, kebanyakan pil KBÂ adalah pil kombinasi yang mengandung campuran hormon estrogen dan progesteron untuk mencegah ovulasi. Jadi, seorang wanita tidak bisa hamil jika tidak berovulasi karena tidak ada sel telur untuk dibuahi.
Bagaimanapun juga, penggunaan alat kontrasepsi atau KB perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter atau penyedia kesehatan ya, Bunda. Mereka biasanya akan menyarankan alat kontrasepsi mana yang sesuai dengan kondisi Bunda dan suami.
(haf/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Bolehkah Berhubungan Setelah Pasang KB Implan? Simak Aturan Amannya

Kehamilan
Panduan KB Implan: Efek Samping, Harga & Cara Kerja

Kehamilan
Efek Samping Pemakaian KB Implan untuk Mencegah Kehamilan

Kehamilan
KB Implan, Ketahui Keuntungan & Kekurangan Yuk Bun!

Kehamilan
Cara Mencegah Kehamilan dengan KB Implan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Bolehkah KB Steril Dilakukan Bersamaan dengan Persalinan Caesar?
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda