Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Plasenta Previa: Faktor Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganan

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 27 Jun 2021 11:45 WIB

Loving man hugging his pregnant wife from behind standing near window at home, copy space
Ilustrasi kehamilan plasenta previa/Foto: iStock
Jakarta -

Ada berbagai cara supaya kehamilan Bunda tetap sehat. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dapat menghindari asap rokok dan memakan makanan yang sehat agar nutrisi Bunda dan Si Kecil bisa terpenuhi.

Ini memang sangat penting dilakukan supaya dapat menghindari permasalahan yang dialami oleh Ibu hamil seperti plasenta previa. Plasenta previa adalah kondisi pada saat plasenta atau biasa yang dikenal dengan ari-ari berada pada bagian bawah dan menutup jalan lahirnya bayi.

Plasenta previa yang tidak cepat diatasi akan meningkatkan risiko perdarahan pada Bunda ketika persalinan maupun sebelum persalinan.

Banner Diusir Warga Karena Tertular Covid dari AnakFoto: Mia Kurnia Sari

Faktor Penyebab Plasenta Previa

Plasenta adalah sebuah organ yang dapat mengantarkan oksigen dan nutrisi kepada bayi selama dalam kandungan. Pada umumnya plasenta memang terletak pada bagian bawah, namun dengan bertambahnya usia kehamilan maka janin akan bergerak ke bawah dan plasenta akan berubah posisi bergerak ke atas.

Ada beberapa kondisi yang malah menyebabkan plasenta tidak akan bergerak ke atas sampai mendekati pada hari persalinan. Sebenarnya penyebab ini masih belum bisa diketahui tetapi menurut beberapa penelitian ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami plasenta previa, di antaranya:

1. Hamil di atas 35 tahun
2. Sudah pernah hamil empat kali
3. Punya riwayat pembedahan di sekitar rahim

Ada faktor yang lainnya bisa meningkatkan risiko Bunda dapat mengalami kondisi plasenta previa. Misalnya:

1. Posisi bayi yang sungsang
2. Sebelumnya pernah mengalami keguguran
3. Hamil kembar lebih dari dua
4. Rahim mempunyai bentuk yang kurang normal
5. Pernah mempunyai riwayat plasenta previa pada kehamilan yang lalu.

KehamilanIlustrasi Kehamilan/ Foto: iStock

Risiko plasenta peavia juga akan semakin besar jika seorang Bunda juga sebelumnya pernah menjalani operasi caesar. Tapi jangan khawatir karena Bunda bisa berkonsultasi kepada dokter kandungan terlebih dahulu.

Dari situ akan muncul kesimpulan mengenai bagaimana baiknya proses persalinannya. Bunda pun akan jadi lebih paham mengenai risiko apa saja yang akan dihadapi.

Gejala Plasenta Previa

Gejala plasenta pravia adalah mengalami perdarahan pada vagina di trisemester ketiga atau kedua. Perdarahan yang dialami bisa berat dan ringan.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah USG tranvaginal, USG Panggul, dan MRI. Pemeriksaan ini dilakukan supaya dapat memastikan posisi plasenta dan bagaimana kondisi kehamilannya. Jika plasenta tidak berada di posisinya, maka dapat membahayakan Bunda.

Penanganan Plasenta Previa

Penanganan plasenta previa adalah dengan cara sebagai berikut:

1. Jika Bunda mengalami perdarahan yang tidak cukup banyak, jangan panik, dan lakukan bed rest di rumah. Konsultasi juga dengan dokter kandungan Bunda ya.

2. Lebih banyak beristirahat, kurangi aktivitas fisik, dan jangan melakukan hubungan badan sampai benar-benar sembuh.

3. Jika perdarahan dan flek makin banyak, segera temui dokter kandungan Bunda.

Itulah beberapa hal yang dapat mengakibatkan plasenta previa pada Bunda hamil. Jika mengalaminya, lakukanlah penanganan dengan tepat. (PK)

Simak juga video berikut mengenai mitos seputar kehamilan yang harus Bunda ketahui.

[Gambas:Video Haibunda]



(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda