Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Hal yang Bisa Dilakukan Bunda dengan Plesenta Previa agar Proses Persalinan Lancar

Dewi Ratna   |   HaiBunda

Minggu, 26 Dec 2021 16:37 WIB

pregnancy, maternity, people and expectation concept - close up of happy pregnant woman with big belly lying on sofa at home
Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock

Jakarta - Bunda, plasenta previa terjadi ketika plasenta menutupi pembukaan serviks pada bulan-bulan akhir kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan hebat, baik itu sebelum maupun selama proses persalinan.

Pada trimester ketiga kehamilan, seharusnya plasenta berada di dekat bagian atas rahim, Bunda. Posisi ini merupakan posisi yang dekat dengan serviks atau pintu masuk di bagian bawah rahim, yang merupakan jalur untuk kelahiran.

Jika plasenta menempel pada bagian bawah rahim, akan menutupi sebagian atau bahkan seluruh lubang serviks. Nah, saat plasenta menutupi bagian tersebut selama bulan-bulan terakhir kehamilan, kondisi ini yang disebut plasenta previa.

Gejala plasenta previa

Gejala utama plasenta previa adalah pendarahan ringan hingga berat yang datang tiba-tiba. Gejala spesifik plasenta previa mungkin termasuk beberapa kondisi berikut ini, simak yuk Bunda:

  • Kram atau rasa nyeri yang tajam.
  • Pendarahan yang datang dan pergi dalam jeda hari atau minggu.
  • Ada darah setelah berhubungan.
  • Pendarahan selama bulan-bulan terakhir kehamilan.

Jika Bunda mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter untuk memastikan ada apa dengan kehamilan Bunda. Dengan deteksi yang lebih dini, setidaknya Bunda jadi punya gambaran seperti apa harus melakukan perawatan.

Banner Hages Budiman Bunda Hebat di Sekitar kitaBanner Hages Budiman Bunda Hebat di Sekitar kita/ Foto: HaiBunda/Mia

Perawatan atau pengobatan plasenta previa

Dokter akan memberikan solusi perawatan jika Bunda mengalami kondisi plasenta previa ini berdasarkan beberapa hal. Akan dilihat seberapa jumlah pendarahan, usia kehamilan, kesehatan bayi dalam kandungan, serta posisi plasenta dan bayi.

Dalam hal pendarahan, dokter akan melihat dari seberapa jumlahnya, termasuk jika itu sangat minim atau bahkan tidak ada pendarahan sama sekali. Untuk kondisi ini, dokter mungkin akan menyarankan istirahat panggul.

Bunda tidak boleh memasukkan apapun ke dalam vagina selama kehamilan ini, untuk mencegah komplikasi medis. Bunda juga akan diminta untuk menghindari seks dan olahraga untuk sementara waktu, sampai Si Kecil lahir.

Sedangkan jika terjadi pendarahan hebat, biasanya dokter akan menyarankan untuk menjadwalkan persalinan caesar segera setelah dirasa aman untuk menjalani prosesnya. Biasanya caesar akan dilakukan setelah usia kandungan 36 minggu.

Namun bisa jadi juga dokter akan menyarankan penjadwalan operasi caesar lebih awal jika kondisinya sudah tidak memungkinkan. Biasanya bayi akan diberikan suntikan kortikosteroid untuk mempercepat pertumbuhan paru-parunya.

Dan yang terakhir, jika terjadi pendarahan tak terkendali, persalinan caesar darurat pun mau tak mau harus dilakukan.

Setelah mengetahui dan menjalani perawatan dan pengobatan plasenta previa secara medis, Bunda bisa juga mengatasi kondisi diri sendiri dengan melakukan beberapa tips di halaman berikut ini.

Simak juga video tentang mengenal plasenta previa pada kehamilan di bawah ini yuk.

[Gambas:Video Haibunda]




5 HAL YANG BISA DILAKUKAN BUNDA DENGAN PLASENTA PREVIA

Beautiful young pregnant woman listening to music and sitting on sofa at living room. Relax, rest time concept.

Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock

Diagnosis plasenta previa tentu akan membuat Bunda khawatir. Berikut ini beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi kondisi tersebut dan bagaimana mempersiapkan diri untuk melahirkan:

1. Bekali diri dengan pengetahuan

Semakin banyak Bunda tahu informasi tentang plasenta previa, semakin Bunda juga tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Namun perlu diingat bahwa Bunda harus mendapatkan informasi dari sumber terpercaya.

Bunda juga bisa mengobrol dengan Bunda lainnya yang pernah mengalami persalinan dengan plasenta previa.

2. Persiapkan diri untuk persalinan caesar

Tergantung dari jenis plasenta previa yang dialami Bunda, bisa jadi proses kelahiran tidak bisa dilakukan secara vaginal. Bisa jadi Bunda akan disarankan untuk melakukan persalinan caesar, demi kesehatan Bunda dan Si Kecil.

3. Perbanyak istirahat

Seperti yang sudah dibahas di halaman sebelumnya, istirahat panggul adalah hal yang penting dilakukan saat Bunda mengalami kondisi plasenta previa. Bunda juga tidak boleh melakukan aktivitas berat atau angkat berat.

Bunda bisa mengisi waktu dengan hal-hal yang tidak membutuhkan kerja berat pada fisik, misalnya menyusun album foto, menulis, atau membaca artikel di HaiBunda untuk banyak pengetahuan tentang perubahan gaya hidup Bunda setelah melahirkan.

4. Memanjakan diri

Lakukan hal-hal yang bisa mendatangkan kesenangan kecil pada diri Bunda, misalnya membeli sepasang piyama baru yang sudah Bunda idamkan, menonton film favorit, atau pergi ke salon untuk mencuci rambut, manicure, dan pedicure.

5. Dapatkan dukungan

Karena selain jadi masa bahagia, kehamilan juga bisa jadi masa yang berat secara emosional, apalagi jika Bunda mengalami kondisi seperti plasenta previa ini, ada baiknya untuk mencari support system.

Jangan malu atau takut untuk mengungkapkan pada ayah atau keluarga dan sahabat kalau Bunda butuh dukungan secara psikis.

Tetaplah bersemangat demi Si Kecil meski kondisi kehamilan dengan plasenta previa akan berat bagi Bunda. Well, selamat menantikan kehadiran buah hati ya, Bunda!


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda