Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Plasenta Previa: Definisi, Penyebab, dan Mereka yang Berisiko Mengalaminya

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Selasa, 10 May 2022 19:50 WIB

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi plasenta previa/Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999
Jakarta -

Plasenta previa merupakan kondisi saat plasenta ada di bagian bawah rahim ibu dan menutupi jalan lahir, baik sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini juga menyebabkan pendarahan hebat sebelum maupun ketika proses persalinan.

Jangan sampai ini terjadi pada Bunda ya. Untuk bisa mencegah hal ini terjadi, ada baiknya Bunda memahami beberapa hal penting mengenai apa itu Plasenta Previa. Simak penjelasannya berikut ya, Bun.

Definisi Plasenta Previa

Untuk Bunda ketahui bahwa plasenta (ari-ari) ialah organ yang berfungsi menyalurkan oksigen dan nutrisi dari Bunda untuk janin. Selain itu, plasenta juga menjadi jalan pembuangan limbah dari janin. Dalam kondisi normal plasenta ada di bagian bawah rahim dan bergerak ke atas seiring pertambahan usia kehamilan.

banner janin aktif di sebelah kiriFoto: haibunda.com/novita rizki

Hanya saja, ada kondisi di mana plasenta tidak bergerak ke bagian bawah rahim bahkan hingga mendekati persalinan, dan kondisi ini dikenal dengan plasenta previa. Gejala utamanya ialah terjadinya perdarahan dari vagina saat memasuki akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga. Pendarahan akan berlangsung selama beberapa hari bahkan disertai kontraksi.

Penyebab Plasenta Previa

Hingga hari ini, belum diketahui secara pasti penyebab plasenta previa pada ibu hamil. Akan tetapi, ada beberapa faktor penyebab yang diduga dan diyakini para dokter serta ahli medis bisa mengakibatkan ibu hamil lebih berisiko mengalami plasenta previa. Beberapa di antaranya ialah sebagai berikut:

  • Hamil saat usia 35 tahun atau lebih
  • Menyalahgunakan kokain
  • Merokok selama masa kehamilan
  • Bentuk rahim abnormal
  • Tidak termasuk kehamilan pertama
  • Posisi janin tidak normal (contoh: lintang dan sunsang)
  • Pernah menderita plasenta previa di kehamilan sebelumnya
  • Kehamilan bayi kembar
  • Pernah mengalami keguguran
  • Pernah menjalani operasi pada rahim (contoh: operasi caesar, pengangkatan miom, kuret)

Bahaya Plasenta Previa

Harus Bunda waspadai, plasenta previa tidak hanya berbahaya untuk janin namun juga untuk keselamatan Bunda. Hal ini dikarenakan plasenta previa bisa memicu komplikasi, seperti:

Penggumpalan darah pada ibu

Biasanya akan terjadi pada pasien yang terlalu lama dirawat dan berbaring di rumah sakit. Dalam masa perawatan darah lebih mudah mengumpal karena gangguan plasenta previa.

Syok

Komplikasi lainnya yang akan terjadi pada ibu hamil ialah mengalami syok. Seperti yang sudah dijelaskan, plasenta previa akan membuat perdarahan sebelum dan selama persalinan. Biasanya syok akan terjadi ketika perdarahan hebat.

Asfiksa janin

Ini merupakan kondisi ketika janin tidak mendapat cukup oksigen selama dalam kandungan akibat plasenta previa. Pada kondisi yang cukup jarang, gangguan plasenta juga dikhawatirkan bisa menyebabkan jaringan plasenta tumbuh lebih dalam dan sulit dikeluarkan.

Kelahiran prematur

Terakhir kelahiran prematur akibat pendarahan yang terjadi terus-menerus dan memaksa bayi harus dikeluarkan secara caesar meskipun belum waktunya.

Pastikan Bunda selalu waspada pada penyebab dan gejalanya. Saat Bunda melihat timbulnya flek atau perdarahan selama masa kehamilan, jangan tunggu lebih lama dan segera periksakan ke dokter kandungan untuk mengatasi plasenta previa. (PK)


Simak juga video berikut mengenai makanan kaya asam folat untuk ibu hamil.

(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda