Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Batas Usia Kehamilan yang Boleh Mendapat Vaksin Covid-19 Menurut Dokter

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 02 Jul 2021 07:00 WIB

Vaksin Covid-19
Usia Kehamilan Bumil Bisa Vaksinasi COVID-19 Menurut Dokter/ Foto: iStock

Ibu hamil termasuk kelompok yang rentan terpapar virus COVID-19. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGO) pun membuat rekomendasi tentang upaya pencegahan COVID-19 dengan vaksinasi, Bunda.

Vaksinasi pada Bunda yang hamil direkomendasikan pada tiga kategori, yakni ibu hamil dengan risiko tinggi, yaitu berusia di atas 35 tahun, memiliki Body Mass Index (BMI) di atas 40, dengan komorbid diabetes dan hipertensi.

Kelompok kedua adalah ibu hamil dengan risiko tinggi terpapar, terutama tenaga kesehatan. Terakhir yakni bagi ibu hamil dengan risiko rendah setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia atas pilihannya untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19.

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr.Ilham Utama Surya, Sp.OG, dibutuhkan usaha untuk mengatasi COVID-19 yang semakin meluas di Indonesia. Usaha ini meliputi upaya pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi, pengobatan, dan upaya meminimalisir atau mengatasi penyakit berat.

Banner Reaksi Anak UASBanner Reaksi Anak UAS/ Foto: Mia Kurnia Sari

"Kalau dia sudah bergejala berat, itu dibutuhkan untuk dibawa ke rumah sakit, lalu membutuhkan vitamin, dan obat-obatan anti-virus, dan anti-inflamasi yang sangat kuat. Selain itu juga membutuhkan alat penopang pernapasan, seperti ventilator dan ECMO (extracorporeal membrane oxygenation)," kata Ilham kepada HaiBunda, Rabu (30/6/21).

Vaksinasi ibu hamil

Vaksin adalah upaya pencegahan yang diharapkan bisa digunakan lebih luas, termasuk pada Bunda hamil. Untuk itu, POGI pun merekomendasikan Bunda hamil mendapatkan vaksinasi COVID-19..

Ilham mengatakan bahwa vaksinasi ini tidak bisa sembarang diberikan pada masa kehamilan. Paling tidak vaksin bisa diberikan setelah usia kehamilan 12 minggu.

"Iya, sebaiknya diberikan setelah 12 minggu karena tidak mengganggu pembentukan organ janin," kata dokter yang bekerja RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ini.

Menurutnya, saat ini basis penelitian tentang vaksinasi ibu hamil memang masih belum banyak, Bunda. Tapi, setelah menimbang manfaat vaksin, Ilham mengatakan bahwa tidak ada salahnya Bunda hamil mendapatkan vaksinasi.

"Kita kan menimbang manfaat dan mudarat, lebih baik dikasih vaksin atau tidak? Ya, lebih baik divaksin saja. Walaupun tidak terlalu efektif karena mutasi virus dan reinfeksi, minimal gejalanya bisa ringan saat kena Covid," ujarnya.

Lalu jenis vaksin COVID-19 apa yang bisa diberikan pada Bunda hamil? Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga efek samping setelah vaksin selain demam, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


JENIS VAKSIN COVID-19 UNTUK BUMIL

Vaksin Covid-19

Usia Kehamilan Bumil Bisa Vaksinasi COVID-19 Menurut Dokter/ Foto: iStock

Ilham menjelaskan bahawa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ibu hamil mendapatkan vaksinasi COVID-19. Terutama pada ibu hamil berusia di atas 35 tahun, memiliki BMI tinggi atau obesitas, serta dengan penyakit pemberat seperti diabetes dan hipertensi. WHO pun menyarankan pemberian vaksin Sicovac untuk ibu hamil, Bunda.

"Vaksin sinovac yang dianjurkan, tapi boleh juga kalau merek lain asalkan diberikan saat usia kehamilan di atas 12 minggu dan ibu dalam kondisi sehat atau tidak ada sakit," kata Ilham.

Vaksin Sinovac relatif aman digunakan pada Bunda hamil karena menggunakan partikel virus yang sudah dilemahkan. Sementara vaksin AstraZeneca menggunakan virus yang mirip tapi sudah dilemahkan dan materi-materi dari COVID-19 dimasukan ke dalam virus tersebut.

Dalam rekomendasi POGI yang dijabarkan Ilham pada Haibunda, dijelaskan bahwa vaksin Sinovac berasal dari virus yang tidak aktif, sehingga tidak dapat berkembang dalam tubuh. Vaksin ini terbukti aman pada bumil yang mendapatkan vaksin sejenis (vaksin tetanus, difteri, dan influenza).

Sementara itu, vaksin AstraZeneca dan Jensen menunjukkan keamanan pada studi hewan (DART). Vaksin ini pun terbukti aman pada bumil yang mendapatkan vaksin sejenis, yakni HIV dan Ebola.

Pada studi yang melibatkan 35.000 bumil, keamanan pada vaksin MRNA, yakni Prizer dan Moderna, juga sudah teruji. Hingga kini, vaksinasi ibu hamil di Indonesia memang masih dalam tahap kajian.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda