Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Benarkah Dampak Long Covid Bisa Kacaukan Siklus Haid?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 31 Jul 2021 07:05 WIB

Nyeri Haid
Benarkan Dampak Long Covid bisa Kacaukan Siklus Haid?/ Foto: iStock

Long Covid adalah gejala menetap yang dialami seseorang setelah sembuh dari COVID-19. Gejala Long Covid ini bisa berbeda pada setiap individu, Bunda.

Pada wanita, dampak Long Covid ini dikatakan bisa memengaruhi siklus haid lho. Banyak wanita di berbagai belahan dunia mengaku siklus haidnya berantakan setelah terpapar COVID-19.

Dua di antaranya adalah Edith dan Rose, penyintas COVID-19 yang sudah sembuh dan mengalami Long Covid. Kedua wanita ini mengatakan bahwa siklus haid mereka jadi berantakan usai sembuh dari COVID-19.

"Siklus haid saya telah berubah dari segi frekuensi, durasi, aliran haid, intensitas, dan tingkat nyeri. Saya juga mengalami gejala Covid yang kambuh sebelum haid dan ini membuat saya bingung karena haid pun jadi tidak bisa diprediksi," kata Edith, salah satu penyintas COVID-19, dilansir Medical News Today.

"Dua minggu selama melawan COVID-19, saya tidak haid. Saya pikir ini karena sakit. Tapi, saya kembali tidak haid di bulan depan. Selama delapan bulan kemudian, saya baru lima kali haid," ujar Rose.

Lalu benarkan dampak Long Covid bisa mengacaukan siklus haid wanita ya, Bunda?

Sejauh ini, belum ada bukti medis yang kuat untuk membuktikan kaitan Long Covid dan siklus haid. Virus COVID-19 belum terbukti bisa memengaruhi siklus haid. Tetapi, siklus haid mungkin bisa merespons virus tersebut di dalam tubuh.

Dr. Linda Fan, asisten profesor di Obstetrics, Direktur Gynecologic Quality and Safety di Yale School of Medicine di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat, berhipotesis bahwa virus COVID-19 varian baru dapat memengaruhi organ reproduksi wanita. Namun, informasi atau studi yang menjelaskan kaitan tersebut masih jarang.

"Informasi yang dipublikasikan tentang efek SARS-CoV-2 cukup jarang. Namun, ada beberapa kemungkinan biologis bahwa virus dapat menyerang fungsi ovarium secara langsung berdasarkan beberapa efeknya pada organ lain," kata Fan.

Sebuah studi kecil di China mengungkapkan bahwa 25 persen orang dengan COVID-19 akan mengalami perubahan haid. Sementara itu, studi yang dipublikasikan di Reproductive BioMedicine Online pada September 2020, juga mengungkapkan kaitan Long Covid dan haid.

Dari 177 orang dengan COVID-19 yang memiliki catatan siklus haid, 45 atau 25 persen melaporkan bahwa mereka mengalami perubahan volume darah haid. Lalu 50 atau 28 persen juga melihat berbagai perubahan di siklus haid, seperti pendarahan ringan atau periode haid menjadi lebih lama.

Peserta penelitian tersebut adalah bagian kelompok orang dengan COVID-19 yang sudah sembuh dan telah menerima perawatan di Tongji Hospital di Shanghai, China.

Simak juga saran dokter kandungan saat Bunda hamil terpapar COVID-19, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


SIKLUS HAID TIDAK TERATUR SEBAIKNYA KE DOKTER

Nyeri Haid

Benarkan Dampak Long Covid bisa Kacaukan Siklus Haid?/ Foto: iStock

Berdasarkan bukti anekdot, dokter obgyn Dr. Valinda Nwadike mengatakan bahwa perubahan siklus menstruasi mungkin tergantung dari panjang atau tingkat keparahan penyakit pada orang yang pernah terpapar COVID-19. Selain itu, faktor komorbiditas juga dapat berperan, Bunda.

"Beberapa pasien mengalami siklus yang lebih berat atau ringan. Komorbiditas (penyakit penyerta) juga bisa memengaruhi volume siklus haid. Namun, yang umumnya terjadi adalah siklus haid normal tapi gejala COVID-19 mereka meningkat," ujar Nwadike.

Perubahan siklus haid setelah terpapar COVID-19 juga dikaitkan dengan gejala kecemasan, Bunda. Dr. Thomas Price, spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Duke University, menyatakan bahwa tingkat stres seseorang bisa memengaruhi siklus haidnya.

Price mencatat bahwa tingkat stres meningkat selama pandemi ini. Sebagian besar terkait dengan isolasi mandiri di rumah dan kehidupan sosial yang terbatas. Ketika stres memengaruhi produksi hormon, siklus haid bisa terganggu.

"Jika Anda mengalami demam tinggi, itu adalah stres yang signifikan, dan kemungkinan besar Anda tidak bisa ovulasi, dan itu akan menyebabkan siklus haid tidak teratur," ujar Price, dikutip dari News Observer.

Apa yang harus Bunda lakukan bila siklus haid menjadi tidak teratur setelah sembuh dari COVID-19?

Linda Fan mendorong para wanita untuk berbicara dengan dokter bila mengalami perubahan siklus haid setelah sembuh dari COVID-19. Bila perlu, mereka bisa menjalani pemeriksaan tambahan.

"Sepantasnya kita memberi tahu dokter bila siklus haid tidak teratur. Dokter mungkin akan melakukan tes lain, seperti memeriksa volume darah, kemungkinan anemia, hamil, atau masalah di fungsi tiroid," ujar Fan.

Selain itu, Fan juga menyarankan para Bunda untuk mencatat perubahan siklus haid yang dialami sebelum konsultasi ke dokter. Memiliki riwayat haid dapat membantu dokter mencari penyebabnya.

"Jika memburuk, maka konsultasikan melalui layanan telemedicine dengan dokter obgyn atu dokter pribadi," katanya.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda