Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Haid Hanya Keluar Tiga Hari, Apakah Normal Terjadi? Ketahui Penyebabnya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 30 Jun 2024 07:50 WIB

Ilustrasi Siklus Haid
Ilustrasi Siklus Haid Hanya Tiga Hari/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Deagreez
Daftar Isi
Jakarta -

Haid yang terjadi dengan singkat terkadang dikaitkan dengan kondisi medis. Ada perempuan yang haid hanya tiga hari, ada pula yang kurang dari itu, Bunda.

Lantas, apakah normal haid hanya keluar tiga hari? Apa penyebabnya ya?

Simak penjelasan dari Bubun berikut ini!

Lama Haid yang normal

Siklus haid atau menstruasi yang normal biasanya terjadi 28 hari. Namun, lamanya haid ini sering kali bervariasi pada setiap perempuan.

"Beberapa perempuan mengalami menstruasi setiap 21 hari, sementara yang lain dengan selang waktu 35 hari," kata pendidik keperawatan, Debra Sullivan, Ph.D, dikutip dari Healthline.

Dalam satu siklus haid, kebanyakan perempuan akan mengalami haid yang berlangsung sekitar tiga atau lima hari setiap bulannya. Jangka waktu tersebut masih di anggap normal, bahkan bila hanya berlangsung dua hari.

Hal serupa juga dijelaskan dalam laman Cleveland Clinic, Bunda. Haid dianggap normal bila berkisar antara 3-7 hari. Pada rentang yang lebih pendek, beberapa perempuan dapat mengalami periode haid selama tiga hari, dan itu dianggap normal.

Tetapi, Bunda perlu waspada bila jangka waktu haid yang pendek tiba-tiba terjadi. Misalnya, haid yang sebelumnya berlangsung tujuh hari tiba-tiba memendek menjadi tiga atau dua hari.

"Jika menstruasi biasanya berlangsung beberapa hari dan tiba-tiba menjadi pendek, hal tersebut mungkin disebabkan karena berbagai sebab," ujar Sullivan.

Penyebab haid hanya tiga hari

Ada beberapa penyebab haid terjadi hanya tiga hari dalam sebulan. Melansir dari beberapa sumber, berikut 5 penyebabnya:

1. Masa pubertas

Selama masa pubertas, kadar hormon mulai berubah dalam siklus haid bulanan. Setidaknya dibutuhkan beberapa tahun agar hormon-hormon ini berkembang hingga jadwal haid menjadi teratur.

"Pada masa pubertas, menstruasi bisa tidak teratur sehingga menyebabkan periode haid yang lebih pendek atau lebih lama," ungkap dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH.

2. Perimenopause

Perimenopause adalah periode menjelang menstruasi terakhir dalam siklus hidup perempuan. Selama periode ini, produksi hormon akan menurun dan menstruasi biasanya menjadi tidak teratur.

Menstruasi Bunda di masa perimenopause mungkin menjadi lebih pendek atau lebih lama dari biasanya. Perempuan juga bisa mengalami tanda lainnya, seperti periode haid yang terlewat, perdarahan ringan atau berat, periode haid tidak teratur atau lebih sedikit per tahunnya.

3. Stres

Tingkat stres dapat memengaruhi hormon tubuh. Pada gilirannya, kondisi tersebut bisa memengaruhi siklus haid bulanan.

"Jika mengalami stres berat, seorang perempuan mungkin mengalami haid yang tidak teratur, lebih pendek, atau lebih ringan dari biasanya. Bahkan, dia juga bisa tidak mengalami haid sama sekali," kata Sullivan.

"Kemungkinan besar haid akan kembali normal setelah tingkat stres kembali turun."

Ilustrasi Perempuan SedihIlustrasi Perempuan Stres/ Foto: Getty Images/iStockphoto

4. Olahraga atau aktivitas fisik yang berlebihan

Saat melakukan olahraga secara berlebihan, tubuh dengan mudah membakar banyak kalori dibandingkan saat makan. Jika hal tersebut berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, tubuh akan memasuki mode kelaparan, Bunda.

Pada kondisi tersebut, tubuh akan menggunakan semua sisa bahan bakar (kalori) untuk melakukan fungsi-fungsi penting, seperti menjaga jantung tetap berdetak dan memproduksi hormon reproduksi. Nah, ketika kadar hormon turun, maka menstruasi bisa menjadi tidak teratur atau lebih pendek.

5. Perubahan berat badan yang signifikan

Perubahan berat apa pun yang signifikan dapat mengganggu kadar hormon tubuh. Diet ekstrem bisa membuat haid tidak teratur. Sementara kelebihan lemak tubuh dapat memengaruhi kadar estrogen, yang pada akhirnya mengganggu siklus haid.

"Setelah menjalani operasi bypass lambung dan diet ekstrem, banyak perempuan mengalami haid tidak teratur. Sementara itu, obesitas juga dapat memengaruhi siklus haid," ungkap Sullivan.

6. Gangguan makan

Gangguan makan yang melibatkan pembatasan kalori ekstrem bisa memengaruhi kemampuan tubuh dalam memproduksi hormon reproduksi. Di sisi lain, persentase lemak tubuh yang sangat rendah juga dapat mengganggu kadar hormon normal tubuh. Kondisi tersebut dapat menyebabkan haid tidak teratur, pendek, atau terlewat.

"Gangguan makan, seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa, dapat menyebabkan menstruasi berhenti sama sekali," ungkap Nwadike.

7. Penggunaan alat kontrasepsi

Metode kontrasepsi hormonal mengandung hormon yang secara langsung bisa memengaruhi siklus haid. Bunda yang menggunakan pil KB, suntik KB, atau IUD hormonal bisa mengalami siklus haid lebih pendek atau tidak teratur selama beberapa bulan.

"Pil atau suntikan KB hormonal serta alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dapat menyebabkan siklus haid menjadi lebih pendek dan ringan. Hormon dalam pil KB juga dapat menipiskan lapisan rahim, yang bisa juga meringankan dan memperpendek siklus haid," kata Sullivan.

8. Penggunaan obat-obatan tertentu

Obat resep tertentu juga bisa mengganggu hormon tubuh. Kondisi hormon yang terganggu dapat membuat haid tidak teratur.

Beberapa obat yang bisa mengganggu siklus haid di antaranya adalah obat untuk penyakit tiroid, obat anti-kecemasan, obat epilepsi, dan obat anti-inflamasi.

9. Kondisi medis tertentu

Beberapa jenis kondisi medis dapat memengaruhi lamanya siklus haid bulanan. Berikut beberapa kondisi medis yang dimaksud:

  • Penyakit tiroid
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Penyakit radang panggul
  • Stenosis serviks
  • Premature ovarian failure (POF)
  • Sindrom Asherman
  • Anemia
  • Gangguan hipofisis
  • Kanker rahim atau serviks
  • Kehamilan ektopik

Demikian penyebab siklus haid pendek atau hanya berlangsung tiga hari. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda