
kehamilan
Setelah Keguguran, Kapan Bunda Haid Lagi? Simak Cara Menghitung Siklusnya
HaiBunda
Sabtu, 27 Jan 2024 17:50 WIB

Daftar Isi
Bunda berencana untuk program hamil lagi usai mengalami keguguran? Sebelum merencanakan kehamilan, ada baiknya Bunda ketahui dulu kapan siklus haid kembali usai keguguran.
Lalu setelah keguguran, kapan haid lagi? Bagaimana pula cara menghitung siklus haid usai keguguran?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini ya!
Haid setelah keguguran
Perlu diketahui, keguguran merupakan kondisi saat kehamilan berhenti secara spontan. Menurut Mayo Clinic dan ulasan di Medical News Today, keguguran didefinisikan sebagai hilangnya kehamilan sebelum minggu ke-20.
Sementara menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), keguguran adalah janin yang meninggal sebelum usia 28 minggu kehamilan. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) sendiri menjelaskan bahwa keguguran yang terjadi dini diartikan sebagai hilangnya kehamilan sebelum 13 minggu.
Studi tahun 2012 di Birth Defects Research menemukan, 11 sampai 22 persen keguguran terjadi di minggu ke-5 hingga ke-20. Artinya, waktu dan peluang mengalami keguguran dapat bervariasi pada setiap orang, Bunda.
Sebagian besar keguguran terjadi karena janin tidak berkembang dengan baik. Penyebabnya sering kali karena masalah pada kromosom atau masalah genetik.
Seorang perempuan yang mengalami keguguran umumnya akan mengeluarkan jaringan embrio dengan sendirinya. Namun, ada juga yang memerlukan obat atau tindakan kuret.
Setelah rahim bersih, Bunda bisa kembali melakukan aktivitas, termasuk berhubungan intim. Setidaknya, Bunda perlu menunggu masa nifas selesai agar benar-benar yakin sisa jaringan dari kehamilan sudah bersih dari rahim.
Dilansir Parents, banyak perempuan kembali haid setelah 4-6 minggu setelah keguguran dini. Namun, sebagian lainnya mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mendapatkan siklus haid kembali.
"Ketahuilah bahwa siklus haid akan kembali normal dalam waktu dua bulan, meskipun bisa juga terjadi lebih cepat," kata direktur Program for Early and Recurrent Pregnancy Loss (PEARL) di Montefiore Medical Center and Albert Einstein College of Medicine di New York, Dr. Zev Williams, M.D., Ph.D.
Selama jangka waktu tersebut, lapisan rahim akan kembali ke kondisi sebelum hamil. Selain itu, kadar hormon kehamilan hCG juga akan perlahan turun.
Pada dasarnya, haid pertama setelah keguguran tidak dapat diprediksi, Bunda. Tak hanya itu, siklus haid yang kembali setelah keguguran juga bisa berbeda dari sebelumnya. Perbedaan ini umumnya mencakup:
- Keputihan dengan bau yang menyengat
- Perdarahan lebih berat atau lebih ringan
- Periode yang lebih lama dari biasanya
- Periode yang lebih menyakitkan
- Payudara yang terasa lembut
Selain gejala fisik, banyak perempuan juga mengalami gejala emosional akibat fluktuasi hormonal dan tekanan dari keguguran itu sendiri. Misalnya dalam studi yang diterbitkan di The Primary Care Companion for CNS Disorders tahun 2015 menemukan bahwa hampir 20 persen perempuan yang mengalami keguguran dini mengalami gejala depresi dan kecemasan.
![]() |
Cara menghitung siklus haid setelah keguguran
Siklus haid Bunda biasanya akan kembali ke pola yang normal setelah satu atau dua siklus terjadi pasca keguguran. Melansir dari Medical News Today, kebanyakan perempuan akan mendapatkan siklus haid pertama di 4-6 minggu setelah keguguran.
Darah yang keluar setelah waktu itu dapat dihitung sebagai hari pertama siklus haid yang baru. Selama sekitar seminggu, perdarahan atau bercak mungkin akan berlanjut, Bunda. Nah, ovulasi umumnya dapat terjadi sekitar 2 minggu setelah siklus baru ini.
Hari ke-14 dari siklus haid adalah saat ovulasi biasanya terjadi pada Bunda dengan siklus teratur. Perempuan menjadi paling subur di 3-5 hari sebelum ovulasi hingga sekitar 1-2 hari setelah ovulasi.
Perhitungan siklus haid dan masa subur ini akan berbeda-beda pada setiap orang ya. Terutama bila memiliki siklus haid yang tidak teratur sebelum keguguran.
Tapi, kebanyakan perempuan mulai berovulasi lagi dalam satu hingga dua bulan setelah keguguran. Ovulasi mungkin saja dimulai dalam waktu dua minggu bila keguguran terjadi di usia kehamilan 13 minggu.
Haid tidak teratur setelah keguguran
Menstruasi yang tidak teratur setelah keguguran merupakan hal yang lumrah, terutama pada siklus awal setelah keguguran. Waktu terjadinya keguguran juga akan mempengaruhi berapa lama tubuh kembali ke periode normal, Bunda.
Semakin lama usia kehamilan saat keguguran terjadi, maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk kembali pulih. Selain itu, jika Bunda mengalami haid tidak teratur sebelum hamil, maka siklusnya mungkin akan terus tidak teratur. Demikian seperti dikutip dari Very Well Family.
Kaitan kesuburan dan keguguran
Banyak Bunda bertanya, apakah keguguran dapat memengaruhi peluang untuk hamil lagi?
Jawabannya tidak pasti. Para ilmuwan belum bisa mengatakan dengan pasti bagaimana keguguran dapat memengaruhi kesuburan perempuan. Hal ini mengingat setiap perempuan memiliki tingkat kesuburan yang berbeda-beda setelah keguguran.
Misalnya, sebuah penelitian tahun 2003 yang diterbitkan di Fertility and Sterility menunjukkan bahwa kehamilan lebih mudah didapatkan pada siklus pertama haid setelah keguguran dini. Namun, penelitian lain di Human Reproduction tahun 2005 menunjukkan bahwa keguguran mungkin sedikit bisa mengurangi kesuburan.
Satu hal yang perlu Bunda pahami, keguguran tak bisa dikaitkan dengan output kehamilan berikutnya yang buruk. Menurut ACOG, kebanyakan perempuan yang mengalami keguguran dini tetap bisa menjalani kehamilan yang sukses.
Namun bila keguguran terjadi berulang (dua kali atau lebih), pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mencari penyebabnya. Keguguran berulang bisa terjadi karena penyakit bawaan atau kondisi medis yang diidap ibu.
Kapan harus ke dokter?
Bila haid tetap tidak kembali normal selama beberapa siklus, atau Bunda mengalami nyeri hebat dan masalah lain terkait haid, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya.
Tindakan yang sama juga perlu dilakukan bila Bunda tak kunjung haid lebih dari 2-3 bulan sejak keguguran. Siklus haid yang terbilang ringan atau sama sekali tidak mengalaminya bisa menjadi tanda sindrom Asherman, yaitu munculnya jaringan parut di rahim yang dapat terjadi setelah prosedur kuret.
Jika Bunda ingin program hamil setelah keguguran, ada baiknya juga berkonsultasi dengan dokter kandungan. Pastikan kondisi fisik dan psikis sudah pulih dari peristiwa besar kehilangan janin. Memeriksakan kondisi ke dokter juga dapat membantu untuk menghitung masa subur dan perkiraan untuk perencanaan kehamilan berikutnya.
Demikian penjelasan terkait siklus haid setelah keguguran. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
5 Cara Cegah Kehamilan Berisiko, Sering Konsultasi dengan Dokter ya Bun

Kehamilan
Ketahui Tingkat Kesuburan dan Peluang Hamil di Setiap Usia Wanita

Kehamilan
Kisah 3 Bunda Keguguran Berkali-kali, Punya Rahim Ganda & 6 Kali Kehilangan Janin

Kehamilan
Bunda Ingin Hamil Lagi Setelah Keguguran? Ini Saran Dokter

Kehamilan
Satu Hal Penentu Bunda Bisa Hamil Lagi Setelah Keguguran


7 Foto
Kehamilan
7 Artis yang Pernah Alami Keguguran dan Berhasil Hamil Lagi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda