HaiBunda

KEHAMILAN

Bunda, Kenali Gejala Penebalan Dinding Rahim agar Tidak Menjadi Kanker

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Rabu, 11 Aug 2021 16:30 WIB
Ilustrasi penebalan dinding rahim/Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong

Jakarta - Penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium merupakan kondisi saat lapisan sel bagian dalam rahim Bunda menebal dan dapat menyebabkan pendarahan yang tidak biasa.

Meskipun tidak bersifat kanker, terkadang kondisi ini bisa menjadi awal dari kanker rahim. Maka itu, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter untuk memantau setiap perubahan bila mengalami kondisi medis ini. 

Supaya tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih serius, Bunda perlu mengenali gejala-gejala yang terkait dengan kondisi tersebut sehingga bisa mendapatkan diagnosis yang akurat. Apa saja gejala awalnya? Simak terus penjelasannya ya Bunda. 


Penyebab penebalan dinding rahim 

Pada Bunda yang mengalami hiperplasia endometrium, tubuh menghasilkan terlalu banyak estrogen dan tidak cukup progesteron. Padahal keseimbangan hormon itu memainkan peran penting dalam proses menstruasi dan kehamilan.

Selama ovulasi, estrogen mengentalkan endometrium, sedangkan progesteron mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Jika konsepsi yaitu pertemuan ovum matang dan sperma tidak terjadi, kadar progesteron pun turun. Penurunan progesteron memicu rahim untuk melepaskan lapisannya sebagai periode menstruasi.

Pada Bunda yang memiliki hiperplasia endometrium, tubuh menghasilkan sedikit progesteron. Akibatnya, rahim tidak melepaskan lapisan endometrium. Sehingga lapisan terus tumbuh dan menebal. Selain itu, obesitas berkontribusi pada peningkatan kadar estrogen.

Jaringan adiposa yaitu penyimpanan lemak di perut dan tubuh dapat mengubah hormon penghasil lemak menjadi estrogen. Kondisi obesitas akan meningkatkan kadar estrogen sehingga menambah risiko terkena hiperplasia endometrium.

Seperti apa gejalanya? 

Perempuan dengan hiperplasia endometrium akan mengalami gejala seperti berikut:

  • Menstruasi yang tidak normal, seperti siklus menstruasi yang pendek, periode yang sangat lama atau periode yang terlewat.
  • Terjadi perdarahan menstruasi yang hebat.
  • Pendarahan setelah menopause yaitu ketika periode menstruasi seharusnya sudah berhenti.

Lalu bagaimana cara mengobati hiperplasia endometrium?  Simak di halaman berikutnya ya:

Simak juga video tentang makanan pereda nyeri menstruasi di bawah ini ya Bunda.



(pri/pri)
CARA MENGOBATI PENEBALAN DINDING RAHIM

CARA MENGOBATI PENEBALAN DINDING RAHIM

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Seleb yang Berhasil Jalani Program Bayi Tabung, Siapa Saja?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak

Mom's Life Natasha Ardiah

5 Resep Macaroni Schotel Kukus Rumahan yang Lembut dan Enak

Mom's Life Amira Salsabila

Bisa dilakukan di Rumah, Ini 5 Cara Efektif Mengurangi Rambut Rontok

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Muhammad Prima Fadhilah

20 Rekomendasi Wisata Semarang untuk Keluarga yang Ramah Anak

Parenting Kinan

Insanul Fahmi Percaya Diri Bisa Adil Poligami, Wardatina Mawa Tetap Mantap Ajukan Cerai

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

4 Shio Kurang Beruntung di Tahun Kuda 2026, Beserta Solusi Mengatasinya

Kaleidoskop 2025: 7 Perceraian Artis dan Figur Publik yang Menyita Perhatian

Deretan Prestasi Indonesia Sepanjang 2025 di Bidang Olahraga

5 Resep Macaroni Schotel Kukus Rumahan yang Lembut dan Enak

20 Rekomendasi Wisata Semarang untuk Keluarga yang Ramah Anak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK