
kehamilan
2 Kondisi Berbahaya di Tuba Fallopi yang Bisa Hambat Kehamilan, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Sabtu, 11 Sep 2021 17:36 WIB

Jakarta - Tuba fallopi atau saluran tuba adalah salah satu bagian tubuh wanita yang berperan penting dalam terjadinya pembuahan dan proses kehamilan. Pasalnya, bila seorang wanita memiliki penyakit atau kondisi tertentu yang menyebabkan tuba fallopi tersumbat, ia memiliki kesulitan untuk sulit hamil.
Untuk itu, ada baiknya Bunda yang sedang dalam program hamil memahami lebih dalam tentang tuba fallopi, definisi, hingga masalah yang bisa menghambat kehamilan.
Apa itu tuba fallopi?
Tuba fallopi adalah sebuah saluran dengan panjang sekitar 10-13 cm dan diameter sekitar 1 cm yang menghubungkan antara indung telur (ovarium) dan rahim. dari laman Very well Family, saluran tuba juga dikenal sebagai saluran telur atau saluran rahim dan merupakan bagian penting dari sistem reproduksi wanita, Bunda.
Pembuahan biasanya terjadi di saluran tuba ini Bunda. Jika kehamilan berimplantasi atau melekat di saluran tuba, atau di tempat lain di luar rahim, itu disebut sebagai kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik bisa sangat berbahaya, dengan risiko komplikasi berupa pendarahan. Itulah mengapa tuba fallopi ini memiliki peran yang sangat penting.Â
Karena sangat berkontribusi dalam proses menuju kehamilan, tuba fallopi biasanya akan ditutup atau diikat dengan tindakan medis untuk menghambat terjadinya kehamilan. Biasanya prosedur untuk memblokir saluran tuba dapat digunakan sebagai bentuk kontrasepsi permanen atau sterilisasi.Â
Melansir dari situs Britannica, tuba fallopi, juga disebut saluran telur atau tuba uterina, salah satu dari sepasang saluran sempit panjang yang terletak di rongga perut wanita yang mengangkut sel sperma pria ke sel telur, menyediakan lingkungan yang cocok untuk pembuahan, dan mengangkut sel telur dari ovarium di mana itu diproduksi, ke saluran pusat atau rahim.
Fungsi tuba fallopi
Saluran ini berfungsi sebagai tempat berjalannya sel telur dari ovarium menuju rahim saat ovulasi dan sebagai tempat pertemuan sel telur dengan sperma saat proses pembuahan. Telur diambil oleh fimbriae dan kemudian dibawa ke arah rahim. Gerakan ini diarahkan dengan baik oleh dorongan silia dan peristaltik, yang merupakan kontraksi ritmik otot-otot tuba.
Pembuahan terjadi di saluran tuba. Sperma melakukan perjalanan ke dalam tabung atau saluran tuba, tempat mereka dapat bertemu dan membuahi sel telur. Telur yang telah dibuahi kemudian melanjutkan gerakannya menuju rahim. Jika telur yang dibuahi tertanam di dalam rahim, dan terus berkembang, ini akan menjadi kehamilan.
Pengangkutan telur yang berhasil melalui saluran tuba diperlukan bagi seseorang untuk hamil tanpa intervensi medis. Inilah sebabnya mengapa sterilisasi tuba, yang mengganggu fungsi tuba, merupakan bentuk kontrasepsi permanen yang efektif ketika Bunda berencana tidak akan hamil lagi.Â
Ingin tahu kondisi medis berbahaya apa saja yang bisa disebabkan tersumbatnya tuba fallopi? Klik halaman selanjutnya ya Bunda.
Simak juga video tentang persiapan dan tips melahirkan normal di bawah ini ya:
KONDISI MEDIS TERKAIT TUBA FALLOPI
Foto: Getty Images/iStockphoto/Love portrait and love the world
Berikut permasalahan dan kondisi terkait di tuba fallopi yang dapat membahayakan Bunda.
1. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kondisi yang paling sering dikaitkan dengan saluran tuba. Ini terjadi ketika ada keterlambatan dalam pengangkutan sel telur yang telah dibuahi menuju rahim. Dalam kasus seperti itu, sel telur yang telah dibuahi dapat tertanam dan menyebabkan kehamilan ektopik di dalam tuba.
Kehamilan ektopik tidak dapat dilanjutkan dengan aman sehingga harus dilakukan tindakan medis untuk hasil yang baik di kemudian hari. Jika dilakukan pengobatan lebih cepat Bunda bisa hamil kembali dalam keadaan sehat dan terhindar dari bahaya penyakit serius.
2. SalpingitisÂ
Salpingitis mengacu pada penyakit peradangan yang menyebabkan penebalan saluran tuba. Ada dua jenis salpingitis yakni:
- Pertama Salpingitis isthmica nodosa melibatkan pembentukan nodul di dalam bagian isthmus tuba. Nodul ini membuat telur lebih sulit melewati saluran tuba dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Kondisi ini juga mengurangi kesuburan. Jenis salpingitis ini lebih sering terjadi pada wanita di atas 35 tahun di Afrika dan Amerika. Sampai kini dokter belum mengetahui penyebabnya.
- Jenis kedua, salpingitis non-nodular atau hanya disebut salpingitis biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang berhubungan dengan penyakit radang panggul. Baik salpingitis akut atau kronis juga dapat menyebabkan penyumbatan tuba dan jaringan parut, tetapi bukan karakteristik nodul salpingitis isthmica nodosa.Â
Semoga informasinya membantu ya Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Amankah Mengonsumsi Obat Penyakit Tiroid saat Hamil?

Kehamilan
Janin Pipis Dalam Kandungan, Ini yang Dirasakan Ibu Hamil

Kehamilan
5 Fungsi Tuba Fallopi, Punya Peran Penting dalam Proses Pembuahan

Kehamilan
Tanda-tanda Hamil Dilihat dari Perubahan Kondisi Tubuh

Kehamilan
Virus Corona pada Ibu Hamil Dapat Merusak Plasenta? Ini Penjelasan Ahli


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Felicya Angelista Hamil 7 Bulan, Ungkap Naik 12 Kg
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda