Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Warna Urine Berubah saat Hamil, Bahaya atau Tidak ya Bun?

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Rabu, 08 Sep 2021 19:45 WIB

Portrait of a beautiful pregnant woman
Ilustrasi kehamilan/Foto: iStock

Jakarta - Apakah Bunda pernah mengalami perubahan warna urine selama kehamilan dan frekuensi buang air kecil juga semakin sering? Tenang Bunda tidak sendiri kok.

Sebagian besar perempuan hamil merasakan hal yang sama. Lantas, apa yang menjadi penyebabnya? Apakah warna urine yang berubah merupakan pertanda bahaya bagi kehamilan Bunda? Simak terus penjelasannya ya. 

Mengapa urine berubah sepanjang kehamilan? 

Melansir dari laman EverydayHealth, banyak wanita hamil akan mengalami perubahan urine selama kehamilan dan banyak juga yang mengalami buang air kecil lebih sering daripada biasanya sebelum melewatkan menstruasi pertama atau melakukan tes kehamilan. Hal itu terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon kehamilan hCG setelah implantasi embrio di dalam rahim dan hormon ini dapat menyebabkan Bunda sering buang air kecil.

Selama kehamilan, ada peningkatan keseluruhan volume darah yang bersirkulasi dan sekitar 25 persen dari darah itu diarahkan ke ginjal, yang berarti banyak cairan ekstra diproses melalui ginjal Bunda, sehingga akan berakhir di kandung kemih. Inilah salah satu hal yang menyebabkan Bunda akan buang air kecil lebih sering saat hamil. 

Arti warna dan bau urine saat hamil

Warna dan bau urine Bunda juga dapat memberi tahu banyak tentang kesehatan Bunda saat hamil. Jika urine terlihat lebih gelap dan lebih pekat, itu bisa menjadi tanda bahwa Bunda mengalami dehidrasi. Wanita hamil perlu minum lebih banyak air daripada biasanya, dan urine Bunda dapat memberi tahu apakah Bunda mendapatkan cukup cairan. Morning sickness, dan terutama hiperemesis gravidarum  yang parah disertai muntah dapat menjadi pencetus dehidrasi.

Saat Bunda hamil, hormon kehamilan dapat menyebabkan bau urine berubah. Bau urine yang kuat juga dapat mengindikasikan infeksi saluran kemih. Bunda akan lebih sadar akan bau urine seperti amonia yang terjadi secara alami selama kehamilan karena indra penciuman mereka yang meningkat.

Simak penjelasan selanjutnya di halaman berikutnya ya.

Simak juga video tentang 7 artis yang hamil di 2021 di bawah ini ya:

[Gambas:Video Haibunda]




PENYEBAB WARNA URINE BERUBAH SAAT HAMIL

Front view of cropped long hair brunet caucasian pregnant woman, sitting in crossed legs, in yoga pose, in bed at home, holding her belly with hand. Maternity, pregnancy, new life.

Ilustrasi kehamilan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Basilico Studio Stock

Ada beberapa faktor lain yang menyebabkan warna urine Bunda berubah selama kehamilan. Apa saja penyebabnya? Berikut penjelasannya yang dilansir dari laman ParentingFirstcry. 

1. Pola makan

Selama kehamilan, pola makan Bunda berubah 180 derajat. Bunda menjadi lebih sadar akan kebiasaan makan yang lebih sehat. Pola makan Bunda akan mencakup buah-buahan, sayuran, produk susu, dan makanan sehat lainnya. Buah-buahan dan sayuran tertentu dapat menyebabkan perubahan warna urine Bunda selama kehamilan.

2. Vitamin dan obat-obatan selama kehamilan

Banyak wanita hamil disarankan untuk mengonsumsi vitamin dan suplemen prenatal selama kehamilan. Tubuh wanita tidak dapat memecah vitamin secara keseluruhan. Vitamin yang diserap dan nutrisi tambahan lainnya dibuang dari tubuh melalui urine sehingga menghasilkan warna urine yang lebih gelap.

3. Hematuria

Hematuria adalah adanya darah dalam urine. Kelebihan sel darah merah perlu dihilangkan dari tubuh sehingga dibuang oleh tubuh melalui urine dan dapat menghasilkan urine berwarna kuning atau merah yang sangat gelap.

4. Infeksi saluran kemih

Infeksi pada saluran kemih juga dapat menyebabkan perubahan warna urine Bunda. Infeksi saluran kemih (ISK) tidak boleh dianggap enteng Bunda, karena dapat memiliki konsekuensi serius seperti persalinan prematur atau bayi dengan berat badan kurang. Urine berwarna kuning cerah, peningkatan frekuensi buang air kecil, nyeri di perut bagian bawah, atau darah dalam urine adalah tanda-tanda infeksi saluran kemih.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda