Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah CTM Aman untuk Ibu Hamil? Bunda Perlu Tahu

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Minggu, 31 Oct 2021 12:26 WIB

Ibu hamil minum obat
Ilustrasi ibu hamil minum obat alergi/Foto: iStock

Jakarta - Apakah Bunda sudah pernah tentang obat alergi CTM dan pengaruhnya untuk ibu hamil? Dilansir dari Web MD, Chlorpheniramine atau yang lebih dikenal dengan nama CTM adalah antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, demam, dan flu biasa.

Berbagai gejala itu termasuk ruam, mata berair, mata/hidung/tenggorokan/kulit gatal, batuk, pilek, dan bersin.

CTM bekerja dengan memblokir zat alami tertentu atau histamin yang dibuat tubuh Bunda selama reaksi alergi. Dengan memblokir zat alami lain yang dibuat oleh tubuh (asetilkolin), CTM membantu mengeringkan beberapa cairan tubuh untuk meredakan gejala seperti mata berair dan hidung meler. 

Bunda bisa tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk perincian lebih lanjut tentang penggunaan CTM dengan aman. Yang harus diingat, CTM tidak menyembuhkan atau memperpendek lama pilek dan dapat menyebabkan efek samping yang serius jika dipakai dalam waktu lama. 

Untuk mengurangi risiko efek samping yang serius, ikuti semua petunjuk dosis dengan hati-hati ya Bunda. 

Cara penggunaan CTM

Jika menggunakan produk yang dijual bebas, pastikan Bunda membaca semua petunjuk pada kemasan produk sebelum minum obat ini. Jika memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan apoteker ya, Bunda. Jika dokter telah meresepkan obat ini, minumlah sesuai petunjuk.

Dosis yang disarankan untuk penggunaan CTM ini akan didasarkan pada usia, kondisi medis, dan respons terhadap terapi. Jangan menambah dosis atau minum obat ini lebih sering daripada yang direkomendasikan dokter Bunda atau petunjuk paket tanpa persetujuan dokter ya.

Karena, hal itu dapat membahayakan tubuh. Minumlah obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat maksimal. Untuk membantu Bunda mengingat, minumlah pada waktu yang sama setiap hari.

Jika kondisi Bunda masih tetap berlanjut atau memburuk, atau jika Bunda merasa memiliki masalah medis yang serius, sebaiknya segera cari bantuan medis.

banner Sacha Stevenson pulang ke Kanadabanner Sacha Stevenson pulang ke Kanada/ Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Pengaruh dan penggunaan CTM untuk ibu hamil

Ternyata ibu hamil tidak disarankan untuk menggunakan obat ini, Bunda. Dikutip dari NCBI, CTM adalah salah satu obat yang paling umum digunakan secara luas dalam berbagai kondisi dermatologis dan nondermatologis.

Penggunaan H-1 selama kehamilan sangat kontroversial karena ada kemungkinan efek teratogenik dari obat ini. 

Tak satu pun dari antihistamin yang tersedia saat ini telah dikategorikan sebagai aman selama kehamilan. Studi kontrol tersedia untuk obat generasi pertama tertentu mengenai keamanannya pada kehamilan, tetapi agen yang lebih baru memerlukan studi lebih lanjut untuk dinyatakan lebih aman pada kehamilan. 

Beberapa obat relatif lebih aman digunakan pada kehamilan daripada yang lain. Setiap obat yang digunakan dalam kehamilan membawa risiko teratogenisitas dan penilaian risiko/manfaat yang cermat harus dilakukan sebelum meresepkannya.

Selain itu, dilansir juga dari Web MD, jika Bunda berencana untuk hamil atau sedang hamil, sebaiknya Bunda bicarakan dengan dokter terlebih dulu tentang semua obat yang Bunda minum, termasuk yang tidak memerlukan resep.

Banyak obat alergi mungkin baik untuk terus dikonsumsi selama kehamilan, tetapi sebaiknya tetap didiskusikan agar Bunda bisa menjalankan kehamilan dengan aman dan nyaman.

Antihistamin oral, seperti cetirizine (Zyrtec), chlorpheniramine (Chlor-Trimeton) atau CTM, diphenhydramine (Benadryl), fexofenadine (Allegra), dan loratadine (Claritin) memang dianggap cukup aman. Begitu juga semprotan hidung cromolyn sodium (Nasalcrom) dan semprotan hidung steroid Rhinocort.

Namun, karena belum ada penelitian terbaru mengenai hal ini, sebaiknya tetap tanyakan kepada dokter Bunda sebelum menggunakannya. Keuntungan dari semprotan adalah obatnya hanya terfokus di hidung Bunda. Obat tidak akan menyebar ke seluruh tubuh.

Selama trimester pertama, Bunda sebaiknya tidak minum dekongestan melalui mulut ya. Karena, ada kemungkinan penggunaan obat ini dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi yang sedang dikandung.

Selain itu hati-hati juga dengan antihistamin yang dikombinasikan dengan dekongestan. Karena tidak ada cukup bukti untuk keamanannya, hindari semprotan hidung antihistamin.

Demikian mengenai CTM dan penggunaannya pada ibu hamil. Jika Bunda merasa khawatir apakah Bunda perlu minum obat CTM tersebut atau tidak, jangan ragu untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter kandungan Bunda ya.  

Simak juga yuk video tentang bintik merah pada wajah yang ternyata bukan selalu jerawat di bawah ini ya. 

[Gambas:Video Haibunda]



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda