Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Maag Saat Hamil & 9 Cara Mengatasinya, Salah Satunya Minum Susu

dr. Alexander Mukti, Sp.OG   |   HaiBunda

Senin, 13 Dec 2021 13:57 WIB

Dokter Sisipan
dr. Alexander Mukti, Sp.OG
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi di Eka Hospital Cibubur. Jadwal praktek: Senin, Selasa, Kamis: 08:00-13:00 & 18.00-20:00. Rabu: 10:00-13:00 & 15:00-18.00. Jumat: 10:00-13:00 & 15:00-20:00. Sabtu: 08:00-13:00.
Ibu hamil
Ilustrasi maag pada ibu hamil/ Foto: iStock
Jakarta -

Perubahan tubuh saat hamil seringkali memicu ketidaknyamanan. Tetapi, tahukah Bunda? Mual dan muntah yang terjadi di awal kehamilan pun terkadang bisa berlanjut menjadi maag lho. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Mual dan muntah yang menandai morning sickness, normal dialami sebagian besar Bunda hamil di trimester pertama. Mual di awal kehamilan inilah yang kemudian dapat memicu sakit maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

Morning sickness biasanya hanya ditandai dengan mual. Sementara bila sudah gastritis, rasa tak nyaman akan dibarengi sakit perut, Bunda.

GERD adalah kondisi di mana asam lambung meningkat. Sedangkan gastritis atau sakit maag merupakan iritasi yang terjadi di dinding lambung.

Maag yang ditandai dengan sakit di ulu hati terus-menerus, dapat berubah menjadi parah jika tidak diatasi. Apalagi jika perut dibiarkan kosong akibat mual dan muntah terus-menerus di trimester 1 kehamilan.

Kondisi ini pun lama-kelamaan bisa menjadi GERD, yakni asam lambung naik ke atas atau kerongkongan. Kalau sudah naik ke atas, Bunda hamil dapat merasakan sesak napas.

Selain itu, timbul juga sensasi panas di dada atau biasa dikenal dengan sebutan heartburn. Namun sayanganya, seringkali sensasi tidak nyaman ini sulit dijelaskan lokasinya saat kambuh.

Alasan maag bisa terjadi saat hamil

Banyak Bunda tidak menyadari bahwa kondisi mual dan muntah menyebabkan perut menjadi kosong. Kondisi inilah yang kemudian memicu asam lambung Bunda menjadi naik.

Nah, Bunda hamil yang malas makan makan karena selalu mual dan muntah, akan menyebabkan perut tidak terisi. Akibatnya, kerja asam lambung pun akan berhenti, menyebabkan mukosa-mukosa di daerah ini terangsang, dan menimbulkan inflamasi, gastritis, dan sakit di lambung selama kehamilan.

Secara teori, puncak mual akan terjadi pada usia kehamilan 12 minggu dan menghilang di usia 16 minggu. Namun, ada pula beberapa Bunda hamil yang sudah mengalami gejala ini sebelum usia 12 minggu.

Ibu hamilIlustrasi Ibu hamil sakit maag/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin

Penyebab maag saat hamil

Maag dapat terjadi selama kehamilan dan disebabkan karena 4 hal berikut:

  1. Bunda hamil melewatkan sarapan pagi
  2. Hormon kehamilan
  3. Bakteri helicobacter pylori, yakni kuman di lambung pada kondisi maag kronis
  4. Konsumsi makanan pemicu maag

Faktor risiko maag terjadi pada Bunda hamil

Faktor risiko maag pada ibu hamil, yakni:

  1. Riwayat maag dan GERD sebelum hamil
  2. Pernah menjalani diet yang tidak tepat sebelum hamil
  3. Konsumsi obat-obatan tertentu
  4. Stres
  5. Rokok dan alkohol

Tips mencegah maag saat hamil

Maag saat hamil dapat dicegah dengan mengatasi mual dan muntah. Berikut tips mencegah dan mengatasi maag saat hamil:

  1. Saat muncul mual segera ditangani dan jangan ditunggu atau ditahan agar tidak terjadi maag. Bunda bisa minum obat atau vitamin B6 sebagai anti-mual.
  2. Menjaga pola maka bila memiliki riwayat maag, seperti membatasi konsumsi makanan berminyak, pedas, kopi, atau teh.
  3. Hindari pengosongan lambung terlalu lama dengan makan sedikit tapi sering supaya lambung terisi dan bekerja optimal. Bunda hamil dapat makan 8 kali per hari dengan jarak 2 sampai 3 jam.
  4. Setelah makan disarankan berdiri atau duduk selama 30 menit sampai 2 jam, agar lambung bekerja dan makanan yang dikonsumsi turun. Perlu diketahui bahwa pengosongan lambung ibu hamil lebih lambat dari pada umumnya.
  5. Minum susu hamil yang mengandung vitamin B6 untuk menekan rasa mual, sehingga mencegah maag.
  6. Konsumsi buah-buahan dirutinkan. Hindari makan buah yang rasanya asam karena bisa memicu maag.
  7. Kalau sudah sakit maag, Bunda bisa minum obat, seperti obat golongan antasida atau sucralfate. Selain kedua obat ini, bisa dikonsultasikan ke dokter.
  8. Kontrol ke dokter segera bila berat badan turun 5 sampai 10 persen dari berat badan sebelum hamil.
  9. Mengunyah permen karet dan minum air hangat. Mengunyah permen karet dapat membuat gerakan usus lebih cepat, jadi asam lambung akan dihambat naik ke kerongkongan.

Semoga informasi mengenai penyebab dan cara mengatasi maag saat hamil ini membantu ya, Bunda.

Simak juga deretan sarapan yang bisa mencegah maag kambuh dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda