Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Perjuangan Diet Bunda Elza Demi Promil, Berhasil Turun 30 kg & Berbuah Manis

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 17 Jan 2022 06:30 WIB

kisah diet sukses Elza turunkan berat badan hingga 30 kg.
Foto: dok. pribadi Elza

Masalah kelebihan berat tak hanya memengaruhi penampilan dan rasa percaya diri. Pada sebagian kasus, ini bisa menyebabkan gangguan hormon hingga berpengaruh pada kesuburan wanita. Hal inilah yang dialami Elza, Bunda 30 tahun yang akhirnya berjuang diet demi memperbaiki kondisinya.

Menikah pada Mei 2018, Elza dan suami menjalani penantian cukup panjang untuk mendapatkan buah hati. Penantian itu pun bukan tanpa usaha, promil alami hingga bantuan medis seperti inseminasi pun sempat dijalani. Namun, perjuangannya belum berbuah manis lantaran permasalahan kelebihan berat badan.

Diceritakan Elza kepada HaiBunda Kamis (13/1/2021), ia didiagnosa mengidap PCOS ketika memeriksakan diri ke dokter kandungan usai menikah. 

Dikutip dari Web MD, Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi hormonal di mana ovarium memiliki jumlah folikel yang besar dan abnormal.

Pembesaran ini tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Kondisi ini pun berefek pada masalah kesehatan lain, termasuk siklus haid tidak teratur, sulit hamil, dan kulit mudah berjerawat.

"Tahun 2019 awal nyoba untuk promil karena menstruasinya enggak lancar, ternyata ada indikasi PCOS," kisah Elza.

"Udah beberapa kali ke dokter. Dokter bilang PCOS ini hormonal, salah satu penyebabnya berat badan berlebih. Kalau bisa dikurusin (berat badannya)," lanjutnya. Sayang, ketika itu ia tak langsung mengindahkan perkataan dokter.

Banner Shio Paling Cuan 2022

Awal perjalanan diet

Beberapa dokter kandungan yang dikunjungi menyebut dirinya PCOS dan menyarankan diet, namun Elza tak langsung tergerak. Ia malah sempat menerima perkataan tak enak dari dokter yang langsung mengatakan dirinya tak akan bisa hamil, Bunda.

Sempat terpuruk karena perkataan dokter tersebut, ia pun daftar ke klinik dokter gizi ternama untuk pendampingan diet pada tahun 2019. Namun sayang, antrean dokter itu membuatnya harus menunggu 2 tahun, Bunda.

Dalam masa penantian 2 tahun Elza dan suami mencoba dua kali program inseminasi di penghujung 2020 dan keduanya gagal. Lagi-lagi Elza terpuruk, hingga akhirnya penantian dokter gizi tersebut sampai ke ujungnya. Ia pun mulai konsultasi tepat di awal tahun 2021.

Turun 10 kg dalam dua bulan dan hamil

Diakui Elza, menjalankan diet selama dua bulan bukan hanya membuatnya turun berat badan sebanyak 10 kg tapi juga berhasil merapikan jadwal menstruasinyanya, Bunda. Ia pun sempat hamil di bulan ketiga dan berhenti diet. Lagi-lagi sayang, janinnya tak berkembang.

Merasakan hasil dari diet yang dilakukan, Elza pun tak menunggu waktu lama untuk melanjutkan komitmen dietnya sampai mendapatkan berat badan ideal.

"Target dokter itu per 2 minggu 4 kg, satu bulan 6-8 kg. Nah 2 bulan itu turun 10 kg-an," jelasnya.

"Dietnya enak banget, tapi kan sebenarnya tergantung niat kita, ya. Kalau dokter ini tuh lebih ke enggak makan minyak, enggak makan tepung. Ganti gula jadi gula rencah kalori, sama enggak makan santan," lanjut Elza.

Selain membagikan batasan makanan yang dikonsumsi selama diet, Elza juga tak sungkan menceritakan pengalamannya menjalani metode diet dari sang dokter, lho. Hal tersebut ia jalani selama delapan bulan hingga berat badannya turun drastis.

Lanjut baca halaman berikutnya, Bunda.

Rahasia diet Ivan Gunawan yang berhasil turunkan berat badan hingga 40 kg:

[Gambas:Video Haibunda]




METODE DIET YANG DIJALANI ELZA HINGGA BERAT BADAN TURUN 30 KG

kisah diet sukses Elza turunkan berat badan hingga 30 kg

Foto: dok. pribadi Elza

Menjalani program diet memang tak bisa sembarangan. Idealnya, Bunda didampingi oleh ahli untuk menentukan metode diet apa yang paling cocok untuk Bunda, sesuai dengan kondisi tubuh dan tujuannya. 

Elza sendiri selama diet masih makan dalam porsi yang cukup banyak. Namun urusan jenis makanan yang boleh dikonsumsi, dokternya yang menentukan. Selain itu, jam makan dan jumlahnya pun sesuai saran dokter.

"Menunya udah ditakar dan ditentuin untuk setiap dua minggu. Misal, nasinya 100 gram, gitu. Jenisnya juga enggak boleh ganti. Kalau jadwalnya sarapan roti gandum, yaudah selama dua minggu menu sarapannya itu," kata Elza.

Menu makannya juga bervariasi seperti tak sedang diet, lho, Bunda. Elza mencontohkan menu makanan utama yang diberikan dokternya untuk periode dua minggu antara lain nasi, tahu, daging, sayur.

"Kadang tahunya diganti enggak ada, kadang sayurnya yang enggak ada. Itu dia (dokternya) yang nentuin. Bisa juga nasi, daging ayam, ikan, sayur, sama tahu, begitu," lanjutnya.

Selain makanan utama, ada juga snack yang juga harus terus jadi menu selama dua minggu. Urusan waktu makan, ia diminta untuk makan tepat waktu setiap tiga jam sekali.

Hal ini tentu membuat Elza harus extra effort memenuhi ketentuan dokter yang diberikan kepadanya. Ia harus membawa bekal ketika bepergian, memasang alarm untuk mengingatkan jam makan dan menunya, sampai membawa kotak pendingin makanan berisi bahan mentah, dan air fryer untuk memasak jika pergi dalam waktu lama. 

"Kalau kelewat lima menit aja dokternya pasti tahu, dan itu termasuk cheating," tutur Elza.

Lanjut baca halaman berikutnya, Bunda.

DIET BERBUAH MANIS

Kisah diet sukses Elza berhasil turunkan berat badan hingga 30 kg

Foto: dok. pribadi Elza

Meski awalnya sulit, namun diakui Elza aturan diet yang diberikan dokternya ini membuat Elza jadi punya jam makan yang lebih teratur. Selama menjalani diet, jadwal menstruasinya juga jadi lancar dan akhirnya yang ia dambakan pun tercapai. Elza berhasil hamil di bulan ke delapan menjalani dietnya, Bunda.

Di sisi lain, pola makanan teratur ini tentu membuatnya mendapatkan badan yang jauh lebih bugar. Tak main-main, berat badannya berhasil turun sampai 30 kg, lho!

"Dijalanin sekitar 7-8 bulan dari awal Januari. Berat awal 98-99 kg, terakhir pas tahu hamil di akhir Agustus 69-70 kg," cerita Elza.

Semenjak hamil, ia tak melanjutkan diet dengan dokternya lantaran hal tersebut tak dianjurkan baik oleh dokter gizi yang mendampinginya, maupun oleh dokter kandungan. Namun, jam makan yang teratur masih ia terapkan hingga kini. Hanya jenis makanannya saja yang bervariasi.

Untuk keberhasilan dietnya, Elza mengatakan pentingnya punya tujuan yang jelas. "Kalau saya kan tujuannya buat hamil, tapi ada juga tuh yang diet karena mau pakai baju tertentu, misalnya. Yang penting jelas aja."

Selain itu, lingkungan yang sehat juga jadi salah satu faktor pendukung keberhasilan dietnya, Bunda.

"Lingkungan sehat tuh bukan mereka jadi ikutan enggak makan ya. Cuma mereka suka bilang 'makanan Elza enak kok', padahal saya ngiler banget liat makanan mereka digoreng. Harus suportif biar dietnya enggak putus di tengah jalan," tutup Elza mengakhiri sesi wawancara dengan HaiBunda.

Semoga kisah sukses diet Elza menginspirasi, Bunda!


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda