KEHAMILAN
Memahami Empat Bulanan Kehamilan dalam Islam sebagai Rasa Syukur dan Doa
Humidatun Nisa' | HaiBunda
Senin, 28 Mar 2022 12:35 WIBJakarta - Bagi Bunda yang beragama Islam, mungkin sudah tidak asing dengan tradisi memperingati empat bulan usia kehamilan ya. Tradisi ini dilakukan karena pada usia kehamilan ke 20 minggu diyakini sebagai waktu ditiupkannya ruh ke dalam janin, Bunda.
Maka itu, tak sedikit keluarga di Indonesia yang melakukan tradisi 4 bulanan dengan berbagai kegiatan seperti tasyakuran dan doa untuk Bunda dan calon bayi agar selamat dan lancar hingga hari persalinan.
Baca Juga : Tata Cara, Doa dan 10 Ucapan Aqiqah untuk Anak |
Hal itu merujuk pada Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun (23) ayat 12-14, "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati berasal dari (tanah). Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik."
Ayat ini diperkuat dengan keterangan hadits sebagai rujukan pelengkap, Bunda. Yuk kita lanjut kaji bersama.
Meniupkan ruh pada usia empat bulan
Merujuk pada hadits sahih, empat bulan sebagai masa sakral ditiupkannya ruh pada janin merupakan tafsir para Ulama, Bunda. Di antaranya ada dalam hadits berikut:
“Sesungguhnya setiap orang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari (berupa sperma), kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh hari pula. Kemudian menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari juga. Kemudian diutuslah seorang malaikat meniupkan ruh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menuliskan empat hal; rejekinya, ajalnya, amalnya, dan apakah dia menjadi orang yang celaka atau bahagia.” (Muslim bin Hajjaj An-Naisaburi, Shahîh Muslim, Kairo: Darul Ghad Al-Jadid, 2008, jil. VIII, juz 16, hal. 165)
Berdasar hadits di atas, para ulama menerjemahkan masa empat bulan kehamilan merupakan akumulasi dari empat puluh hari setiap tahapan proses perkembangan janin dalam rahim Bunda.
Dengan kata lain, empat puluh hari pertama adalah sperma membentuk embrio, empat puluh hari kedua menjadi darah, empat puluh hari ketiga menjadi segumpal daging lalu ditiupkan ruh atas Janin tersebut, Bunda. Tiga kali empat puluh hari menjadi 120 hari atau empat bulan, Bunda.
Maka itulah, tidak mengherankan bila usia kehamilan empat bulan diperingati dengan tasyakuran ataupun selamatan sebagai simbol kebahagiaan dan syukur tidak terukur atas genapnya penciptaan janin oleh Allah SWT dalam rahim Bunda.
Pada masa inilah dianjurkan memperbanyak doa untuk Si Kecil agar ia lahir dengan selamat dan tumbuh menjadi anak yang salih dan salihah.
Lalu perlukah mengadakan acara untuk empat bulanan? Simak di halaman selanjutnya ya Bunda.
Simak juga yuk video tentang 5 makanan penyubur kandungan dalam Islam:

BUKAN KEHARUSAN TAPI BOLEH DIUTAMAKAN