HaiBunda

KEHAMILAN

Benarkah Bawang Putih Bisa Atasi Keputihan saat Hamil? Ini Penjelasannya

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Selasa, 05 Apr 2022 13:01 WIB
Ilustrasi bawang putih/ Foto: Getty Images/iStockphoto/MariaDubova

Keputihan adalah salah satu masalah bagi para perempuan, mungkin juga untuk Bunda. Sebenarnya, keputihan adalah hal yang wajar terjadi. Tapi, tentunya Bunda merasakan hal yang sangat tidak nyaman saat mengalami keputihan, bukan?

Meskipun dinilai wajar dan normal terjadi, tapi sebenarnya keputihan adalah sebuah tanda dari berbagai masalah kesehatan para perempuan. Jika ada beberapa masalah kesehatan, maka keputihan menjadi tanda dan sinyal awal untuk Bunda agar waspada.

Baca Juga : Keputihan

Ada beberapa penyebab mengapa keputihan bisa terjadi. Biasanya jamur atau infeksi bakteri adalah penyebab yang paling umum dari keputihan. Apabila Bunda melihat ada cairan yang terlihat tidak biasa, atau berbau busuk, bisa jadi itu adalah keputihan. Jangan ragu untuk berobat ya.


Namun ada cara lain yang sudah menjadi pembicaraan, mungkin Bunda juga mendengarnya. Yaitu obat dari keputihan adalah bawang putih. Apa benar?

Apakah benar bawang putih obat untuk keputihan?

Pada dasarnya, keputihan bukanlah sebuah masalah kesehatan apabila tidak menunjukkan tanda-tanda abnormal. Hanya saja, Bunda mungkin perlu mewaspadai apabila keputihan mulai menyebabkan bau amis pada area vagina, hingga warnanya menjadi kuning bahkan kehijauan, dan menyebabkan vagina menjadi gatal.

Jika yang terjadi gatal, itu artinya ada indikasi bahwa ada jamur pada vagina. Tapi, apakah bawang putih bisa mengobatinya?

Menurut Healthline, bawang putih memiliki antibiotik. Komponen aktif biologis yang ada di dalam bawang putih, allicin, punya sifat antibakteri dan antijamur yang kerap digunakan untuk perawatan medis.

Walau bawang putih terbukti dapat mencegah infeksi jamur, tapi tidak ada jawaban medis yang pasti apakah bawang putih dapat menyembuhkan infeksi jamur.

Namun jika Bunda yakin bahwa bawang putih bisa mengatasi gejala keputihan dengan bawang putih maka Bunda bisa mengonsumsinya. Baik secara mentah atau dicampur ke makanan, bawang putih memang bisa mencegah pertumbuhan jamur Candida albicans pada vagina.

Apabila bawang putih dinilai tidak enak dimakan langsung oleh Bunda, Bunda bisa mencoba mengonsumsi bawang putih ekstrak.

Ilustrasi bawang putih/ Foto: Getty Images/iStockphoto/graphixchon

Efek samping pengobatan dengan bawang putih

Walaupun banyak perempuan yang berhasil menggunakan bawang putih untuk mengobati infeksi jamur atau keputihan, tapi tidak sedikit juga yang merasakan hal yang berbeda. Yaitu efek samping dari penggunaan bawang putih.

Beberapa efek bawang putih tersebut adalah:

  • Bau mulut
  • Bau badan
  • Sakit perut
  • Maag

Sementara, efek samping dari penggunaan bawang putih yang diaplikasikan langsung (bukan dikonsumsi) adalah sebagai berikut.

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Gatal-gatal

Keputihan saat hamil

Apabila Bunda mengalami keputihan pada saat hamil, jangan khawatir. Keputihan akan terlihat dan dirasakan pada masa-masa akhir kehamilan. Bunda bisa memakai panty liner tanpa pewangi dan hindari penggunaan tampon.

Ketika minggu-minggu akhir tersebut pula, Bunda akan menyadari ada keputihan yang mengandung garis-garis kental lendir dengan garis darah. Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena ini merupakan tanda awal persalinan.

Perubahan pada keputihan mungkin terjadi karena adanya siklus menstruasi yang menjadi fluktuatif karena kadar hormon. Selain itu, perubahan pada serviks juga dapat menjadi penyebabnya.

Jika Bunda bertanya, apakah bawang putih bisa digunakan saat Bunda mengalami keputihan ketika hamil, maka jawabannya adalah Bunda perlu berhati-hati agar tidak mengonsumsi terlalu banyak. Selain itu, Bunda bisa melakukan tips di bawah ini.

Tips mencegah keputihan karena infeksi saat hamil

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Bunda lakukan untuk mencegah keputihan karena infeksi, seperti yang dilansir dari Web MD.

  • Jaga kebersihan dengan mencucinya dengan air hangat pada bagian luar. Bunda juga tidak perlu memasukkan sabun langsung ke dalam vagina
  • Selalu usap dari depan ke belakang setiap setelah dari kamar mandi. Ini dilakukan agar mencegah bakteri masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi
  • Selalu kenakan celana dalam yang berbahan katun, dan hindari berpakaian yang terlalu ketat.

Kapan harus ke dokter?

Bunda perlu ke dokter apabila:

  • Warnanya sudah berubah menjadi kuning, hijau, atau bahkan abu-abu
  • Berbusa atau terlihat berbusa
  • Memiliki bau yang sangat kuat
  • Berwarna cokelat atau bernoda darah

Semoga bermanfaat ya, Bunda.

 



(som/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Parenting Nadhifa Fitrina

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kenangan Bubun Nitip ASI malah Jadi Basi

Komik Bunda Tim HaiBunda

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bukan Putri Diana, Ternyata Ini Gaun Pengantin Termahal di Keluarga Kerajaan Inggris

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Pemerintah Jadikan 18 Agustus 2025 Libur Nasional, Ajak Warga Lomba 17-an!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK