Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kapan Keputihan Tanda Hamil Muncul & Seperti Apa? Ciri & Bedanya dengan Keputihan Haid

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 30 Sep 2024 09:11 WIB

Ilustrasi keputihan atau panty liner
Kapan Keputihan Tanda Hamil Muncul? Ketahui Ciri & Bedanya dengan Keputihan Haid/Foto: Getty Images/iStockphoto/Iryna Imago
Jakarta -

Apakah keputihan itu tanda hamil dan kapan itu terjadi? Tahukah Bunda, kebanyakan orang mengaitkan cairan serviks dengan kehamilan. Karena itu Bunda sebaiknya tahu ciri dan bedanya dengan keputihan haid.

Keputihan atau lendir serviks merupakan cairan bening seperti gel yang diproduksi serviks. Keputihan ini terjadi di sepanjang siklus haid, namun keputihan akan berubah pada awal kehamilan. 

Dr Anna Targonskaya, Dokter kebidanan dan kandungan menjelaskan bahwa keputihan selama kehamilan akan meningkat dan seiring waktu berubah menjadi sesuatu yang disebut sumbat lendir. Sumbat lendir inilah yang melindungi janin dari infeksi dan masalah selama persalinan.

Apa itu keputihan?

Melansir laman Pregnancy Birth & Baby, keputihan adalah cairan tubuh yang berfungsi untuk menjaga vagina tetap bersih dan lembap. Selain itu, cairan ini membantu menghentikan perkembangan infeksi di vagina.

Keputihan terjadi akibat adanya bakteri baik yang dikenal sebagai lactobacilli. Bakteri ini hidup di vagina dan membantu menjaga kesehatannya. Apabila keseimbangan bakteri baik ini terganggu, serta terjadi pertumbuhan berlebih dari ragi atau bakteri jahat, Bunda bisa saja mengalami keputihan yang tidak normal.

Keputihan merupakan kondisi yang umum dialami perempuan, terutama saat siklus-siklus tertentu seperti menstruasi, kehamilan, dan menyusui. Umumnya keputihan berupa cairan bening, berwarna putih atau krem dan tidak berbau menyengat.

Penyebab keputihan saat hamil

Keputihan saat hamil merupakan hal umum yang dapat dialami oleh ibu hamil. Dikutip laman NHS, keputihan saat hamil disebabkan adanya peningkatan produksi cairan vagina selama kehamilan. Peningkatan produksi cairan ini membantu untuk mencegah infeksi yang menjalar dari vagina ke rahim.

Jumlah cairan keputihan akan semakin meningkat jelang akhir kehamilan. Pada minggu terakhir kehamilan, keputihan dapat berupa bercak-bercak lendir merah muda yang lengket seperti jeli.

Ciri-ciri keputihan normal dan abnormal saat hamil yang perlu diwaspadai

Ciri-ciri keputihan berikut ini penting untuk diketahui. Agar Bunda dapat membedakan ciri keputihan yang normal dan abnormal.

1. Adanya gumpalan

Dikutip laman Virtua, keputihan yang berbentuk gumpalan dapat disebabkan oleh adanya jamur. Hal ini normal dialami, tetapi jika keputihan berbentuk gumpalan disertai dengan rasa terbakar atau gatal, Bunda perlu berkonsultasi dengan bidan atau dokter.

2. Warna keputihan

Keputihan yang normal umumnya berwarna putih atau bening, serta tidak berbau. Keputihan yang berwarna hijau atau cokelat, lalu disertai dengan bau tidak sedap, rasa terbakar, atau gatal. Ini menjadi tanda keputihan abnormal. Pasalnya, jenis keputihan ini bisa mengindikasikan infeksi vagina seperti vaginosis bakterialis dan infeksi menular seksual.

3. Keputihan disertai keluarnya darah

Keputihan berwarna cokelat atau merah dianggap sebagai ciri keputihan yang tidak normal saat hamil. Di sisi lain, jenis keputihan cokelat atau merah ini juga bisa menjadi indikasi kondisi kesehatan selain komplikasi kehamilan. Oleh karena itu, ada baiknya Bunda mengkonsultasikan hal ini dengan dokter.

4. Keluarnya cairan encer dan bening atau berwarna kuning

Apabila ibu hamil mengalami keluarnya cairan encer bening atau berwarna kuning muda secara terus-menerus. Hal ini perlu diwaspadai, karena itu bisa saja bukan keputihan, melainkan cairan ketuban.

Inkontinensia atau keluarnya urine tanpa disengaja dapat terjadi selama kehamilan, terutama pada masa akhir kehamilan. Sulit untuk memastikan secara langsung apakah cairan tersebut merupakan urine, keputihan atau cairan ketuban, Bunda bisa mengunjungi dokter untuk mengetahui lebih pasti terkait kondisi yang dialami.

Ciri keputihan tanda hamil

Pada keputihan yang normal biasanya akan tampak terlihat seperti susu, air, atau putih telur, dan setiap perubahan dalam konsistensinya menunjukkan adanya infeksi, seperti dikutip dari laman Toplinemd.

Selain fase menstruasi atau menopause, keputihan juga dialami sebagai tanda hamil pada wanita. Biasanya, keputihan tanda hamil berbentuk bening dan berair atau encer.

Saat hamil, serviks maupun dinding vagina melunak dan meningkatkan keputihan saat tubuh mulai bersiap untuk kehamilan. Proses ini membantu mencegah virus dan bakteri memasuki vagina.

Ketika kehamilan berlanjut, Bunda mungkin akan mengalami keputihan yang berlebihan. Fase ini pun mungkin akan Bunda alami sepanjang kehamilan hingga menjelang persalinan.

"Semua jenis keputihan bisa tampak mengkhawatirkan, tetapi itu tidak selalu merupakan tanda masalah," ujar Oluwatosin Goje, MD, seorang obgyn, seperti dikutip Cleveandclinic.

Goje menambahkan bahwa keputihan memang dapat bersifat normal atau tidak normal. Sehingga, Bunda memang perlu memerhatikan siklus tersebut dan memahami apa yang menyebabkan keputihan tersebut.

Keputihan normal memang dapat bervariasi dari bening hingga putih susu. Keputihan tersebut bisa menandakan salah satu hal umum yakni ovulasi. Perlu Bunda tahu bahwa terkadang keputihan dapat mengubah konsistensi dan warna selama siklus menstruasi. Selama ovulasi, tubuh dapat menghasilkan cairan yang lebih kental, putih, dan elastis.

Berikut detail ciri keputihan karena hamil menurut Dr Anna Targonskaya, Dokter kebidanan dan kandungan:

  • Berwarna putih susu
  • Tipis
  • Tidak berbahaya

Adapun jenis keputihan ini disebut leukorea. "Perubahan keputihan, terutama saat terlambat haid bisa menjadi tanda kehamilan. Perubahan keputihan ini bisa disebabkan peningkatan estrogen," kata Targonskaya dilansir dari Flo Health.

Menurut Targonskaya, kadar estrogen yang meningkat ini juga merangsang aliran darah ke area panggul. Pada akhirnya, dorongan estrogen ini juga merangsang aliran darah ke area panggul, yang pada akhirnya menyebabkan meningkatnya keputihan.

Keputihan berfluktuasi seiring dengan perubahan kadar estrogen. Selama kehamilan, kadar estrogen juga berubah. Karena itu jumlah cairan yang keluar juga bisa berubah.  

Apabila cairan dari vagina meningkat dan Bunda terlambat haid beberapa hari, Targonskaya bilang, Bunda dapat melakukan tes kehamilan.

Namun, perubahan keputihan bukan cara yang dapat diandalkan untuk mendeteksi kehamilan. Satu-satunya cara untuk memastikan kehamilan dengan tes kehamilan.

Tes kehamilan yang terlalu cepat juga dapat menghasilkan negatif palsu. Namun, berdasarkan penelitian pada kebanyakan wanita hamil yang memiliki hormon human chorionic gonadoptrin (hCG) dalam kadar yang cukup, kehamilannya dapat dideteksi oleh tes kehamilan yang sangat sensitif 4 hari sebelum tanggal menstruasi. 

Apabila hasil tesnya negatif palsu, kemungkinan karena produksi hCG masih rendah atau implantasi belum terjadi. Jika Bunda sudah tes kehamilan tujuh hari setelah ovulasi dan masih belum positif, coba lakukan tes lagi dalam beberapa hari untuk memastikannya.

7 Jenis Keputihan Tanda Hamil

Tidak hanya berwarna putih bening, keputihan memiliki beberapa jenis lainnya. Jenis keputihan ini dapat menunjukkan kondisi kesehatan tertentu. Dilansir laman Medical News Today, keputihan memiliki variasi warna, tekstur, dan volume selama kehamilan. Berikut ini jenis keputihan tanda hamil.

1. Bening atau berwarna putih susu

Jika berbau tidak menyengat, keputihan berwarna bening atau putih susu dianggap sebagai keputihan yang normal dan sehat.

Meskipun demikian, jika ibu hamil yang belum cukup bulan untuk melahirkan mengalami peningkatan jumlah atau konsistensi keputihan, misalnya keputihan bening keluar secara terus menerus atau menjadi kental dan seperti jeli, hal ini dapat menjadi indikasi masalah. Disarankan untuk memeriksakan kondisi ini kepada dokter agar mendapat penanganan yang tepat.

2. Putih menggumpal

Selama kehamilan, tubuh ibu hamil rentan mengalami infeksi jamur. Jenis keputihan berupa putih menggumpal dan berwarna putih atau putih pucat dapat menjadi tanda infeksi jamur.

Selain itu, infeksi jamur ini dapat disertai dengan gejala lain seperti gatal, sensasi terbakar, atau nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.

3. Cokelat

Keputihan berwarna cokelat dapat menjadi gejala awal kehamilan. Jenis keputihan ini sebabkan adanya darah lama yang keluar dari tubuh. Keputihan berwarna cokelat ini umum terjadi, tetapi jika Bunda mengalami keputihan berwarna cokelat tua, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter.

4. Merah muda

Jenis keputihan berupa warna merah muda dapat terjadi pada awal masa kehamilan atau pada minggu terakhir sebelum melahirkan. Jenis keputihan ini juga dapat terjadi sebelum keguguran atau saat kehamilan ektopik. Sehingga, kemunculannya perlu diwaspadai.

5. Merah

Keputihan berwarna merah perlu diwaspadai, Bunda Pasalnya, jenis keputihan ini dapat menjadi indikasi keguguran atau kehamilan ektopik, apalagi jika keputihan disertai nyeri atau kram perut, menggumpal, dan pendarahan yang banyak.

Selain itu, jenis perdarahan ini dapat disebabkan oleh adanya infeksi atau implantasi yang dialami ibu hamil. Hal ini terjadi pada trimester pertama kehamilan.

6. Kuning atau hijau

Keputihan dengan warna hijau atau kuning dapat menunjukkan tanda infeksi menular seksual. Beberapa gejala lain yang dapat menyertai hal ini yaitu kemerahan dan iritasi pada kelamin. Infeksi menular seksual dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan, serta berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayi.

7. Abu-abu

Keputihan berwarna abu-abu dapat menjadi tanda adanya infeksi vagina yang disebut vaginosis bakteri, apalagi jika disertai bau amis yang semakin kuat setelah berhubungan seksual.

Perbedaan keputihan tanda hamil dan haid

Berikut bedanya keputihan sebagai tanda kehamilan dengan karena haid:

Keputihan tanda haid

Brian Levine, MD, MS, FACOG, Dokter Spesialis Kebidanan-Ginekologi, serta Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas (REI) mengatakan sebenarnya sulit untuk membedakan keputihan sebelum haid dan keputihan sebagai tanda awal kehamilan.

"Namun, jika Anda mulai memantau perubahan keputihan selama siklus haid, Anda mungkin dapat belajar untuk mendeteksi perbedaan antara lendir serviks sebelum menstruasi, sebelum ovulasi, dan awal kehamilan," kata Levine dikutip dari Verywellfamily.

Tubuh mengeluarkan cairan sepanjang siklus haid itu normal. Dan lendir serviks adalah salah satu komponen dari keputihan. Terlepas dari namanya, lendir serviks sebenarnya tidak diproduksi oleh serviks, melainkan oleh kelenjar yang terletak di dekat serviks. Lendir serviks berperan penting dalam sistem reproduksi.

Keputihan tanda hamil

Konsistensi keputihan dan lendir serviks ini juga berubah sepanjang siklus haid serta selama kehamilan. Menurut Levine, seringkali orang melihat perubahan keputihan ini sebagai tanda awal kehamilan atau sebagai cara mengetahui kapan waktu ideal untuk hamil.

"Namun, jika sedang hamil, Anda mungkin akan mengalami keputihan selama kehamilan," ujar Levine.

Kapan keputihan karena hamil meningkat? Levine bilang peningkatan ini biasanya tidak terlihat sampai minggu kedelapan-setelah tanda-tanda awal kehamilan lainnya, seperti terlambat haid.

Pada trimester pertama kehamilan, meningkatnya jumlah keputihan sebagai upaya untuk mengangkat sel-sel mati dan bakteri dari rahim dan vagina untuk membantu mencegah infeksi.

Jumlah keputihan akan meningkat secara bertahap seiring bertambahnya usia kehamilan. Keputihan ini dianggap normal dan tidak berbahaya selama tidak berwarna dan tidak berbau.

5 cara menandai keputihan tanda hamil

Di luar keputihan tanda hamil, Bunda memang perlu memerhatikan betul gejala yang menyertainya. Karena, selain keputihan tanda hamil, ada banyak juga tanda dan gejala lain yang mungkin Bunda rasakan.

1. Haid terlewat

Bagi Bunda yang memiliki siklus haid teratur, telat datang bulan seringkali menjadi tanda awal kehamilan. Namun, hal ini memang juga kerap disebabkan berbagai hal ya, Bunda, seperti gangguan emosional, penyakit, penurunan berat badan yang parah, olahraga berlebihan, dan lainnya, seperti dikutip dari laman Emmasdiary.

2. Keputihan berwarna jernih

Nah, sebagai tanda awal kehamilan, peningkatan keputihan menjadi hal normal di awal kehamilan. Biasanya, keputihan tanda hamil ditandai dengan keputihan yang jernih. Tetapi, jika keputihan menjadi berwarna, berbau, atau menyebabkan gatal, nyeri dan berdarah, segera berkonsultasi dengan dokter ya, Bunda.

3. Payudara lembut

Payudara mungkin langsung terasa berbeda jika hamil. Beberapa Bunda merasakan bahwa puting lebih terasa sensitif atau payudara terasa lebih berat, lebih penuh, dan sedikit sakit.

4. Sering buang air kecil

Lebih sering buang air kecil selama awal kehamilan merupakan hal yang normal. Banyak pula Bunda yang merasa harus bangun di malam hari terkadang lebih dari sekali di awal kehamilannya. Kebutuhan ini biasanya disebabkan tekanan dari rahim yang membesar pada kandung kemih. Biasanya, sedikit memudar di pertengahan semester dan kembali lagi ketika bayi mulai besar dan mulai menekan kandung kemih.

5. Merasa lelah

Cepat lelahumum terjadi selama tiga bulan awal kehamilan, dan merupakan gejala awal kehamilan yang jelas. Bunda yang biasanya memiliki energi tak berbatas kini mendapati harus tidur siang di siang hari.

Efek kelelahan di bulan awal kehamilan memang hal normal sebagai tanda kehamilan. Biasanya, disebabkan karena tubuh harus beradaptasi dengan perubahan kadar hormon yang cepat. Banyak Bunda akan menemukan bahwa kelelahan akan mereda dan kemudian kembali lagi di trimester akhir.

Cara mengatasi keputihan tanda hamil

Untuk mengatasi keputihan, terutama saat hamil, terdapat beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan, misalnya hindari penggunaan tampon, memilih produk perawatan area kewanitaan yang tidak beraroma, menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari kain agar dapat menyerap keringat, dan hindari penggunaan celana jins ketat atau stoking nilon yang meningkatkan risiko infeksi.

Selain itu, Bunda dapat menjaga kebersihan vagina dengan cara mandi secara teratur, mengusap bagian kemaluan dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar, serta selalu mengeringkan vagina setelah mandi.

Cara mengobati keputihan tanda hamil

Berikut ini cara mengobati keputihan tanda hamil:

1. Bersihkan vagina dari depan ke belakang

Mengutip laman Cleveland Clinic, membersihkan vagina dari depan ke belakang dapat menjaga kebersihan vagina, serta mencegah bakteri dari rektum masuk ke dalam vagina.

2. Penggunaan antibiotik atau obat tertentu

Untuk mengobati keputihan, dokter dapat meresepkan antibiotik atau obat tertentu. Konsumsi obat ini tentunya harus berdasarkan resep dokter.

3. Penggunaan suplemen probiotik

Dikutip laman Medical News Today, mengonsumsi makanan atau suplemen probiotik dapat mencegah ketidak seimbangan bakteri di vagina.

Akan tetapi, penggunaan suplemen probiotik haruslah yang aman untuk ibu hamil. Sebelum mengonsumsi suplemen tersebut, sebaiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

 4. Mengonsumsi makanan sehat

Mengonsumsi makanan bergizi, serta menghindari makanan dengan kadar gula berlebih, dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi jamur pada vagina.

Cara mencegah keputihan saat Hamil

Keputihan dapat diatasi dengan beberapa langkah berikut.

1. Hindari douching

Melansir laman What to Expect, douching belum terbukti aman selama kehamilan, bahkan perlu dihindari. Douching dapat mengganggu keseimbangan alami mikroorganisme di vagina dan menyebabkan vaginosis bakterialis.

2. Hindari penggunaan tisu basah

Penggunaan tisu basah untuk membersihkan vagina sebaiknya dihindari. Tisu basah dapat mengubah pH di saluran genital, sehingga meningkatkan risiko infeksi. Apabila Bunda benar-benar ingin membersihkan vagina, pilihlah tisu basah yang aman untuk pH dan bebas alkohol serta bahan kimia.

3. Mandi secara teratur

Dengan mandi secara teratur, serta mengenakan celana dengan bahan yang menyerap keringat, ini dapat membantu menjaga kebersihan, menjaga keseimbangan bakteri, dan mencegah infeksi vagina.

4. Gunakan pantyliner

Pantyliner dapat menyerap cairan keputihan berlebih, serta membantu Bunda merasa lebih nyaman.

5. Hindari penggunaan tampon

Tampon sebaiknya tidak digunakan saat keputihan, karena penggunaan tampon berisiko membawa kuman ke dalam vagina.

Semoga informasi mengenai keputihan tanda hamil membantu ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 5 gejala yang membedakan hamil dan menstruasi.

[Gambas:Video Haibunda]



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda