Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kebiasaan Makan Ayah Ternyata juga Pengaruhi Pertumbuhan Bayi selama Kehamilan Lho

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 21 May 2022 14:10 WIB

Happy young couple having fun during lunch in restaurant
Kebiasaan Makan Ayah Ternyata juga Pengaruhi Pertumbuhan Bayi selama Kehamilan Lho/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tomwang112

Jakarta - Saat hamil, seorang ibu tentu akan berusaha untuk menjaga kesehatan demi Si Kecil  yang sedang tumbuh dalam rahim, termasuk memilih makanan yang sehat. 

Namun, apakah tanggung jawab itu hanya diemban para Bunda? Ternyata tidak Bunda. Faktanya, pola makan Ayah juga sangat memengaruhi tumbuh kembang janin lho.  Kok bisa?

Pola makan Ayah berdampak pada tumbuh kembang janin

Sebuah studi terbaru dari Australia menemukan kebiasaan makan Ayah selama kehamilan pasangannya dapat berperan utama dalam kesehatan bayi dalam rahim.

Penelitian ini dilakukan oleh Queensland Family Cohort dan dipimpin oleh University of Queensland and Master Research, sebuah penelitian terhadap sekitar 200 pasangan di Queensland, Australia, yang semuanya berada dalam hubungan heteroseksual dan tengah mengandung bayi.

Berdasarkan penelitian tersebut, salah satu peneliti utama mengatakan penelitian ini menemukan asupan makanan ibu hamil sangat dipengaruhi pasangannya.

“Makan sehat selama kehamilan memberikan landasan penting bagi bayi yang belum lahir untuk kesehatan yang baik di masa depan, tetapi banyak ibu hamil yang tidak memenuhi pedoman diet Australia yang direkomendasikan,” kata Profesor Vicki Clifton, peneliti utama, dikutip dari laman Romper.

Penelitian menunjukkan pendidikan dan dukungan yang lebih baik untuk pasangan dapat membantu meningkatkan kebiasaan makan ibu hamil yang akan membuat janin lebih sehat dan menurunkan risiko penyakit di masa depan.

Side view of a future mom and dad holding hands with their heads together. Beautiful beaming couple looking and gazing at the pregnant woman's bellyKebiasaan Makan Ayah Ternyata juga Pengaruhi Pertumbuhan Bayi selama Kehamilan Lho/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz

“Meskipun diketahui bahwa pendidikan, pendapatan, dan indeks massa tubuh memengaruhi cara wanita makan selama kehamilan, studi ini membahas kesenjangan pengetahuan tentang bagaimana kebiasaan makan pasangan memengaruhi calon ibu,” kata Dr Shelley Wilkinson, penulis utama penelitian tersebut.

Mendukung ibu hamil dengan berbagi pilihan makanannya bukanlah satu-satunya cara seorang Ayah dapat membantu memastikan kesehatan bayinya. Sebuah studi tahun 2013 dari McGill University di Montreal menemukan bahwa tingkat vitamin B9 atau folat yang lebih tinggi dalam makanan Ayah sebelum pembuahan menjadi penting untuk perkembangan kesehatan bayi.

Vitamin ini ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, beberapa memenuhi dan sereal yang diperkaya, dan merupakan elemen penting dalam membantu mencegah kemungkinan cacat lahir.

Simak juga di halaman selanjutnya terkait peran Ayah yang berdampak pada kesehatan bayi dalam beberapa hal, ya Bunda.

Saksikan juga video tentang Ayah ikut ngidam saat Bunda hamil, kok bisa?

[Gambas:Video Haibunda]




PERAN AYAH DALAM KESEHATAN BAYI

Happy young couple having fun during lunch in restaurant

Kebiasaan Makan Ayah Ternyata juga Pengaruhi Pertumbuhan Bayi selama Kehamilan Lho/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tomwang112

Peran Ayah dalam kesehatan bayi

Melansir dari laman WebMD, sebuah penelitian menunjukkan bahwa usia dan gaya hidup seorang pria mungkin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehamilan atau kesehatan anak-anaknya jauh sebelum mereka lahir, lho Bunda. Simak berikut ini:

1. Usia

Dalam satu penelitian, anak-anak yang ayahnya berusia di atas 40 tahun memiliki risiko autisme yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki ayah di bawah usia 30 tahun. Selain itu, ayah yang lebih tua juga cenderung memiliki anak yang lebih mungkin terkena skizofrenia.

2. Diet

Pria gemuk lebih cenderung menjadi ayah dari anak-anak yang menghadapi risiko lebih tinggi untuk obesitas. Anak-anak mereka juga lebih mungkin didiagnosis dengan diabetes, metabolisme yang tidak normal, dan kanker tertentu.

Ini mungkin terjadi karena obesitas dan gizi buruk menyebabkan perubahan pada gen tertentu yang terkait langsung kondisi ini.

3. Alkohol

Sebanyak 3 dari 4 anak yang didiagnosis dengan gangguan spektrum alkohol janin memiliki ayah alkoholik. Anak-anak dengan gangguan ini mungkin memiliki berat badan lahir rendah, gangguan perkembangan otak, dan ketidakmampuan belajar.

4. Terlalu stres

Ayah dengan tingkat stres yang tinggi mungkin memiliki anak yang mengembangkan masalah perilaku sebagai akibatnya, menurut penelitian pada hewan. Dalam studi tersebut, stres yang sedang berlangsung tampaknya mengubah gen tertentu yang diturunkan ke keturunan pada tikus. Studi pada manusia perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi dan lebih memahami peran stres ayah.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda