Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali 5 Tanda Air Ketuban Sudah Pecah, Salah Satunya Kencing Tidak Terasa Bun

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Rabu, 08 Jun 2022 18:10 WIB

Premature birth. Pregnant woman suffering from contractions at home, panorama, free space
Kenali 5 Tanda Air Ketuban Sudah Pecah, Salah Satunya Kencing Tidak Terasa Bun/Foto:iStock

Jakarta - Walau Hari Perkiraan Lahir (HPL) sudah terdiagnosis oleh dokter, bukan tidak mungkin Bunda mengalami perubahan dari hari yang diperkirakan ya. Untuk itu, Bunda yang sudah memasuki trimester ketiga, utamanya pada minggu ke 37 hingga 40 sudah harus waspada dengan sekecil tanda yang muncul bahwa Si Kecil sudah akan lahir.
 
Untuk itu, jika Bunda berencana melahirkan secara alami, sebaiknya mengenal tanda-tanda akan melahirkan ya. Nah, salah satu gejala Si Kecil akan segera lahir adalah pecahnya air ketuban Bunda nih.

Air ketuban merupakan rumah aman bagi Si Kecil selama berproses dari zygot hingga masa kelahirannya yang menyinari hidup Bunda. 

"Selama kehamilan, bayi tumbuh di dalam rahim seseorang dan berada di dalam kantong berisi cairan ketuban," tutur Ilana Ressler, MD, ahli endokrinologi reproduksi dari Reproductive Medicine Associates Connecticut pada Parents. Ia menambahkan, hingga saat akan lahir, selaput ketuban akan pecah dan cairan keluar dari vagina.

Banner Resep Budget Rp30 RibuResep Budget Rp30 Ribu/ Foto: Annisa Shofia


 
Pecahnya selaput ketuban ini, lebih dikenal dengan ketuban pecah, Bunda. Lantas apa saja tandanya? Yuk kita lanjutkan. 

Tanda-tanda ketuban pecah

Pecahnya air ketuban Bunda dapat dikenal dari beberapa tanda berikut:

1. Terjadi kebocoran di luar kendali

Jika kantong ketuban pecah di bawah kepala bayi, cairan telah menumpuk dan akan menyembur keluar, Bunda. Namun jika pecahnya terjadi lebih tinggi di dalam rahim, cairan bisa hanya menetes di antara kantong dan lapisan rahim sehingga alirannya tidak akan terlalu deras.

Namun, dalam semua kasus, aliran cairan ini tidak dapat dikontrol ya. Bunda setidaknya akan mengeluarkan 2 hingga 3 cangkir cairan keluar dari kantong ketuban. Bunda dapat mencegah rembesan kebocoran ini dengan mengenakan panty liner atau pembalut, atau duduk di atas handuk bersih.

Ilustrasi janin atau air ketubanKenali 5 Tanda Air Ketuban Sudah Pecah, Salah Satunya Kencing Tidak Terasa Bun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ Natalia Riabchenko

2. Kencing yang tidak terasa

Terkadang pecahnya ketuban justru tidak terasa. Bahkan Bunda tidak bisa membedakan cairan tersebut apakah air kencing atau cairan ketuban. Sedikit petunjuk yang bisa Bunda gunakan, urine berwarna kekuningan dan berbau seperti amonia, Sedangkan cairan ketuban biasanya tidak berbau, Bunda. 

Bunda bisa membedakannya dengan melakukan trik ini : Duduklah selama beberapa menit, lalu berdiri kembali. Jika masih ada cairan yang keluar, itu mungkin pertanda air ketuban yang pecah. 

Kita lanjutkan ke halaman berikutnya yuk Bunda.


Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 7 fungsi vital air ketuban untuk janin:

[Gambas:Video Haibunda]




TERJADI LETUPAN DISERTAI KONTRAKSI

Pensive pregnant woman dreaming about child. Young happy expectant thinking about her baby and enjoying her future life, copy space. Motherhood, pregnancy, happiness concept

Kenali 5 Tanda Air Ketuban Sudah Pecah, Salah Satunya Kencing Tidak Terasa Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

3. Bening dan tidak berbau

Secara umum, cairan ketuban tidak berbau, meskipun beberapa orang mendeteksi bau manis seperti air mani atau klorin. Ini juga biasanya bening atau berwarna merah muda dengan garis-garis darah.

4. Terasa seperti ada letupan

Beberapa Bunda merasakan sensasi letupan, seperti ada ketukan pada kantong ketuban sebelum akhirnya pecah dan menyembur, Bunda. Meski begitu,konon tidak disertai rasa sakit pada Bunda kok. 

5. Pecahnya disertai kontraksi

Setelah ketuban pecah, frekuensi kontraksi dapat meningkat secara intens, Bunda. Karena pecahnya ketuban biasa terjadi pada masa menjelang melahirkan, maka akan disertai gejala akan melahirkan lainnya. Misalnya keluar lendir disertai darah dari vagina, Bunda. 
 
Apabila Bunda sudah merasakan salah satu dari gejala yang disebutkan di atas selama kehamilan, sebaiknya segera kunjungi tenaga medis ya. Akan lebih baik jika Bunda selalu waspada dan berkomunikasi terbuka dengan dokter yang menangani Bunda. Sebab, bukan tidak mungkin terjadi hal-hal tidak diinginkan saat Bunda berusaha mengabaikan gejala yang muncul ya. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda