KEHAMILAN
Mengapa Ibu Hamil Tidak Menstruasi? Simak Penjelasannya Bunda
Melly Febrida | HaiBunda
Kamis, 18 Aug 2022 18:00 WIBIbu yang sedang hamil memang tidak akan mengalami menstruasi selama masa kehamilannya, namun mengapa terjadi? Ini mungkin membuat Bunda bertanya-tanya. Bumil selama sembilan bulan kehamilan tak akan mengalami siklus bulanan.
Siklus menstruasi itu sebenarnya terjadi untuk memfasilitasi kehamilan. Siklus ini dimulai pada hari pertama periode seseorang dan berakhir pada hari pertama periode berikutnya.
Meski Bunda tidak akan mengalami menstruasi saat hamil, tapi masih ada kemungkinan mengalami pendarahan. Inilah yang harus diwaspadai karena darah tersebut bukan karena menstruasi.
Debra Rose Wilson, seorang profesor, peneliti, dan praktisi kesehatan holistik mengatakan menstruasi terjadi setiap bulan atau lebih sebagai pengganti sel telur yang dibuahi.
"Telur dilepaskan sebulan sekali dari ovarium. Ketika mereka tidak dibuahi, sel telur keluar dari rahim dan keluar melalui vagina," katanya dikutip dari Healthline.
Penyebab ibu hamil tidak menstruasi
Hal senada disampaikan Holly D. Ernst, Asisten Dokter di Santa Maria, CA, menjelaskan selama menstruasi, rahim melepaskan lapisan yang terbentuk-berjaga-jaga jika terjadi kehamilan. Tapi ketika hamil, kadar hormonnya meningkat, mempertahankan lapisan yang menebal di dalam rahim dan mencegahnya terlepas.
"Ketika seorang wanita hamil, dia tidak berovulasi dan tidak akan mengalami menstruasi. Menstruasi hanya terjadi ketika seseorang tidak hamil," kata Ernst dilansir Medical News Today.
Pada saat ovulasi, kata Ernst, ovarium akan melepaskan sel telur. Ini terjadi di tengah siklus. Namun, telur tersebut hanya bertahan sekitar 12-24 jam setelah seorang wanita berovulasi.
"Jika sel sperma hadir dan mampu membuahi sel telur, sel telur akan menanamkan dirinya di dalam rahim, menghasilkan kehamilan," jelas Ernst.
Pada bumil, embrio tetap berada di dalam rahim dan mulai tumbuh. Kehamilan juga membuat kadar progesteron tetap tinggi, mempertahankan lapisan yang menebal di dalam rahim dan mencegahnya terlepas. Lapisan ini penting karena embrio yang berkembang, tertanam di lapisan rahim yang seharusnya menjadi darah menstruasi.
Karena itulah mengapa amenore (tidak terjadinya menstruasi atau haid) menjadi salah satu tanda kehamilan. Namun perlu diingat Bunda, kondisi lain juga dapat menyebabkan amenore.
Nah, jika tidak terjadi pembuahan, lanjut Ernst, Bunda kembali mengalami menstruasi. Kadar progesteronnya turun, dan lapisan rahim yang menebal (dan sel telur) terlepas dari dinding rahim selama periode menstruasi.
Embrio akan dikeluarkan dari rahim bersama dengan lapisan rahim. Dan pada siklus berikutnya akan dibentuk lagi lapisan baru.
Untuk pendarahan lain saat kehamilan, simak penjelasannya di halaman berikutnya Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang 5 ciri pendarahan nifas yang perlu diketahui.

PENDARAHAN PADA KEHAMILAN