Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

4 Jenis Keputihan saat Hamil, Adakah yang Bahayakan Kandungan?

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Senin, 15 Aug 2022 20:30 WIB

Young pregnant woman suffering from backache
4 Jenis Keputihan saat Hamil, Adakah yang Bahayakan Kandungan? /Foto: Getty Images/damircudic

Ada berbagai jenis keputihan saat hamil yang bisa saja terjadi pada Bunda. Namun kira-kira adakah yang berbahaya bagi kehamilan? 

Berbagai perubahan selama kehamilan memang sering membingungkan, terlebih jika ini adalah pertama kalinya Bunda mengandung. Salah satu hal yang sering kali membuat seseorang ibu hamil bingung adalah mengenai adanya keputihan yang terus muncul saat hamil.

Ada beberapa jenis keputihan saat hamil dan Bunda perlu mengetahui keputihan mana yang wajar dan mana yang perlu Bunda khawatirkan.

Selama kehamilan, biasanya keputihan akan terus hadir walaupun tidak selalu parah. Seperti yang dilansir dari Healthline, hal ini terjadi karena naik-turunnya kadar hormon.

Keputihan saat hamil disebabkan adanya perubahan pada serviks selama kehamilan. Karena saat hamil kondisi serviks dan dinding vagina melunak, tubuh memproduksi cairan lebih banyak agar tidak terjadi infeksi dan janin dapat terlindungi dengan baik. Selain itu, keputihan juga mungkin meningkat pada akhir kehamilan. Hal ini disebabkan kepala bayi sudah menekan leher rahim.

Baca Juga : Keputihan

Ciri keputihan saat hamil

Untuk mengenali keputihan saat hamil lebih jauh, berikut adalah jenis-jenis keputihan saat hamil menurut Virtua.

1. Keputihan berwarna putih atau putih gading

Pada jenis ini, cairan bertekstur tipis dan cenderung tidak berbau. Keputihan ini disebabkan oleh tingginya kadar estrogen. Keputihan ini sangat normal terjadi.

2. Keputihan menggumpal dan berwarna putih atau putih gading

Jika jenis keputihan ini yang terjadi ketika hamil, ada kemungkinan ada pertumbuhan ragi. Walaupun begitu, tidak semua keputihan berujung dengan jamur dan butuh penanganan medis karena biasanya dapat sembuh sendiri.

3. Keputihan berwarna kuning atau hijau

Keputihan jenis ini adalah tanda bahaya bagi Bunda, terlebih jika berwarna agak gelap dan disertai dengan rasa gatal yang luar biasa serta rasa terbakar.

4. Keputihan berwarna cokelat atau merah

Apabila berwarna cokelat atau merah, ada baiknya Bunda berkonsultasi ke dokter. Karena ada banyak penyebab keputihan jenis ini, hanya saja tidak ada kaitannya dengan komplikasi kehamilan.

Jika Bunda mengalami keputihan saat hamil dan merasa terganggu atau khawatir, Bunda bisa lakukan beberapa tips di halaman berikut ini ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 10 hal yang perlu dihindari saat hamil 8 bulan.

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS MENGURANGI KEPUTIHAN SAAT HAMIL

4 Jenis Keputihan saat Hamil, Adakah yang Bahayakan Kandungan? /Foto: Getty Images/damircudic

Munculnya keputihan saat hamil memang menimbulkan banyak kekhawatiran untuk Bunda. Tapi tenang Bunda, peningkatan volume keputihan saat hamil adalah hal yang wajar, terutama jika keputihan saat hamil tidak berbau atau berbau ringan.

Hanya saja, jika keputihan yang Bunda alami berbau tidak sedap atau berwarna tertentu, ada baiknya Bunda periksakan ke dokter.

Biasanya dokter akan memberikan resep obat antibiotik. Obat ini ditujukan untuk mengobati infeksi yang ada.

Banner Telapak Kaki Bayi

Namun, sebelum memutuskan untuk ke dokter, ada berbagai tips lain yang dapat Bunda lakukan untuk mencegah keputihan saat hamil. Beberapa diantaranya adalah:

  • Mencuci tangan dengan bersih dan teratur.
  • Tidak menggunakan tampon,
  • Menghindari douching.
  • Pilih produk kesehatan netral tanpa aroma.
  • Basuh dengan air bersih setiap setelah buang air besar.
  • Keringkan area genital setelah mandi.
  • Disarankan menggunakan panty liner agar bisa menyerap kotoran berlebih.
  • Menggunakan pakaian dalam berbahan katun yang longgar.
  • Sering mengganti pakaian dalam.

Dengan begitu, Bunda bisa mencegah keputihan semakin parah. Karena dikhawatirkan jika makin parah, akan banyak terjadi infeksi. 

Bunda juga sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan menghindari makanan manis. Karena makanan yang mengandung gula bisa menjadi sumber makanan bakteri.

Selain itu, ada baiknya juga Bunda menghindari mengkonsumsi makanan cepat saji, makanan instan, dan makanan kaleng. 

Ada beberapa kondisi yang membuat Bunda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter secepatnya. Berikut adalah berbagai kondisi yang membuat Bunda perlu menemui dokter sesegera mungkin, dilansir dari NHS.

  • Cairan keputihan mulai berubah warna, atau berubah teksturnya. Terlebih, jika disertai dengan bau yang menyengat.
  • Ketika Bunda mengetahui keputihan menghasilkan cairan lebih banyak dari biasanya.
  • Merasakan sakit saat buang air kecil.
  • Area genital terasa sangat gatal, ada rasa terbakar, atau sakit.
  • Merasakan sakit di antara perut dan paha, atau merasakan nyeri pinggul.

Berkonsultasi dengan dokter akan membuat Bunda mengerti langkah-langkah selanjutnya yang harus Bunda lakukan. Selain itu, menemui dokter juga bisa membuat Bunda tidak khawatir dan stres berlebihan.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda