Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

8 Kondisi atau Penyakit yang Mungkin Timbul Setelah Operasi Caesar

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Minggu, 11 Sep 2022 12:20 WIB

Ilustrasi menyusui usai melahirkan
8 Kondisi atau Penyakit yang Mungkin Timbul Setelah Operasi Caesar/ Foto: iStockphoto

Secara umum, operasi caesar adalah operasi yang sangat aman. Sebagian besar komplikasi atau penyakit yang timbul setelah operasi caesar bukan karena operasi itu sendiri. 

Sebaliknya, komplikasi datang dari alasan kelahiran caesar. Misalnya, seorang wanita yang plasentanya terlepas terlalu dini (solusio plasenta) mungkin memerlukan persalinan caesar darurat, yang dapat menyebabkan kehilangan darah yang signifikan. Dalam kasus ini, masalah muncul terutama dari solusio plasenta, bukan operasinya.

Namun, pada beberapa kasus memang dapat berpotensi menjadi beberapa penyakit atau komplikasi yang timbul setelah operasi caesar.

Kondisi atau penyakit yang mungkin timbul setelah operasi caesar

Ilustrasi melahirkan caesarIlustrasi melahirkan caesar/ Foto: Getty Images/iStockphoto/TolikoffPhotography

Berikut beberapa penyakit dan komplikasi tersebut, seperti dilansir dari American Pregnancy Organisation.

Infeksi

Infeksi dapat terjadi di tempat sayatan, di dalam rahim atau di organ panggul lainnya seperti kandung kemih.

Perdarahan atau peningkatan kehilangan darah

Ada lebih banyak kehilangan darah pada persalinan sesar dibandingkan dengan persalinan pervaginam. Hal ini dapat menyebabkan anemia atau transfusi darah.

Cedera pada organ

Kemungkinan cedera pada organ seperti usus atau kandung kemih akibat human error saat operasi.

Adhesi

Jaringan parut dapat terbentuk di dalam daerah panggul yang menyebabkan penyumbatan dan nyeri. Adhesi juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan di masa depan seperti plasenta previa atau solusio plasenta.

Reaksi terhadap obat

Mungkin ada reaksi negatif terhadap anestesi yang diberikan selama operasi caesar atau reaksi negatif terhadap obat nyeri yang diberikan setelah prosedur.

Risiko operasi tambahan

Termasuk kemungkinan histerektomi, perbaikan kandung kemih atau sesar lainnya.

Kematian ibu

Ini jarang terjadi, tapi meski begitu, angka kematian ibu untuk operasi caesar lebih tinggi dibandingkan dengan kelahiran pervaginam.

Reaksi emosional

Beberapa wanita yang menjalani operasi caesar melaporkan perasaan negatif tentang pengalaman kelahiran mereka dan mungkin mengalami masalah dengan ikatan awal dengan bayi mereka.

Demikian berbagai potensi komplikasi atau penyakit yang timbul setelah operasi caesar. Jika kondisi fisik Bunda memang membutuhkan operasi caesar saat tiba waktunya melahirkan, jangan terlalu khawatir ya, karena operasi caesar itu aman pada umumnya.

Lalu apakah ada potensi komplikasi pada bayi yang dilahirkan secara operasi caesar? Baca lebih lanjut di halaman selanjutnya ya Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

[Gambas:Video Haibunda]



KONDISI SETELAH OPERASI CAESAR PADA BAYI

Ilustrasi menyusui usai melahirkan

8 Kondisi atau Penyakit yang Mungkin Timbul Setelah Operasi Caesar/ Foto: Getty Images/Satoshi-K

Sang Bunda bukan satu-satunya yang dapat mengalami komplikasi dari persalinan sesar. Terkadang, bayi juga mengalami masalah.

Kondisi yang mungkin terjadi setelah operasi caesar pada bayi

Komplikasi berikut dapat memengaruhi bayi, dilansir dari Healthline:

Luka atau torehan dari alat operasi

Sama seperti kulit, pembuluh darah, dan organ ibu yang dapat terluka oleh operasi, bayi juga dapat terpotong secara tidak sengaja selama persalinan sesar. Ini jarang terjadi (1 sampai 2 persen dari persalinan caesar); setiap luka biasanya sangat kecil dan sembuh dengan cepat. 

Masalah pernapasan

Yang lebih sering terjadi daripada luka torehan adalah, bayi mengalami beberapa masalah pernapasan saat dilahirkan melalui operasi caesar. Mereka mungkin membutuhkan perawatan ekstra untuk bernapas atau berkembang segera setelah lahir.

Banner Cerita Kehamilan Gracia Indri

Skor Apgar rendah

Bayi yang lahir melalui persalinan sesar juga 50 persen lebih mungkin memiliki skor Apgar yang rendah dibandingkan bayi yang lahir pervaginam. Skor Apgar mengukur seberapa tampak sehat bayi Bunda segera setelah lahir.

Banyak bayi lahir melalui operasi caesar karena masalah lain (seperti detak jantung yang lambat, gawat janin, atau persalinan yang lama). Masalah yang menyebabkan persalinan sesar dan anestesi dari operasi itu sendiri dapat menyebabkan beberapa masalah sementara yang muncul sebagai skor Apgar yang rendah.

Kelahiran prematur dari usia kehamilan yang salah

Terakhir, beberapa bayi yang lahir melalui operasi caesar mengalami masalah karena mereka prematur. Ini sering terjadi ketika seorang wanita melahirkan lebih awal karena masalah dengan kehamilan.

Itu juga terjadi ketika usia kehamilan bayi dihitung secara tidak benar. Terkadang, persalinan sesar direncanakan pada saat bayi diperkirakan sudah dekat atau cukup bulan, tetapi setelah operasi ternyata usianya salah dan bayi dilahirkan terlalu dini.

Bayi yang lahir terlalu dini dapat mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan. Ketika bayi cukup bulan dan persalinan sesar direncanakan, komplikasi pada bayi jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara. Tidak ada penelitian yang menunjukkan perbedaan permanen antara bayi yang lahir pervaginam dan bayi yang lahir melalui operasi caesar.

 


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda