Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Olahraga saat Hamil Terbukti Sehatkan Janin dan Turunkan Risiko Komplikasi

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Kamis, 10 Nov 2022 07:00 WIB

Pregnancy yoga meditation. Full length healthy 8 months pregnant calm Asian woman meditating or doing yoga exercise at home. Relaxation yoga sitting side stretch positions.
Olahraga saat Hamil Terbukti Mampu Sehatkan Janin dan Turunkan Risiko Komplikasi/Foto: iStock

Siapa Bunda di sini yang suka berolahraga? Tetap lanjutkan kegemaran itu saat hamil ya Bunda. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa nutrisi dan olahraga ringan tidak hanya membantu ibu hamil, tapi juga berpengaruh pada pertumbuhan janin lho.

Berolahraga tentu diperbolehkan bagi ibu hamil karena memiliki manfaat bagi ibu dan bayi. Jika Bunda memiliki kehamilan yang sehat, olahraga menurunkan risiko keguguran, prematur, atau bayi lahir dengan berat badan berlebih.

Melansir laman Asianscientist.com, peneliti menemukan adanya hubungan antara aktivitas fisik rekreasi (baik itu dilakukan sebelum atau selama kehamilan) dan metilasi DNA plasenta. Metilasi DNA merupakan proses untuk mengatur ekspresi gen dan fungsi seluler di plasenta.

Olahraga saat hamil

Wanita yang berolahraga selama kehamilan kemungkinan memiliki bayi yang keterampilan motoriknya lebih maju. Melansir laman Healthywomen.org, para peneliti menemukan perbedaan antara anak usia satu bulan.

Anak yang berusia satu bulan dengan ibu yang melakukan latihan aerobik secara teratur selama kehamilan cenderung mempunyai keterampilan Gerakan yang lebih kuat dibandingkan bayi dengan ibu yang tidak berolahraga lho Bunda.

Ibu hamil yang sehat membutuhkan setidaknya dua jam setengah untuk melakukan aerobik intensitas sedang setiap minggunya. Jalan cepat termasuk aerobik intensitas sedang.

Para ahli merekomendasikan ibu hamil melakukan olahraga intensitas sedang secara teratur, kecuali mereka yang memiliki alasan medis untuk melakukannya. Bunda bisa melakukan jalan cepat, berenang, naik sepeda stasioner, atau mengikuti kelas aerobik low impact.

Klik halaman berikutnya untuk tahu lebih lanjut tentang manfaat olahraga selama kehamilan.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 4 olahraga yang tak dianjurkan untuk bumil.

[Gambas:Video Haibunda]



APAKAH OLAHRAGA AMAN UNTUK SEMUA IBU HAMIL?

Portrait of happy smiling beautiful pregnant woman at home. Mother-to-be

Olahraga saat Hamil Terbukti Mampu Sehatkan Janin dan Turunkan Risiko Komplikasi/Foto: iStock

Manfaat olahraga saat hamil

Terdapat banyak manfaat dari olahraga selama kehamilan, beberapa di antaranya yakni:

1. Pertambahan berat badan yang sehat selama hamil

2. Risiko persalinan prematur dan makrosomia lebih rendah. Makrosomia merupakan kondisi bayi lahir dengan berat di atas rata-rata.

3. Membantu perkembangan otak janin dengan meningkatkan aliran darah dan oksigen ke rahim. 

4. Menjaga kesehatan pikiran dan tubuh, seperti dilansir dari laman Marchofdimes.

5. Meringankan beberapa ketidaknyamanan saat kehamilan

6. Meredakan stres dan kualitas tidur lebih baik.

7. Mengurangi risiko komplikasi kehamilan, kelahiran caesar.

8. Tubuh Bunda akan lebih siap untuk persalinan dan kelahiran.

Banner Hari Ayah

Kondisi bumil yang dilarang olahraga

Tidak semua wanita hamil aman untuk berolahraga karena setiap Bunda memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada beberapa kondisi yang mungkin membuat olahraga tidaklah aman untuk dilakukan wanita hamil, seperti persalinan prematur, hamil anak kembar, insufisiensi serviks atau, hipertensi gestasional, plasenta previa setelah 26 minggu kehamilan dan anemia berat atau kondisi jantung atau paru-paru tertentu.

Olahraga selama kehamilan memang bagus Bunda, tapi perhatikan juga kapan harus berhenti, jangan berlebih dalam berolahraga. Misalnya, merasakan salah satu dari tanda di bawah ini, segera hentikan aktivitas  dan hubungi dokter.

  • Pendarahan dari vagina atau cairan bocor dari vagina.
  • Nyeri dada, detak jantung cepat atau kesulitan bernapas .
  • Merasa pusing atau pingsan.
  • Sakit kepala.
  • Kelemahan otot, kesulitan berjalan, atau nyeri atau bengkak di kaki bagian bawah.
  • Kontraksi yang teratur dan menyakitkan.
  • Janin berhenti bergerak.

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda