Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Perbedaan Depresi Pasca Persalinan dan Baby Blues, Bumil Baca Informasinya!

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Minggu, 09 Oct 2022 10:01 WIB

Baby blues dan depresi pasca melahirkan
Perbedaan Depresi Pasca Persalinan dan Baby Blues/Foto: iStockphoto

Menjadi orang tua tentunya menjadi momen yang paling membahagikan dalam hidup. Namun, ada kalanya para Bunda mengalami baby blues atau depresi pasca melahirkan lho setelah melahirkan Si Kecil.

Beberapa minggu setelah melahirkan mungkin Bunda sangat mungkin menjadi tidak terlalu bersemangat, bahkan merasa sedih atau juga menangis tanpa sebab. Beberapa Bunda bahkan sampai tidak mau menyentuh bayinya.

Banyak wanita merasa bingung dengan perilakunya sendiri yang terkadang senang, tetapi bisa secara tiba-tiba merasa terpuruk. Sebenarnya apa sih yang terjadi Bunda?

Apa itu baby blues?

Mungkin banyak wanita merasakan hal ini, di mana beberapa minggu setelah melahirkan rasanya seperti ingin menangis atau menjadi sedih tanpa alasan. Jika mengalaminya, berarti Bunda sedang berada di dalam fase postpartum blues atau biasa disebut baby blues.

Tidak perlu khawatir jika merasakannya karena baby blues memang umum terjadi. Menurut data, 70-80 persen wanita melaporkan bahwa dirinya merasakan sedih atau menangis setelah melahirkan.

Baca Juga : Baby Blues

Ya, walau memang umum terjadi, pasti ibu baru biasanya tidak berharap untuk merasakan baby blues. Tahukah Bunda bahwa baby blues terjadi karena beberapa faktor, seperti jam tidur yang kurang, stres, serta adanya perubahan hormonal.

“Baby blues dapat dipengaruhi oleh kurang tidur, stres dan perubahan hormonal,” kata Ob/Gyn Erica Newlin, MD. Jika Bunda sedang berada di posisi ini, cukup ingat bahwa Bunda tidak sendirian dan hal ini normal terjadi.

Tanda-tanda baby blues

Melansir laman Webmd.com, baby blues memiliki tanda sebagai berikurt:

  • Suasana hati berubah dengan cepat dari senang menjadi sedih.
  • Bunda tidak ingin makan atau mengurus diri sendiri karena merasa sangat lelah.
  • Bunda juga merasa sangat mudah tersinggung, kewalahan, dan cemas.
Infografis gejala baby bluesInfografis gejala baby blues/ Foto: HaiBunda

Depresi pasca persalinan

Sedangkan tanda-tanda depresi pasca persalinan memiliki ciri yang lebih khas, Bunda. Meskipun sekilas nampak mirip dengan baby blues, depresi pasca melahirkan ditandai dengan serangkaian hal.

Tanda depresi pasca persalinan

  • Merasa putus asa, sedih, tidak berharga, memilih sendirian sepanjang waktu, dan Bunda jadi sering menangis.
  • Bunda tidak merasa melakukan pekerjaan dengan baik sebagai ibu baru.
  • Merasa tidak terikat dengan Si Kecil.
  • Tidak bisa makan, tidur, atau merawat Si Kecil karena keputusasaan yang luar biasa.
  • Bunda bisa mengalami kecemasan dan serangan panik.

Simak juga perbedaan dan ciri khas antara baby blues dan depresi pasca melahirkan di halaman selanjutnya!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga cara mengatasi baby blues dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PERBEDAAN BABY BLUES DAN DEPRESI PASCA PERSALINAN

Baby blues dan depresi pasca melahirkan

Perbedaan Depresi Pasca Persalinan dan Baby Blues/Foto: iStockphoto

Beda baby blues dan depresi pasca persalinan

Baby blues dan depresi pasca persalinan memiliki perbedaan dalam tingkat keparahan dan lamanya waktu. Baby blues cenderung memuncak pada minggu pertama setelah melahirkan dan akan menghilang dalam dua minggu pertama.

Jika gejala yang Bunda rasakan sudah melewati beberapa minggu pertama dan merasa keadaan tidak juga membaik, segera konsultasikan ke dokter.

Keparahannya

Merasa sedih, menangis, dan berlinang air mata tanpa alasan yang jelas itu sangat umum terjadi dalam fase baby blues maupun depresi pasca melahirkan. Saat perasaan Bunda menjadi semakin kuat dan mengganggu aktivitas sehari-hari, kemungkinan ada sesuatu hal yang lebih parah terjadi.

Kondisi yang lebih parah akan membuat Bunda merasa tidak bisa lagi menikmati rutinitas. Bunda juga mulai merasa tidak berharga, putus asa sehingga memengaruhi kemampuan untuk merawat Si Kecil dan juga diri sendiri.

Bahkan untuk bangun dari tempat tidur dan makan saja tidak bisa, itu semua lebih bisa disebut sebagai depresi daripada baby blues lho.

Banner Skincare Ibu Hamil

Tidak menikmati masa nifas

Jika Bunda telah merasakan putus asa dan tidak berharga bahkan tidak bisa menikmati apapun dalam periode pasca persalinan, maka mungkin yang Bunda rasakan ini adalah depresi dan bukan baby blues.

Mengatasi baby blues

Tidak perlu takut Bunda karena baby blues hanya bersifat sementara dan akan hilang setelah beberapa minggu. namun, memang bisa membuat emosi menjadi lebih intens dan timbul frustrasi. Melansir laman Health.clevelandclinic.org, ada beberapa cara untuk mengatasi baby blues.

  • Cobalah untuk ikut tidur di setiap ada kesempatan, misalnya saat Si Kecil tidur Bunda juga beristirahat.
  • Cari hiburan dengan menonton film atau acara TV yang menyenangkan.
  • Komunikasikan perasaan Buna kepada Ayah, apapun itu yang sedang dirasa.
  • Lakukan latihan pernapasan dalam atau bermeditasi saat merasa kewalahan.

Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?

Bunda yang sedang mengalami baby blues jangan pernah ragu untuk menghubungi dokter dan menceritakan semua gejalanya. “Jika Anda khawatir tentang sesuatu sampai pada titik di mana hal itu memengaruhi tidur Anda atau Anda memiliki pikiran yang berpacu, itu tidak normal, dan jelas merupakan alasan untuk menghubungi kami,” kata Newlin.

Perlu diketahui, baby blues dan depresi pasca persalinan itu bisa diobati. Jadi, sangat umum bagi orang tua baru pergi menemui konselor atau bergabung dengan kelompok pendukung serta meminum obat.

Semoga informasinya bermanfaat ya!


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda