Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bunda, Simak 3 Cara Mencegah Baby Blues Setelah Melahirkan

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Jan 2019 17:04 WIB

Sering menangis tanpa sebab setelah melahirkan, bisa menjadi tanda-tanda baby blues, Bun. Jangan sampai hal itu membuat Bunda semakin depresi ya.
Foto: Thinkstock
Kehadiran anggota baru di rumah tentu menyenangkan. Tapi, ada juga lho Bunda yang justru stres dan depresi saat mengurus anak yang baru dilahirkan. Pemicunya nggak jauh-jauh dari kelelahan dan stres yang mendera, sehingga membuat mereka mengalami baby blues, Bun.

Istilah ini tentu sudah sangat populer di kalangan, Bunda kan? Ibu yang baru memiliki bayi membutuhkan adaptasi terhadap kebiasaan baru, sehingga rentan mengalami depresi. Kehadiran si kecil yang menyita waktu Bunda, sehingga mengurangi jatah untuk tidur, mandi, makan dan melakukan aktivitas lainnya.

Istirahat yang minim, dengan tanggung jawab baru, serta kurangnya waktu untuk diri sendiri akan menempatkan Bunda seperti berada di roller coaster emosional.


Kondisi 'nano-nano' alias baby blues itulah, yang banyak dirasakan Bunda usai persalinan. Meski baby blues sebenarnya sangat normal, tetapi gejala yang tidak hilang setelah beberapa minggu atau bahkan semakin parah, justru memungkinkan Bunda terserang depresi. Yuk, kenali lebih dalam apa itu baby blues, agar Bunda bisa terhindar dan dapat memilih solusi terbaik ketika sedang mengalaminya.

Bunda, Simak 3 Cara Mencegah Baby Blues Setelah MelahirkanCara mencegah baby blues/ Foto: thinkstock
Mengenal baby blues

Kehadiran bayi harus disyukuri karena mendatangkan kenikmatan dan kebahagiaan, Bun. Tetapi kenyataannya, tak jarang membuat Bunda justru merasa ingin terus menangis, gelisah, dan lelah. Mungkin Bunda tidak menyadarinya, tetapi depresi ringan atau kegelisahan dan perubahan suasana hati sering terjadi pada ibu baru. Kondisi ini sangat umum terjadi.

Mayoritas wanita mengalami beberapa gejala baby blues setelah melahirkan. Perasaan itu muncul karena perubahan hormon yang terjadi secara tiba-tiba setelah melahirkan. Kondisi tubuh yang kelelahan bercampur jadi satu dengan stres, terisolasi dan kurang tidur. Bunda akan merasa kewalahan, dan rapuh secara emosional. Umumnya, kondisi ini akan terjadi pada beberapa hari pertama setelah melahirkan. Biasanya, akan mencapai puncaknya sekitar satu minggu dan makin meruncing pada akhir minggu kedua pascapersalinan, seperti diulas Helpguide.

"Baby blues sangat normal dan sangat umum. Memiliki bayi, bahkan jika itu adalah bayi kedua atau bayi ketiga, adalah perubahan besar dalam hidup Anda. Dan itu dikombinasikan dengan hormon yang berfluktuasi ketika tubuh Anda berubah dari hamil menjadi tidak hamil, dimana dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang besar," kata Catherine Monk, PhD, Asisten Profesor Psikologi Klinis di Departemen Psikiatri dan Obstetri di Columbia University College of Physicians and Surgeon, seperti dirilis WebMd.

Meminta bantuan dan dukungan orang lain

Foto: Thinkstock

Ketika serangan baby blues terlanjur datang, berdamai dengan kondisi tersebut menjadi jalan terbaik. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan, Bun, agar kondisi emosional tetap stabil. Berikut ini beberapa diantaranya:

1. Ciptakan keterikatan dengan buah hati

Proses ikatan emosional antara ibu dan anak sangatlah penting dijalin. Keberhasilan hubungan tanpa kata-kata ini, memungkinkan seorang anak merasa cukup aman untuk berkembang secara optimal. Itu juga akan memengaruhi cara dia berinteraksi, dan membentuk hubungan sepanjang hidupnya.

Keterikatan ini dapat dijalin dengan sikap sederhana. Misalnya, ketika bayi menangis, Bunda dengan cepat menenangkannya. Jika bayi sedang tertawa atau tersenyum, maka Bunda harus meresponsnya dengan baik. Intinya, Bunda dan buah hati senantiasa mengenali serta merespons sinyal emosional satu sama lain.

2. Meminta bantuan dan dukungan dari orang lain

Kontak sosial yang positif dipercaya dapat mengurangi stres lebih cepat dan lebih efisien daripada cara lainnya, Bun. Karenanya, jadikan hubungan Bunda dengan lingkungan sebagai prioritas. Saat Bunda merasa tertekan, Bunda dapat menghubungi keluarga dan teman-teman untuk mendapatkan support. Cara ini lebih efektif, ketimbang Bunda mengisolasi diri atau menyendiri. Rasa kesepian akan membuat suasana jadi lebih suram. Biarkan orang yang Bunda cintai, mengetahui apa yang sedang dibutuhkan sehingga dapat memberikan dukungan sesuai kebutuhan.

3. Jaga diri

Salah satu hal terbaik yang dapat Bunda lakukan untuk meredakan baby blues ialah menjaga diri sendiri. Semakin Bunda merawat kesehatan mental dan fisik, semakin baik pula perasaan Bunda. Abaikan sementara pekerjaan rumah dan berkonsentrasilah pada diri sendiri dan buah hati ya, Bun. Bunda juga bisa melakukan olahraga untuk mengatasi baby blues yang menyerang. Studi menunjukkan bahwa olahraga sama efektifnya dengan obat-obatan ketika menangani depresi. Jadi, semakin cepat Bunda bangkit dan bergerak akan semakin baik. Tetapi tidak perlu berlebihan ya Bun, cukup berjalan kaki 30 menit atau melakukan yoga terbukti sangat efektif.


(rap/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda