KEHAMILAN
Risiko Solusio Plasenta di Trimester 3, Waspadai Sakit Perut atau Punggung Tiba-tiba
Melly Febrida | HaiBunda
Selasa, 18 Oct 2022 07:00 WIBSolusio plasenta termasuk salah satu kondisi yang rawan dialami ibu hamil (bumil). Pada saat itu, plasenta terlepas terlalu dini sebelum bayi siap dilahirkan. Padahal plasenta merupakan organ yang memberikan nutrisi ke bayi saat Bunda hamil.
Dengan lepasnya plasenta tentu dapat berdampak ke bayi di dalam rahim. Solusio plasenta dapat menyebabkan komplikasi dan membahayakan untuk Bunda maupun bayi.
Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT, profesor, peneliti, dan praktisi kesehatan holistik, menjelaskan bahwa menurut March of Dimes, diperkirakan 1 dari 100 bumil mengalami solusio plasenta.
Risiko solusio plasenta di trimester 3
Solusio plasenta dapat terjadi kapan saja setelah 20 minggu kehamilan, tetapi paling sering terjadi pada trimester ketiga. Karenanya, bumil penting untuk mengenali gejala solusio plasenta sehingga dapat ditangani dengan cepat.
"Sangat penting untuk mencari pengobatan secepat mungkin untuk kemungkinan solusio plasenta. Menurut American Pregnancy Association, 15 persen kasus solusio plasenta yang parah berakhir dengan kematian janin," kata Wilson dikutip dari Healthline.
Baca Juga : Serba-Serbi Solusio Plasenta pada Ibu Hamil |
Wilson bilang, belum diketahui apa yang menyebabkan solusio plasenta. Namun, jika bumil berisiko tinggi dapat melakukan beberapa langkah untuk mengurangi risikonya. Hal-hal lain yang juga menjadi faktor risiko meliputi:
- Usia lebih tua dari 35 tahun.
- Hamil dengan banyak bayi.
- Mengalami cedera traumatis, seperti kecelakaan mobil, jatuh, atau kekerasan fisik.
- Memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau abrupsio sebelumnya.
- Mengalami komplikasi kehamilan, seperti infeksi rahim, masalah tali pusat, atau jumlah cairan ketuban yang tinggi.
- Merokok.
- Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti kokain.
Gejala solusio plasenta
Waspada dengan pendarahan vagina karena merupakan gejala utama solusio plasenta. Namun, sebanyak 20 persen bumil yang mengalaminya tidak ada pendarahan vagina.
Jumlah darah juga dapat bervariasi. Jika jumlahnya sedikit bukan berarti solusio plasenta tidak parah. Terkadang, darah terperangkap di belakang plasenta.
Gejala lain yang dapat terjadi dengan solusio plasenta meliputi sakit perut atau punggung tiba-tiba. "Gejala-gejala ini akan bertambah buruk seiring waktu. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala ini. Ini terutama benar jika Anda mengalami pendarahan vagina pada trimester ketiga," jelas Wilson.
Dokter mendiagnosis solusio plasenta dengan melakukan pemeriksaan fisik, dan seringkali dengan melakukan USG. Dokter juga dapat melakukan tes darah dan pemantauan janin.
Dokter mungkin saja sudah mencurigai solusio plasenta, tetapi dokter hanya dapat mendiagnosisnya setelah melahirkan. Dokter akan mencoba mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk membuat keputusan terbaik bagi bumil dan bayinya.
Apa yang bisa bumil lakukan untuk mencegah solusio plasenta? Klik halaman berikutnya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang 5 fungsi plasenta untuk janin.

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN SOLUSIO PLASENTA