kehamilan
Apakah Bumil dengan Hepatitis B Bisa Menularkan ke Bayi? Simak juga Penyebabnya
Jumat, 02 Dec 2022 18:47 WIB
Untuk pencegahan, vaksin hepatitis B biasanya diberikan dengan dua suntikan dengan jarak satu bulan atau tiga atau empat suntikan selama enam bulan. Ini tergantung pada vaksin mana yang diberikan.
Cara lain untuk mengurangi risiko HBV meliputi:
- Ketahui status HBV dari setiap pasangan seksual. Jangan melakukan hubungan seks tanpa kondom kecuali yakin pasangan tidak terinfeksi HBV atau infeksi menular seksual lainnya.
- Gunakan kondom lateks atau poliuretan baru setiap kali berhubungan seks jika tidak mengetahui status kesehatan pasangan. Ingatlah meskipun kondom dapat mengurangi risiko tertular HBV, kondom tidak menghilangkan risikonya.
- Jangan gunakan obat-obatan terlarang. Jika tetap menggunakan obat-obatan terlarang, cari bantuan untuk berhenti.
- Berhati-hatilah dengan tindik badan dan tato. Jika tindik atau tato, carilah toko yang memiliki reputasi baik. Tanyakan tentang bagaimana peralatan dibersihkan. Pastikan jarum yang digunakan steril. Jika tidak mendapatkan jawaban, cari toko lain.
Risiko bayi dari ibu dengan hepatitis B
Dalam laman NCBI dituliskan bahwa dalam Kongres Obstetri dan Ginekologi Amerika merekomendasikan agar setiap pasien hamil menjalani skrining HBV. Tingkat HBsAg dan antibodi permukaan harus diukur pada kunjungan prenatal paling awal.
Jika tes menunjukkan negatif untuk keduanya, maka seri vaksinasi HBV harus diberikan kepada individu berisiko tinggi. Wanita yang diidentifikasi sebagai HBsAg positif harus dites untuk hepatitis B e antigen (HBeAg) dan DNA virus hepatitis B (HBV), untuk menentukan risiko penularan ke bayi dan tingkat infektivitas.
Jika bumil menderita HBV, profesional kesehatan harus memberikan pendidikan tentang manajemen penyakit, merencanakan perawatan berkelanjutan, dan menguji keluarga dan kontak dekat.
Untuk mengurangi risiko penularan HBV dari ibu ke anak, bayi harus diberi kombinasi imunoglobulin hepatitis B (HBIG) dan dosis pertama vaksin hepatitis B sesegera mungkin setelah lahir, diikuti dengan vaksin hepatitis B lengkap.
Apalagi sebagian besar bayi baru lahir yang terinfeksi HBV bakal terinfeksi seumur hidup. Namun, serangkaian suntikan yang dimulai dalam waktu 12 jam setelah lahir dapat mencegah hampir semua infeksi HBV pada bayi.
Jika bumil dinyatakan positif HBV selama kehamilan, bayi yang lahir akan mendapatkan dosis globulin imun HBV (dikenal sebagai HBIG) saat lahir, serta vaksinasi HBV tiga putaran.
"Semua bayi biasanya menerima total tiga dosis vaksin hepatitis B, termasuk satu suntikan segera setelah lahir," ujar Wu.
Selain suntikan kedua pada usia 1 hingga 2 bulan, bayi yang berisiko terinfeksi HBV mendapatkan suntikan ketiga saat berusia sekitar 6 bulan. Bayi ini kemudian dites untuk HBV setelah suntikan terakhir.
Dan sekali lagi pada usia antara 9 hingga 12 bulan perlu memastikan bahwa vaksin tersebut bekerja dan bayi tidak terinfeksi virus. Seri vaksin ini harus melindungi si kecil dari virus HBV seumur hidup.