Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Bumil dengan Hepatitis B Bisa Menularkan ke Bayi? Simak juga Penyebabnya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 02 Dec 2022 18:47 WIB

Ibu hamil sakit
Apakah Bumil dengan Hepatitis B Bisa Menularkan ke Bayi? Simak juga Penyebabnya /Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto

Ibu hamil (bumil) yang memiliki hepatitis B bisa menularkannya ke bayi yang baru lahir. Karena itu, sebelum lahir bumil sebaiknya melakukan tes. Ada beberapa penyebab hepatitis B pada ibu hamil dan cara mengatasinya.

Hepatitis B merupakan infeksi hati yang disebabkan virus HBV.  Namun bumil bisa saja tidak mengetahui memiliki hepatitis B. Karena banyak bumil yang tidak bergejala infeksi hepatitis B (HBV). Padahal, bumil dapat menularkannya kepada bayi yang baru lahir.

Penyebab hepatitis B pada ibu hamil

Jennifer Leighdon Wu, dokter kandungan/ginekolog bersertifikat mengatakan bahwa umumnya bumil dites HBV selama kehamilan atau ketika tiba di rumah sakit untuk melahirkan. Apabila bumil berpikir telah kontak dengan HBV, sebaiknya segera berbicara ke dokter.

Wu bilang beberapa orang yang terinfeksi HBV mengalami infeksi jangka pendek (akut) yang berlangsung selama beberapa minggu atau berlangsung kurang dari enam bulan. Tapi pada beberapa orang dapat menyebabkan penyakit kronis seumur hidup yang dapat menyebabkan kanker hati.

"Untungnya, ada vaksin untuk HBV dan dapatkan sesegera mungkin setelah terpapar virus berapa pun usia Anda untuk mencegah infeksi HBV," kata Wu dilansir dari Whattoexpect.

Bumil itu dapat menularkan virus hepatitis B ke bayinya yang baru dilahirkan melalui darah dan kotoran. Tetapi hampir semua kasus HBV pada bayi dapat dicegah dengan beberapa suntikan yang dimulai sesegera mungkin setelah lahir. Karena vaksinasi memang menjadi cara terbaik untuk mencegah infeksi. 

Hepatitis B disebabkan virus HBV, yang ditularkan melalui cairan tubuh seperti air mani atau darah. Ini dapat menyebar dari ibu ke bayinya saat melahirkan, hubungan seks dengan orang yang terinfeksi atau melalui paparan air liur atau darah orang yang terinfeksi seperti dengan berbagi sikat gigi, pisau cukur atau jarum.

Dalam laman Mayoclinic dituliskan kebanyakan orang dewasa dengan hepatitis B sembuh sepenuhnya, bahkan jika gejalanya parah. Bayi dan anak-anak lebih mungkin mengembangkan infeksi hepatitis B yang bertahan lama. Ini dikenal sebagai infeksi kronis.

Vaksin dapat mencegah hepatitis B, tetapi tidak ada obatnya jika memiliki kondisi tersebut. Jika bumil terinfeksi, dengan melakukan tindakan pencegahan tertentu dapat membantu mencegah penyebaran virus ke orang lain.

Gejala hepatitis B

Untuk gejala Hepatitis B akut ini dari ringan hingga berat. Gejala biasanya muncul sekitar 1 hingga 4 bulan setelah terinfeksi, meskipun bumi dapat melihatnya paling cepat dua minggu setelah terinfeksi. Beberapa orang, biasanya anak kecil, mungkin tidak memiliki gejala apa pun.

Tanda dan gejala hepatitis B mungkin termasuk:

  • Sakit perut

  • Urine gelap

  • Demam

  • Nyeri sendi

  • Kehilangan selera makan

  • Mual dan muntah

  • Kelemahan dan kelelahan

  • Menguningnya kulit dan bagian putih mata, juga disebut jaundice

"Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah Anda terinfeksi HBV adalah dengan melakukan tes darah. CDC merekomendasikan semua orang hamil untuk menjalani tes HBV selama kehamilan atau di rumah sakit," ujar Wu.

Lanjut klik halaman berikutnya yuk Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 3 manfaat tes darah saat hamil:

[Gambas:Video Haibunda]




RISIKO HEPATITIS B PADA BUMIL

Ibu hamil sakit

Apakah Bumil dengan Hepatitis B Bisa Menularkan ke Bayi? Simak juga Penyebabnya /Foto: iStock

Untuk pencegahan, vaksin hepatitis B biasanya diberikan dengan dua suntikan dengan jarak satu bulan atau tiga atau empat suntikan selama enam bulan. Ini tergantung pada vaksin mana yang diberikan.

Cara lain untuk mengurangi risiko HBV meliputi:

  1. Ketahui status HBV dari setiap pasangan seksual. Jangan melakukan hubungan seks tanpa kondom kecuali yakin pasangan tidak terinfeksi HBV atau infeksi menular seksual lainnya.
  2. Gunakan kondom lateks atau poliuretan baru setiap kali berhubungan seks jika tidak mengetahui status kesehatan pasangan. Ingatlah meskipun kondom dapat mengurangi risiko tertular HBV, kondom tidak menghilangkan risikonya.
  3. Jangan gunakan obat-obatan terlarang. Jika tetap menggunakan obat-obatan terlarang, cari bantuan untuk berhenti.
  4. Berhati-hatilah dengan tindik badan dan tato. Jika tindik atau tato, carilah toko yang memiliki reputasi baik. Tanyakan tentang bagaimana peralatan dibersihkan. Pastikan jarum yang digunakan steril. Jika tidak mendapatkan jawaban, cari toko lain.
Banner jadwal libur sekolah

Risiko bayi dari ibu dengan hepatitis B

Dalam laman NCBI dituliskan bahwa dalam Kongres Obstetri dan Ginekologi Amerika merekomendasikan agar setiap pasien hamil menjalani skrining HBV. Tingkat HBsAg dan antibodi permukaan harus diukur pada kunjungan prenatal paling awal.

Jika tes menunjukkan negatif untuk keduanya, maka seri vaksinasi HBV harus diberikan kepada individu berisiko tinggi. Wanita yang diidentifikasi sebagai HBsAg positif harus dites untuk hepatitis B e antigen (HBeAg) dan DNA virus hepatitis B (HBV), untuk menentukan risiko penularan ke bayi dan tingkat infektivitas.

Jika bumil menderita HBV, profesional kesehatan harus memberikan pendidikan tentang manajemen penyakit, merencanakan perawatan berkelanjutan, dan menguji keluarga dan kontak dekat.

Untuk mengurangi risiko penularan HBV dari ibu ke anak, bayi harus diberi kombinasi imunoglobulin hepatitis B (HBIG) dan dosis pertama vaksin hepatitis B sesegera mungkin setelah lahir, diikuti dengan vaksin hepatitis B lengkap.

Apalagi sebagian besar bayi baru lahir yang terinfeksi HBV bakal terinfeksi seumur hidup. Namun, serangkaian suntikan yang dimulai dalam waktu 12 jam setelah lahir dapat mencegah hampir semua infeksi HBV pada bayi.

Jika bumil dinyatakan positif HBV selama kehamilan, bayi yang lahir akan mendapatkan dosis globulin imun HBV (dikenal sebagai HBIG) saat lahir, serta vaksinasi HBV tiga putaran.

"Semua bayi biasanya menerima total tiga dosis vaksin hepatitis B, termasuk satu suntikan segera setelah lahir," ujar Wu.

Selain suntikan kedua pada usia 1 hingga 2 bulan, bayi yang berisiko terinfeksi HBV mendapatkan suntikan ketiga saat berusia sekitar 6 bulan. Bayi ini kemudian dites untuk HBV setelah suntikan terakhir.

Dan sekali lagi pada usia antara 9 hingga 12 bulan perlu memastikan bahwa vaksin tersebut bekerja dan bayi tidak terinfeksi virus. Seri vaksin ini harus melindungi si kecil dari virus HBV seumur hidup.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda