Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

3 Pilihan Obat Demam untuk Ibu Hamil yang Aman, Tetap Konsultasi ke Dokter ya Bun

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 05 Dec 2022 21:10 WIB

Ibu hamil sakit
3 Pilihan Obat Demam untuk Ibu Hamil yang Aman, Tetap Konsultasi ke Dokter ya Bun/Foto: iStock

Saat hamil, Bunda tentu tak bisa sembarangan dalam mengonsumsi obat. Meski terbiasa minum obat tertentu saat ada keluhan, belum tentu obat tersebut aman untuk ibu hamil. Seperti obat demam, ibu hamil (bumil) perlu mengetahui obat yang aman.

Oleh karena itu, sebaiknya bumil selalu berkonsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat tertentu.  

Cheryl Axelrod, M.D., Ob-gyn, instruktur klinis senior mengatakan bahwa demam merupakan respons normal tubuh terhadap infeksi. Saat hamil pun, Bunda dapat terserang penyakit yang menyebabkan demam. 

Obat demam untuk ibu hamil yang aman

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sekitar 9 dari 10 bumil minum obat saat sakit. Pada laman NCBI dijelaskan bahwa demam dan nyeri dapat melemahkan dan membahayakan, terutama selama kehamilan. Namun, pengobatan dapat menimbulkan efek samping jangka panjang pada bayi. 

Banyak obat pereda demam dan nyeri yang tersedia di apotek. Bumil juga dapat membeli obat demam tanpa resep, namun hanya sedikit yang dianggap aman selama kehamilan. 

Sebenarnya selain obat-obatan kimiawi, dapat juga mencoba obat alami. Berikut beberapa obat demam untuk ibu hamil yang aman dikonsumsi, baik itu yang kimiawi maupun alami:

1. Parasetamol

Parasetamol atau Acetaminophen aman dikonsumsi sepanjang tahap kehamilan. Ini efektif untuk menurunkan demam saat hamil dan merupakan analgesik untuk nyeri.

Parasetamol termasuk pilihan pertama untuk pengobatan antipiretik atau analgesik selama kehamilan. Sejak 1893, N-acetyl-p-aminophenol (Parasetamol, Tylenol, APAP) banyak digunakan untuk nyeri dan demam.

Parasetamol adalah obat bebas (OTC) dan dijual dengan nama merek berbeda, murni atau dalam kombinasi dengan vitamin C atau kafein. 

Parasetamol tampaknya aman pada dosis terapeutik dan bukan merupakan opioid maupun penghambat koagulasi. Namun, Parasetamol dapat melewati plasenta dengan bebas, sehingga memberikan efek langsung pada janin. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa acetaminophen dosis tinggi yang diminum selama kehamilan dapat berbahaya bagi ibu dan bayi. Acetaminophen, jika digunakan dalam dosis yang tepat dan untuk penyakit biasa selama 2-3 hari yang berhubungan dengan demam, aman untuk ibu dan bayi.

Magnus et al. menerbitkan Child Cohort Study yang luar biasa yang menunjukkan bahwa paparan Parasetamol sebelum dan sesudah melahirkan dikaitkan dengan perkembangan asma.

Sebuah meta-analisis mengungkapkan bahwa asupan parasetamol selama trimester pertama tampaknya meningkatkan risiko asma pada anak. Namun, hubungan antara Parasetamol dan risiko asma anak bervariasi antara studi.

obat flu dan batuk untuk ibu hamilobat flu dan batuk untuk ibu hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Piyapong Thongcharoen

2. Aspirin

Pada laman askdrsears dituliskan bahwa aspirin bukanlah obat yang disukai untuk demam saat hamil, karena ada alternatif yang lebih aman dan sama efektifnya. Namun jangan khawatir, jika bumil tanpa sadar pernah meminum aspirin saat hamil tidak membahayakan janin.

Bumil penting memperhatikan bahwa minum aspirin dengan dosis tinggi yang berkepanjangan, terutama pada trimester ketiga, dapat menyebabkan perdarahan pada ibu atau bayi (aspirin adalah antikoagulan) atau mengganggu persalinan normal (aspirin menghambat prostaglandin). 

Dokter kandungan terkadang menggunakan aspirin dosis rendah untuk mencegah hipertensi akibat kehamilan, eklamsia, dan masalah intrauterin lainnya.

Untuk mengetahui pengobatan demam pada ibu hamil lainnya bisa klik halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang benarkah antibiotik bisa picu keguguran.

[Gambas:Video Haibunda]



PENGOBATAN LAINNYA UNTUK DEMAM PADA IBU HAMIL

Profile of a woman suffering head ache lying on the bed at home

3 Pilihan Obat Demam untuk Ibu Hamil yang Aman, Tetap Konsultasi ke Dokter ya Bun/Foto: iStock

3. Ibuprofen

Ibuprofen lebih aman daripada aspirin selama kehamilan, tetapi bumil tetap hanya dapat meminumnya sesuai dengan saran dokter.

Ibuprofen tidak memiliki efek antikoagulan aspirin, karena itu tidak menyebabkan perdarahan pada ibu atau bayi bila diminum pada trimester ketiga. Ini karena menghambat prostaglandin (hormon alami yang mempengaruhi persalinan), harus digunakan dengan hati-hati selama trimester ketiga.

Ibuprofen juga dapat mengganggu aliran darah normal di dalam jantung dan pembuluh darah bayi selama trimester ketiga. Efek ini kemungkinan akan hilang ketika obat dihentikan dan belum terbukti membahayakan bayi.

Pasutri Dapat Momongan Setelah 11 Tahun

Namun, periset Prancis memperingatkan untuk membatasi konsumsi ibuprofen selama enam bulan pertama kehamilan. Alasannya paparan ibuprofen yang berkepanjangan bisa memiliki efek jangka panjang pada janin perempuan.

Sedangkan menurut Health and Safety Executive (HSE) bumil bisa menggunakannya selama trimester kedua kehamilan (minggu ke-14 sampai 26). Yang penting, ibu hamil harus menghindari penggunaan ibuprofen selama trimester pertama (sampai minggu ke 13) dan trimester ketiga (dari minggu ke 27 sampai kelahiran), kecuali jika direkomendasikan dokter. 

Cara alami atasi demam ibu hamil

Selain tiga obat di atas, ada cara lain yang dapat bumil lakukan untuk mengobati demam seperti dilansir Baby Center:

  1. Berbaring dan letakkan waslap yang dingin dan lembap di dahi.
  2. Mandi dengan menggunakan air suam-suam kuku. Hindari menggunakan air dingin, karena dapat menyebabkan bumil menggigil, yang menyebabkan lonjakan suhu. Air hangat akan bekerja dengan baik – demam akan turun saat air menguap dari kulit. 
  3. Minum banyak cairan agar tetap terhidrasi dan membantu mendinginkan tubuh dari dalam ke luar.
  4. Nyalakan kipas angin. Jangan biarkan angin bertiup langsung ke arah bumil, karena bisa membuat kedinginan. Cobalah letakkan di pengaturan rendah dan biarkan sirkulasi udara di sekitar bumil.
  5. Kenakan pakaian satu lapis tipis. Jika kedinginan, bungkus tubuh dengan selimut tipis sampai bumil cukup hangat untuk melepasnya.
  6. Tetap di dalam ruangan di tempat yang sejuk.

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda