kehamilan
30 Mitos Ibu Hamil di Indonesia, Mulai dari Kepercayaan Jawa hingga Faktanya
Selasa, 06 Dec 2022 17:29 WIB
Banyak mitos ibu hamil yang masih dipercaya masyarakat Indonesia. Seperti misalnya tak boleh saat ada gerhana matahari hingga larangan mengonsumsi makanan tertentu.
Terkait mitos kehamilan ini, masih banyak makanan yang dipercaya bisa membuat kulit lahir dengan kulit putih dan bersih. Namun, dari banyaknya mitos atau anggapan yang tersebar itu, apakah semuanya terbukti benar secara ilmiah? Atau hanya untuk menakut-nakuti para ibu hamil?
Oleh karena itu, Bunda dapat menyimak deretan mitos ibu hamil berikut ini untuk mengetahui anggapan tersebut benar atau tidak. Berikut dikutip dari Medical News Today dan Pregnancy Birth Baby ulasan selengkapnya:
1. Harus membawa gunting, benda tajam atau senjata
Anggapan bahwa bawa gunting saat hamil atau benda tajam lainnya dipercaya dapat menjauhkan ibu hamil dari gangguan energi negatif atau makhluk halus adalah salah besar. Hal tersebut hanyalah mitos belaka.
Faktanya, membawa benda-benda tajam ke manapun ketika sedang hamil tidak akan berdampak apa-apa pada ibu hamil dan juga bayinya.
2. Ibu hamil makan untuk dua orang
Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ibu hamil makan untuk dua orang. Berapa banyak tambahan yang perlu dimakan oleh ibu hamil, menyesuaikan dengan berat dan tinggi badan, serta usia kandungan kehamilan.
Secara umum, ibu hamil membutuhkan 300-450 kalori tambahan setiap harinya. Tambahan kalori itu bisa didapat dari beberapa camilan sehat seperti buah, telur rebus, dan lain sebagainya.
Ibu hamil sangat tidak dianjurkan untuk makan secara berlebihan karena akan berdampak buruk bagi sang ibu dan bayinya. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
3. Morning sickness hanya terjadi di pagi hari
Morning sickness hanya terjadi di pagi hari hanyalah mitos. Faktanya, mual atau muntah selama kehamilan dapat terjadi kapan saja akibat perubahan hormon pada ibu hamil.
Bagi kebanyakan wanita, morning sickness lebih banyak terjadi di pagi dan akan membaik setelah 3 bulan berikutnya. Mual dan muntah yang terus berlanjut perlu diperiksakan ke dokter karena dikhawatirkan menjadi hiperemesis gravidarum.
Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, mengatakan bahwa setidaknya 1 dari 5 wanita hamil akan mengalami morning sickness di trimester pertama. Kondisi ini umumnya tak akan lama, dan dapat hilang dengan sendirinya atau setelah konsumsi obat mual.
"Mual dan muntah pada kondisi morning sickness juga bisa diatasi dengan pijat di titik acute pressure. Sementara untuk meredakan gejala, ibu hamil dapat minum air jahe hangat atau minum obat anti mual," ungkap dokter yang praktik di RS Hermina Jatinegara.
4. Dilarang berhubungan intim saat hamil
Aktivitas seks atau hubungan intim yang dilakukan saat hamil tidak akan membahayakan janin. Jadi anggapan dilarang melakukan hubungan intim saat hamil adalah mitos belaka.
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, dokter tidak akan merekomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas seks selama kehamilan berlangsung. Kondisi ini dapat terjadi apabila ibu hamil mengalami perdarahan hebat selama kehamilan atau ketuban pecah.
Bagi wanita yang memiliki masalah pada plasenta, insufisiensi serviks, dan faktor lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya persalinan secara prematur harus mendiskusikan terlebih dahulu dengan obgyn sebelum berhubungan intim.
5. Tidak boleh mandi air panas
Faktanya ibu hamil sangat aman apabila hendak mandi dengan air yang hangat. Atur suhu menjadi suam-suam kuku agar ibu hamil menjadi rileks setelah mandi air hangat.
Air mandi yang terlalu panas tidak disarankan karena dapat meningkatkan suhu inti tubuh ibu hamil, sehingga menyebabkan terjadinya kepanasan, dehidrasi, atau pingsan.
6. Tidak boleh berolahraga saat hamil
Larangan berolahraga saat hamil tidak sepenuhnya salah. Para ibu hanya perlu menghindari jenis olahraga berat yang berisiko membuat mereka jatuh, seperti menunggang kuda atau bersepeda. Hindari olahraga yang dapat membuat sesak napas dan cepat membuat tubuh merasa panas.
Saat ingin melakukan olahraga, sebaiknya ibu hamil mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk memilih jenis olahraga yang aman untuk ibu hamil. Misalnya seperti melakukan yoga yang bagus untuk meningkatkan kekuatan & fleksibilitas tubuh, serta melatih pernapasan untuk membantu proses persalinan lebih mudah dan lancar.
7. Mitos Ibu hamil tidak boleh minum kopi
Anggapan bahwa ibu hamil tidak boleh minum kopi tidak sepenuhnya mitos. Ibu hamil tetap dapat mengonsumsi kopi setiap hari, namun asupan kafeinnya harus dibatasi. Ibu hamil dapat mendapatkan asupan kafein hingga 200 miligram atau kurang per hari. Jumlah ini setara dengan 1,5 cangkir kopi.
8. Mitos Ibu hamil jangan makan pedas nanti cepat kontraksi
Mengonsumsi makanan pedas yang dipercaya dapat mempercepat kontraksi pada ibu hamil, rupanya hanya mitos belaka. Faktanya, hingga kini belum ditemukan penelitian ilmiah yang mampu membuktikan mitos makanan ibu hamil yang terasa pedas dapat menyebabkan kontraksi lebih cepat.
Meski begitu, larangan makan pedas ini sebenarnya masuk akal untuk menghindarkan ibu hamil dari diare atau mengalami gangguan pencernaan lainnya. Maka, ibu hamil sangat disarankan untuk mengasup makanan yang mengandung cabai dengan tingkat kepedasan yang wajar-wajar saja.
Menurut Ahli Gizi Jennifer Hanes MS, RDN, LD, konsumsi makanan pedas saat hamil tidak akan membahayakan Bunda dan Si Kecil. "Tidak ada bahaya yang menetap dari (konsumsi) makanan pedas pada kesehatan ibu atau kesehatan dan perkembangan bayi," kata Hanes, dilansir Very Well Family.
9. Minum air kelapa agar bayi putih dan bersih
Banyak orang yang mempercayai bahwa ibu hamil harus rajin mengonsumsi air kepala agar kulit bayinya putih dan bersih. Meskipun air kelapa mengandung banyak manfaat untuk kehamilan, warna kulit tidak ditentukan oleh jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh ibu. Warna kulit ditentukan oleh gen dari kedua orang tuanya.
10. Suka makan daging tanda hamil anak laki-laki & makan sayur anak perempuan
Jika selama kehamilan, sang ibu senang mengonsumsi daging, maka jenis kelamin bayinya adalah laki-laki. Begitupun sebaliknya, jika sang ibu menyukai sayuran, maka anaknya adalah perempuan. Hal ini merupakan mitos belaka.
Faktanya, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jumlah kromosom X dan Y ketika terjadinya pembuahan. Selera makan ibu hamil sama sekali tidak akan mempengaruhi jenis kelamin bayinya.
11. Mitos Ibu hamil tidak boleh mengecat rambut
Mitos mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh mengecat rambut adalah hal yang tidak benar ya, Bunda. Faktanya bahwa tingkat bahan kimia yang ditemukan dalam pewarna rambut tergolong rendah dan aman digunakan.
Kebanyakan ibu hamil tidak akan mewarnai rambutnya hingga kandungannya mencapai usia 12 minggu. Jika memang ingin mewarnai rambut, Bunda dapat dapat menggunakan pewarna rambut nabati semi permanen jika masih ragu.
12. Wanita hamil tidak boleh memelihara kucing dan hewan
Banyak anggapan yang berkembang bahwa memelihara kucing atau hewan lain dapat mempengaruhi kehamilan seorang wanita. Anggapan tersebut hanyalah mitos belaka.
Ibu hamil dapat tetap memelihara kucing atau hewan lain selama masa kehamilan, namun perlu memperhatikan beberapa hal. Di antaranya pasangan suami istri harus mengerti dengan bahaya penyakit toksoplasma yang bisa saja membuat ibu hamil terinfeksi dengan menyentuh kotoran kucing.
Maka dari itu, setidaknya mintalah orang lain untuk mengurus hewan peliharaan seperti kucing dari mulai membuang kotoran hingga memberi makan selama kehamilan berlangsung.
13. Ibu hamil tidak boleh naik pesawat terbang
Mitos berikutnya yang berkembang ialah larangan untuk ibu hamil menaiki pesawat terbang. Apakah hal ini terbukti secara fakta atau hanya mitos belaka?
Nyatanya, apabila ibu hamil memiliki kehamilan yang sehat dan normal, maka aman-aman saja apabila hendak bepergian dengan pesawat terbang.
Meski begitu, saat trimester pertama, ibu hamil biasanya masih mengalami mual dan muntah, hal ini bisa terjadi berkali lipat ketika berada di dalam pesawat.
Oleh karena itu, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter saat akan bepergian dengan menggunakan pesawat terbang. Jika masih ingin bepergian dengan pesawat terbang, maka pastikan ibu hamil dalam keadaan yang fit dan bugar.
14. Mitos ibu hamil tidak boleh duduk tengah pintu
Ada sebuah anggapan dalam kepercayaan adat Jawa yang melarang ibu hamil duduk di tengah pintu. Hal ini dianggap akan mempersulit proses persalinan. Anggapan ini hanyalah mitos belaka dan belum pernah terbukti secara ilmiah.
Faktanya, hingga kini belum ada penelitian yang menjelaskan mengenai posisi duduk ibu hamil di tengah pintu dapat mempersulit proses persalinan dari bayinya.
15. Dilarang menyusui anak saat hamil
Ada larangan menyusui anak ketika sedang hamil karena dianggap ASI yang diisap anak telah rusak nutrisnya, karena harus berbagi dengan sang adik di kandungan ibunya. Ternyata, itu adalah mitos belaka.
Ibu hamil tetap dapat menyusui selama kehamilan selama dinyatakan sehat oleh dokter. Selain itu, kegiatan menyusui dapat dilakukan jika Si Kecil masih berusia di bawah 6 bulan.
Menyusui anak ketika hamil tidak dianjurkan apabila si ibu memiliki riwayat melahirkan secara prematur, pernah mengalami keguguran, atau memiliki kelahiran anak kembar.
Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan obgyn apabila Bunda ingin tetap menyusui anak dalam kondisi sedang hamil.
16. Tidak boleh menggendong bayi
Ibu hamil tetap dapat menggendong bayi atau balita terutama ketika awal kehamilan. Hal yang perlu diperhatikan ialah ibu hamil harus berhati-hati jika memiliki komplikasi kehamilan seperti perdarahan atau kontraksi.
Bunda dapat mendiskusikan hal ini dengan dokter, mengenai diperbolehkan atau tidaknya menggendong bayi ketika sedang hamil. Ini berguna untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci lagi dan bagaimana cara menggendong yang benar untuk ibu hamil.
17. Makan sushi bisa menyebabkan keguguran
Makan sushi saat hamil dapat menyebabkan keguguran tidak sepenuhnya salah. Ibu hamil tetap dapat mengonsumsi sushi, apabila jenis sushi yang dimakan tidak mengandung ikan atau daging mentah.
Makan ikan atau daging mentah dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayinya karena dikhawatirkan mengandung parasit atau bakteri berbahaya. Tidak hanya itu, ibu hamil juga harus menghindari makanan lain seperti ikan hiu, makarel raja, ataupun ikan lain yang mengandung kadar merkuri tinggi.
Sebaliknya, Bunda dapat mengonsumsi jenis ikan yang memiliki kandungan merkuri rendah seperti ikan tenggiri, lele, salmon, tuna, kembung, dan lele. Pastikan ikan atau daging tersebut sudah benar-benar dimasak hingga matang.
18. Bentuk dan posisi perut menentukan jenis kelamin bayi
Apakah benar bentuk dan posisi perut ibu hamil menentukan jenis kelamin bayi? Hal tersebut tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
Satu-satunya cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah dengan memeriksakan kandungan ke rumah sakit. Ayah dan ibu dapat melakukan USG untuk mengetahui apa jenis kelamin dari si buah hati. Jika benar-benar ingin memastikan jenis kelamin bayi, Ayah dan Bunda dapat menunggu hingga proses persalinan selesai.
19. Perut bumil gatal menandakan bayi memiliki banyak rambut
Anggapan mengenai perut gatal ibu hamil pertanda si bayi memiliki banyak rambut ialah mitos belaka. Hingga saat ini tidak ada satupun penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara perut gatal saat hamil dengan ketebalan rambut bayi. Sebetulnya, gatal di perut merupakan gejala umum yang terjadi selama kehamilan berlangsung. Kulit yang meregang saat janin tumbuh besar akan membuat kulit terasa gatal.
20. Ibu hamil makan kacang dan susu dapat membuat bayi alergi
Pantangan ibu hamil yang dipercayai oleh masyarakat salah satunya adalah memakan kacang dan susu dapat membuat bayi menderita alergi.
Padahal makanan seperti kacang dan susu merupakan jenis makanan yang aman untuk dimakan oleh ibu hamil dan bayi di kandungan.
Kecuali jika sang ibu sudah memiliki alergi kacang dan susu sejak sebelum kehamilan, maka dokter tidak akan menyarankan untuk mengonsumsi dua jenis makanan tersebut.
Hingga kini, tidak ditemukan penelitian yang mengatakan bahwa beberapa makanan dapat membuat alergi pada bayi ataupun sebaliknya.
Meski begitu, ada beberapa makanan yang memang dianjurkan untuk dihindari selama kehamilan karena risiko kandungan mikroba berbahaya tertentu di dalamnya. Misalnya seperti ikan mentah dan telur mentah.
21. Mitos ibu hamil saat gerhana tidak boleh keluar rumah
Banyak mitos terkenal yang mengatakan bahwa ibu hamil dilarang keluar rumah ketika terjadi gerhana untuk menghindari gangguan dari hal-hal negatif. Nyatanya, mitos ini tidak pernah terbukti secara ilmiah.
Belum ada satupun penelitian yang menunjukkan bahwa terjadinya peristiwa gerhana bulan atau matahari, akan mempengaruhi kehamilan dan membahayakan si jabang bayi.
22. Mitos ibu hamil setelah gempa harus mandi
Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan banyaknya sesar gempa aktif menyebabkan beberapa wilayah sering dilanda gempa. Rupanya, ini memunculkan mitos bahwa ibu hamil harus mandi setelah gempa terjadi agar tidak terjadi sesuatu kepada bayinya.
Namun anggapan atau mitos ini tidak pernah terbukti secara ilmiah. Hingga kini belum ada penelitian yang mengungkapkan bahwa kegiatan mandi setelah gempa akan mempengaruhi ibu dan bayinya.
Sebaliknya, ketika wilayah tempat tinggalnya terjadi gempa, maka harus ada yang menjaga ibu hamil. Tujuannya agar mereka tidak mengalami luka serius misalnya tertimpa reruntuhan bangunan, atau mengalami shock berat hingga mempengaruhi kondisi bayinya di dalam perut.
23. Ibu hamil berbahaya jika melahirkan melewati hari perkiraan lahir
Ada anggapan yang berkembang bahwa apabila ibu hamil belum melahirkan setelah melewati hari perkiraan lahir bisa menjadi tanda bahaya.
Apakah hal tersebut benar adanya?
Faktanya, melahirkan sebelum ataupun sesudah HPL merupakan hal yang normal terjadi. Meski begitu, apabila setelah melewati 2 minggu HPL, ibu hamil belum mengalami kontraksi melahirkan, maka segera temui dokter agar dilakukan penanganan dengan memberikan induksi untuk memicu kontraksi.
Sama halnya dengan kelahiran ketika usia kandungan masih terlalu dini, kehamilan lebih dari 42 minggu juga memiliki komplikasi persalinan yang tinggi. Hal ini karena akan menurunkan fungsi dari plasenta yang dapat menyebabkan bayi kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi.
24. Mitos Ibu hamil yang mengalami perdarahan selama trimester pertama berarti keguguran
Meskipun perdarahan selama paruh pertama kehamilan atau trimester pertama dapat terjadi, namun tidak selamanya hal tersebut dikaitkan sebagai gejala keguguran. Faktanya, perdarahan sangat umum terjadi pada trimester pertama, 20-40 persen ibu hamil akan mengalaminya.
Meski begitu, untuk berjaga-jaga, Bunda dapat mengkonsultasikan hal tersebut dengan obgyn apabila mengalami perdarahan selama kehamilan untuk mengetahui apa yang terjadi. Sehingga apabila terjadi sesuatu, dokter dapat segera mengambil tindakan yang tepat.
25. Mitos Ibu hamil menurut adat jawa: tidak boleh makan nanas, pisang ambon, dan durian
Mitos ibu hamil adat jawa mengatakan bahwa selama kehamilan dilarang untuk mengonsumsi nanas, pisang ambon dan durian. Apakah hal ini terbukti juga secara ilmiah, Bunda?
Faktanya, ibu hamil tetap dapat mengonsumsi ketiga jenis buah-buahan tersebut.
Jika ibu hamil mengkhawatirkan kandungan enzim bromelain di dalam nanas, maka jangan khawatir. Kandungan bromelain di dalam nanas terbukti rendah sehingga tidak akan mempengaruhi kondisi ibu hamil dan bayinya.
Bunda juga tetap dapat mengonsumsi pisang ambon yang ternyata mampu meredakan mual pada trimester pertama kehamilan serta menurunkan kemungkinan bayi terlahir cacat.
Selain itu, durian juga tetap boleh dikonsumsi ibu hamil. Namun, bagi ibu hamil yang menderita diabetes atau tekanan darah tinggi, sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi buah durian.
Meski begitu, ibu hamil harus memperhatikan agar tidak mengonsumsi buah-buahan tersebut secara berlebihan agar tidak menyebabkan komplikasi lain yang akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya.
26. Ibu hamil yang berusia di atas 35 tahun selalu berisiko tinggi
Kehamilan yang terjadi pada wanita yang berusia di atas 35 tahun berisiko tinggi. Benarkah begitu, Bunda?
Nyatanya, kebanyakan ibu hamil yang berusia di atas 35 tahun memiliki kehamilan normal dan bayi lahir dengan sehat. Jadi hal tersebut hanya mitos belaka ya, Bunda!
Kehamilan yang terjadi pada ibu yang berusia matang akan memberikan beberapa keuntungan, seperti faktor finansial yang lebih stabil dan pengalaman hidup yang membantu dalam mengasuh anak.
Meski begitu, tetap diskusikan dengan obgyn Bunda ya, untuk membicarakan mengenai komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi. Komplikasi ini terjadi seiring dengan pertambahan usia seseorang, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
"Pemeriksaan kehamilan lebih detail dibutuhkan bagi Bunda yang hamil di atas usia 35 tahun. Pemeriksaan medis ini dilakukan untuk memastikan kondisi janin dalam kandungan," ungkap dr. Alexander Mukti, Sp.OG dari Eka Hospital Cibubur.
Pastikan Bunda mendapatkan arahan dan perawatan yang tepat agar memiliki kehamilan yang sehat ya!
27. Mitos ibu hamil tidak boleh mencuci baju
Pantangan ibu hamil lainnya adalah larangan untuk melakukan aktivitas mencuci baju. Larangan tersebut tidak sepenuhnya salah, karena aktivitas mencuci baju pasti mengharuskan ibu hamil untuk mengangkat baju kotor atau yang sudah selesai dicuci untuk kemudian dijemur.
Aktivitas mengangkat beban berlebih ini dilarang untuk dilakukan oleh ibu hamil karena dapat membahayakan calon bayinya. Jika ibu hamil mengangkat beban berat tersebut, dikhawatirkan akan memberi tekanan pada perut.
Selain itu, aktivitas mencuci atau menjemur baju yang tidak disarankan bagi ibu hamil yang memiliki risiko seperti plasenta previa, mempunyai gejala persalinan prematur, hingga tekanan darah tinggi.
28. Mitos ibu hamil adat Jawa: dilarang membunuh binatang
Mitos ibu hamil adat jawa ini berlaku untuk para suami agar tidak membunuh binatang selama istrinya mengalami kehamilan. Namun apakah mitos ini terbukti benar?
Pantangan membunuh binatang ternyata hanyalah mitos belaka. Kelahiran bayi tidak memiliki hubungan dengan mitos tersebut.
Jika bayi yang terlahir tidak sempurna, tidak ada sangkut pautnya dengan peristiwa membunuh seekor binatang. Anak yang terlahir cacat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti gaya hidup selama kehamilan, terjadinya infeksi, hingga faktor genetik.
Sehingga Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir untuk mitos yang satu ini ya!
29. Ibu hamil yang pernah caesar tak bisa melahirkan normal
Banyak yang beranggapan bahwa jika ibu hamil menjalani operasi caesar pertama, maka persalinan berikutnya juga melalui operasi caesar. Namun hal ini tidak selalu terjadi.
Kelahiran secara alami atau Vaginal Birth After Cesarean Section (VBAC) dapat menjadi pilihan bagi para ibu, yang sebelumnya melakukan persalinan secara caesar. Hal tersebut tentu bergantung pada riwayat kesehatan sang ibu, alasan dilakukan operasi caesar pada persalinan sebelumnya, dan lokasi bekas luka caesar.
Dokter obgyn akan menyetujui apabila kondisi ibu hamil memungkinkan untuk melakukan persalinan normal. Dokter obgyn nantinya juga akan bersiap untuk melakukan caesar darurat apabila persalinan normal tidak berjalan lancar, seperti terjadinya infeksi darah dan pecahnya bekas luka, meski kasus tersebut sangat jarang terjadi.
"Saya pikir VBAC merupakan pilihan yang bagus bagi banyak wanita. Tetapi, ini merupakan keputusan pribadi yang harus dibuat setelah mempertimbangkan dengan cermat risiko dan manfaat serta rencana ibu untuk memiliki lebih banyak anak," ujar Patricia Santiago-Munoz, MD, seorang obgyn dilansir Utswmed.
30. Mitos ibu hamil adat jawa: tidak boleh keluar rumah malam hari
Terdapat pula anggapan larangan untuk tidak keluar rumah saat malam hari karena pamali untuk ibu hamil. Namun apakah anggapan tersebut fakta atau hanya mitos belaka?
Nyatanya, hingga saat ini belum ditemukan penelitian yang mampu membuktikan apabila ibu hamil keluar rumah saat malam hari dapat membahayakn kehamilannya.
Namun apabila ibu hamil harus mewaspadai beberapa efek kesehatan yang timbul akibat sering keluar saat malam hari seperti perut mudah kembung, kurang tidur, rentan terinfeksi misalnya dari gigitan nyamuk atau serangga lain, dan lain-lain.
Semoga rangkuman informasi mengenai mitos ibu hamil dan penjelasan faktanya di atas dapat menambah wawasan Bunda agar tidak mudah terpengaruh dengan informasi simpang siur yang belum jelas kebenarannya ya, Bunda!
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak soal mitos kehamilan lainnya dalam video di bawah ini: