Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali 17 Gejala Depresi Pasca Melahirkan, Lebih Parah daripada Baby Blues Bun

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Rabu, 21 Dec 2022 20:40 WIB

Baby blues dan depresi pasca melahirkan
Kenali 17 Gejala Depresi Pasca Melahirkan, Lebih Parah daripada Baby Blues Bun/Foto: iStockphoto

Setelah melahirkan, Bunda masih belum sepenuhnya pada titik 'aman.' Sebab, ketidaknyamanan lain yang berpotensi memicu stres lebih tinggi, daripada kondisi hamil sebelumnya masih mengintai Bunda dan bisa datang tanpa diminta. Ketidaknyamanan yang timbul pasca melahirkan ini biasa disebut depresi pasca melahirkan, Bunda. 

Melansir dari Mayo Clinic, kelahiran bayi dapat memicu berbagai emosi yang kuat, mulai dari kegembiraan yang membuncah hingga ketakutan dan kecemasan. Perasaan campur aduk itu bisa mengakibatkan sesuatu yang mungkin tidak Bunda duga, yakni depresi.

Depresi pasca persalinan 

Sebagian besar ibu baru mengalami 'baby blues' setelah melahirkan, yang umumnya meliputi perubahan suasana hati, menangis, cemas, dan sulit tidur. Namun, gejala baby blues berlangsung sekitar 10 hari dan tidak terlalu intens. Namun depresi pasca persalinan, berlangsung beberapa minggu atau bulan, dan gejalanya lebih parah.

Yuk kita simak lebih lanjut tentang gejala, ciri, penyebab dan cara mengatasi depresi pasca melahirkan, Bunda.

Gejala dan ciri depresi pasca melahirkan

Mengutip dari My Clevelandclinic, berikut adalah gejala dan ciri depresi pasca melahirkan, termasuk:

  1. Suasana hati yang tertekan atau perubahan suasana hati yang parah
  2. Menangis terlalu banyak
  3. Kesulitan menjalin ikatan dengan Si Kecil
  4. Menarik diri dari keluarga dan teman
  5. Kehilangan nafsu makan atau makan lebih banyak dari biasanya
  6. Ketidakmampuan untuk tidur, disebut insomnia, atau tidur terlalu banyak
  7. Kelelahan luar biasa atau kehilangan energi
  8. Kurang minat dan kesenangan dalam aktivitas yang biasa dinikmati
  9. Kemarahan yang intens
  10. Ketakutan tidak bisa menjadi ibu yang baik
  11. Keputusasaan
  12. Perasaan tidak berharga, malu, bersalah atau tidak mampu
  13. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir jernih, berkonsentrasi atau mengambil keputusan
  14. Kegelisahan
  15. Kecemasan parah dan serangan panik
  16. Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi 
  17. Pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri

Apabila Bunda mengalami salah satu kondisi dari yang disebutkan di atas, sangat disarankan agar Bunda konsultasi lebih lanjut kepada ahlinya agar mendapat penanganan yang tepat ya. Sebab, dalam situasi mental yang tidak sehat, sangat mungkin Bunda melakukan hal yang berbahaya bagi Bunda dan Si Kecil ya. 

Klik halaman berikutnya untuk tahu penyebab dan cara mengatasi depresi pasca persalinan yuk Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 6 drama hidup pasca melahirkan yang biasanya dialami para Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]



PENYEBAB DAN CARA MENGATASI DEPRESI PASCA MELAHIRKAN

Shot of a mother and her baby boy at home

Kenali 17 Gejala Depresi Pasca Melahirkan, Lebih Parah daripada Baby Blues Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages

Penyebab depresi pasca melahirkan

Seperti ulasan My Clevelandclinic, penyebab depresi pasca melahirkan bisa sangat bervariasi, Bunda. Di antaranya:

  1. Memiliki riwayat pribadi atau keluarga depresi, depresi pasca persalinan atau gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD)
  2. Dukungan sosial yang terbatas
  3. Konflik perkawinan atau hubungan
  4. Ambivalensi tentang kehamilan
  5. Komplikasi kehamilan seperti kondisi kesehatan, persalinan yang sulit atau lahir prematur
  6. Berusia kurang dari 20 atau menjadi single parent
  7. Memiliki bayi dengan kebutuhan khusus atau bayi yang sering menangis

Cara mengatasi depresi pasca melahirkan

Untuk itu, berikut merupakan tips mandiri, untuk mengatasi depresi pasca melahirkan:

  • Temukan seseorang untuk diajak bicara seperti terapis, teman, anggota keluarga, atau seseorang yang akan mendengarkan dan membantu Bunda.
  • Bergabunglah dengan kelompok dukungan untuk orang tua baru.
  • Cobalah makan dengan sehat dan cari waktu untuk berolahraga.
  • Prioritaskan istirahat untuk diri sendiri.
  • Pergi keluar dengan teman atau berbicara dengan mereka di telepon.
  • Temukan waktu untuk merawat diri dan melakukan hal-hal yang Bunda sukai, seperti membaca atau hobi lainnya.
  • Dapatkan bantuan dengan pekerjaan rumah tangga atau tugas.
Bahaya & Efek Samping ASI Tidak Dikeluarkan

Mencegah depresi pasca melahirkan

Selain itu, Bunda juga bisa melakukan hal berikut sebagai upaya pencegahan:

  • Bersikap realistis
    Jangan terjebak pada ekspektasi Bunda sendiri. Apalagi menjadikan Si Kecil sebagai tumpuan obsesi atau ambisi Bunda. 
  • Batasi pengunjung
    Batasi tamu yang ingin merayakan kelahiran Si Kecil dengan mendatangi tempat Bunda. 
  • Minta bantuan
    Beri tahu orang lain bagaimana mereka dapat membantu Bunda.
  • Banyak istirahat
    Tidur atau istirahatlah saat Si Kecil tidur.
  • Olahraga
    Coba jalan-jalan dan keluar rumah untuk istirahat.
  • Jangan sendirian
    Tetap berhubungan dengan keluarga dan teman Bunda, hindari mengasingkan diri.
  • Jalin ikatan dengan Ayah
    Tingkatkan hubungan Bunda dengan pasangan, luangkan waktu untuk satu sama lain.

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda