Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Penyebab Depresi Pasca Melahirkan yang Paling Banyak Dialami Ibu Baru

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Senin, 26 Sep 2022 10:21 WIB

Happy mom and baby with a breastfeeding together in bedroom.
5 Penyebab Depresi Pasca Melahirkan yang Paling Banyak Dialami Ibu Baru /Foto: Getty Images/iStockphoto/staticnak1983

Setelah melahirkan, tubuh dan pikiran Bunda membutuhkan perawatan intensif untuk pemulihan. Postpartum merupakan periode setelah melahirkan saat kadar hormon dan ukuran rahim kembali ke keadaan semula, seperti tidak hamil.

Kemudian, setelah bayi lahir dan mulai melalui hari-hari bersamanya, mungkin akan muncul beberapa kekhawatiran di benak Bunda, seperti apakah ASI cukup, apakah bayi terlalu kurus, dan sebagainya. Semua kecemasan itu bisa memicu depresi pasca melahirkan.

Mengenali depresi pasca melahirkan 

Melansir My.clevelandclinic.org, depresi pasca melahirkan adalah sebuah kondisi yang bisa dialami ibu melahirkan dan risikonya jauh lebih serius daripada baby blues.

Gejala yang dihadapi bisa ringan hingga berat dan dapat muncul dalam waktu seminggu setelah melahirkan atau secara bertahap, Bunda. Bahkan ada yang mengalaminya hingga satu tahun kemudian.

Jika mengalami gejala ini, Bunda bisa melakukan pengobatan dengan psikoterapi atau antidepresan karena sangat efektif untuk membantu.

5 Penyebab umum depresi pasca melahirkan 

Melansir laman Timesofindia.com, ada lima penyebab paling umum dari depresi pasca melahirkan dan cara mengatasinya yakni:

1. Suplai ASI terhambat

Kecemasan dan kekhawatiran bisa menjadi penghambat suplai ASI, Bunda. Terhambatnya suplai ASI juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis, seperti diabetes, sindrom ovarium polikistik (PCOS), obesitas, tiroid, perdarahan pasca melahirkan, atau bahkan persalinan caesar.

Jika suplai ASI terhambat, Bunda bisa memijat area payudara, memompa dengan alat atau tangan untuk merangsang produksi susu. Memompa ASI dengan rutin bisa membantu meningkatkan suplai ASI.

Selain itu, bisa juga melakukan pijatan dengan bantal pemanas di sekitar payudara, tenangkan diri dengan mendengarkan musik, melakukan yoga, perbaiki siklus tidur dan makan makanan seimbang.

2. Perdarahan abnormal pada periode pertama pasca melahirkan

Pendarahan abnormal pada periode pertama pasca melahirkan ini terjadi karena darah mungkin lebih berat sehingga muncul gumpalan. Sebab tubuh terus memompa darah dan jaringan yang melapisi rahim saat kehamilan.

Klik halaman berikutnya untuk tahu penyebab lain depresi pasca melahirkan.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 5 gejala baby blues:

[Gambas:Video Haibunda]



PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN

Ilustrasi melahirkan

5 Penyebab Depresi Pasca Melahirkan yang Paling Banyak Dialami Ibu Baru/Foto: Getty Images/iStockphoto/woraput

3. Bentuk kepala bayi

Persalinan normal akan membuat kepala bayi yang baru lahir berbentuk sangat runcing atau kerucut. Hal ini sebabkan saat bayi turun melalui serviks dan vagina, tengkoraknya menekan dan tumpang tindih untuk keluar dari jalan lahir, Bunda.

Bentuk kepala kerucut pada Si Kecil yang baru lahir ini merupakan hal normal ya Bunda dan akan muncul dalam beberapa hari hingga beberapa minggu. Tidak perlu cemas karena tidak ada hubungannya dengan rasa sakit atau keterlambatan perkembangan.

Terdapat beberapa trik yang bisa membantu kepala bayi mendapatkan bentuk normal, pastikan selalu menempatkan bayi dengan posisi terlentang untuk tidur, ubah posisi arah wajah Si Kecil secara bergantian untuk meringankan tekanan di bagian belakang kepalanya dan pegang Si Kecil dengan nyaman seperti memberikan dukungan pada kepala dan leher.

Banner Kiat Pilih Botol Susu untuk Anak

4. Pegal dan demam setelah melahirkan

Pegal dan demam yang terjadi setelah melahirkan merupakan hal normal yang terjadi karena tubuh dan aliran hormone sedang menyesuaikan diri dengan keadaan tidak hamil. Hal ini bukan sesuatu yang darurat, tetapi Bunda disarankan untuk beristirahat selama mungkin.

Tidak lupa dengan meminum banyak cairan, makan dengan baik, dan tetap mengonsumsi vitamin prenatal selama enam minggu setelah melahirkan ya Bunda.

5. Waktu hubungan seksual setelah kehamilan

Dokter merekomendasikan untuk menunggu setidaknya enam minggu untuk berhubungan seks setelah melahirkan agar tubuh Bunda pulih terlebih dahulu.

Kelelahan merawat Si Kecil yang baru lahir, kurangnya tidur karena menyusui memang bisa memengaruhi mood untuk melakukan hubungan seks. Tapi kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena lambat laun ketika jadwal dan tubuh kembali normal, libido pun kembali.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda