
kehamilan
Penyebab Janin Cacat dalam Kandungan dan Cara Mengetahuinya
HaiBunda
Kamis, 27 Jul 2023 13:05 WIB

Bunda pernah dengar istilah janin cacat dalam kandungan? Istilah ini merujuk pada kondisi janin yang tidak berkembang dengan baik dalam kandungan karena penyebab tertentu.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, janin cacat atau cacat lahir dikenal juga dengan kelainan bawaan atau malformasi kongenital. Kondisi cacat ini juga didefinisikan sebagai anomali struktural atau fungsional yang dapat diidentifikasi sebelum lahir, saat lahir, atau terkadang dideteksi pada masa bayi.
Diperkirakan ada 240.000 bayi baru lahir meninggal dalam waktu 28 hari setelah lahir setiap tahunnya karena cacat janin atau cacat lahir di dunia. Masalah ini juga menyebabkan lebih dari 170.000 kematian anak-anak antara usia 1 bulan dan 5 tahun.
Jenis cacat pada janin
Dilansir Healthline, sebagian besar cacat janin terjadi dalam tiga bulan atau trimester pertama kehamilan, saat organ masih dalam proses pembentukan. Cacat janin biasanya diklasifikasikan menjadi struktural atau fungsional.
"Cacat struktural adalah ketika bagian tubuh tertentu hilang atau cacat. Sedangkan, cacat fungsional atau perkembangan menyebabkan sistem tubuh tidak berfungsi dengan baik," kata Dokter Anak Karen Gill, M.D.
Jenis cacat struktural pada janin
Berikut jenis cacat struktural yang umum terjadi pada janin:
- Kelainan jantung
- Bibir sumbing
- Spina bifida
- Kaki pengkor
Jenis cacat fungsional pada janin
Berikut jenis cacat fungsional yang umum terjadi pada janin:
- Sindrom Down
- Penyakit sel sabit
- Cystic fibrosis
Cara mendeteksi janin cacat
Banyak jenis cacat pada janin dapat didiagnosis selama kehamilan. Dokter biasanya menggunakan ultrasound prenatal (USG) untuk mendiagnosis cacat pada janin di dalam rahim.
Pilihan skrining yang lebih mendalam, seperti tes darah dan amniosentesis (pengambilan sampel cairan ketuban), juga dapat dilakukan. Tes ini biasanya ditawarkan kepada wanita yang memiliki kehamilan berisiko tinggi.
Tes prenatal juga dapat membantu menentukan apakah bumil memiliki infeksi atau kondisi lain yang berbahaya bagi janiinnya. Sementara itu, pemeriksaan fisik dan tes pendengaran juga dapat membantu dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis cacat setelah bayi lahir.
Tes darah yang disebut skrining bayi baru lahir dapat membantu dokter mendiagnosis beberapa cacat lahir sesaat setelah lahir, sebelum gejala muncul.
Penting untuk Bunda ketahui, skrining prenatal tidak selalu bisa menemukan janin cacat ya. Tes skrining juga dapat salah mengidentifikasi cacat pada janin. Namun, sebagian besar janin cacat dapat didiagnosis dengan pasti setelah lahir.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 3 ciri janin bahagia, dalam video berikut:
FAKTOR RISIKO DAN PENYEBAB JANIN CACAT
Penyebab Janin Cacat dalam Kandungan dan Cara Mengetahuinya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat
Faktor risiko dan penyebab janin cacat
Semua ibu hamil atau bumil memiliki beberapa risiko melahirkan anak dengan kondisi cacat. Cacat janin sendiri dapat terjadi selama kehamilan karena beberapa penyebab dan faktor risiko, yakni:
1. Genetik
Ayah dan Bunda dapat mewariskan kelainan genetik kepada bayinya. Kelainan ini terjadi ketika gen menjadi cacat karena mutasi atau perubahan.
"Dalam beberapa kasus, gen atau bagian dari gen mungkin hilang. Cacat ini terjadi saat pembuahan dan seringkali tidak dapat dicegah," ujar Gill.
Menurut WHO, sebagian kecil cacat janin disebabkan oleh kelainan genetik, yaitu kelainan kromosom, seperti sindrom Down (trisomi 21) atau cacat gen tunggal (misalnya fibrosis kistik).
Faktor kekerabatan atau ketika orang tua memiliki hubungan darah juga dapat meningkatkan prevalensi cacat janin genetik yang langka dan hampir menggandakan risiko kematian neonatal dan masa kanak-kanak, kecacatan intelektual, dan anomali lainnya.
2. Faktor sosial ekonomi dan demografi
Faktor sosio ekonomi, misalnya berpenghasilan rendah, mungkin menjadi penyebab tidak langsung dari cacat janin. WHO menjelaskan, frekuensi ini lebih tinggi di antara keluarga dan negara yang kekurangan sumber daya.
"Diperkirakan sekitar 94 persen cacat janin parah terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah," tulis WHO dalam laman resminya.
Sementara itu, penentu tidak langsung yang berkaitan dengan cacat janin dapat disebabkan karena kurangnya akses ke makanan bergizi yang cukup pada bumil, peningkatan paparan agen atau faktor seperti infeksi dan alkohol, atau akses yang lebih buruk ke perawatan dan pemeriksaan kesehatan.
3. Usia bumil
Faktor risiko cacat janin juga dapat dipengaruhi usia ibu saat hamil. Usia bumil 35 tahun atau lebih memiliki risiko lebih tinggi melahirkan anak dengan kondisi cacat lahir.
WHO menjelaskan, usia ibu merupakan faktor risiko perkembangan janin intrauterin yang abnormal. Usia bumil yang sudah lanjut dapat meningkatkan risiko kelainan kromosom, termasuk sindrom Down.
4. Faktor lingkungan dan gaya hidup
Faktor lingkungan seperti paparan radiasi dan polutan bisa menjadi faktor risiko cacat janin. Selain itu, gaya hidup tidak sehat juga bisa menjadi penyebabnya, seperti merokok, menggunakan narkoba, dan minum alkohol.
Telah banyak penelitian menunjukkan dampak penggunaan narkoba dan alkohol yang dikaitkan dengan cacat janin. Penggunaan obat-obatan terlarang bahkan bisa membuat perkembangan bayi yang sudah lahir menjadi lambat dibanding bayi sehat lainnya.
5. Infeksi saat hamil
Dilansir Very Well Family, infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir. Infeksi yang biasanya tidak menimbulkan gejala atau gejala ringan pada orang dewasa bahkan dapat menimbulkan konsekuensi yang parah bagi janin dalam kandungan, Bunda.
Ketika infeksi tidak mengakibatkan keguguran atau lahir mati, itu justru dapat menyebabkan berat badan lahir rendah atau disfungsi beberapa sistem organ pada janin.
Beberapa infeksi yang bisa menyebabkan cacat janin, yakni infeksi sitomegalovirus, infeksi virus Rubella, infeksi herpes simplex virus (HSV), infeksi toksoplamosis, dan virus Zika.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
11 Ciri-ciri Janin Kuat dan Sehat sehingga Tak Mudah Alami Keguguran

Kehamilan
7 Kebiasaan Ibu Hamil untuk Mencegah Cacat Janin, Penting Jaga Berat Badan

Kehamilan
10 Larangan Ibu Hamil di Trimester Pertama agar Janin Sehat dan Tak Keguguran

Kehamilan
Ciri Janin Sehat, Apakah Benar Mirip Kecebong di Usia 6 Minggu?

Kehamilan
7 Makanan Bumil Agar Janin Berkembang Sehat


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Qurrotuayun Istri Qibil The Changchuters Jalani Trimester 2, Dipuji Makin Cantik
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda