Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Penyebab Nyeri Ovulasi, Apakah Tanda Hamil atau Justru Sulit Punya Anak?

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Kamis, 26 Jan 2023 15:55 WIB

Asian woman having pain on her stomachache or Pelvic pain. housewife hands squeezing on the stomach while sitting on a sofa in the living room at home as suffering from menstruation cramp.
7 Penyebab Nyeri Ovulasi, Apakah Tanda Hamil atau Justru Sulit Punya Anak?/Foto: Getty Images/iStockphoto/ATHVisions

Nyeri ovulasi menjadi siklus reproduksi sebagian wanita ya, Bunda. Sebab tidak semua mengalaminya. Nyeri ini adalah bagian dari siklus menstruasi ketika ovarium melepaskan sel telur. Ovulasi biasanya terjadi sekitar pertengahan antara periode menstruasi tiba.

Mengutip dari My Cleveland Clinic, nyeri ovulasi juga disebut mittelschmerz berasal dari kata Jerman yang bermakna 'tengah' dan 'rasa sakit.' Nyeri ovulasi mungkin terasa mirip dengan nyeri haid seperti kram. Tetapi nyeri ovulasi terjadi sekitar dua minggu sebelum Bunda mendapatkan menstruasi.

Lantas apa saja ya penyebab nyeri ovulasi ini? Yuk kita lanjutkan, Bunda. 

7 Penyebab nyeri ovulasi

Masih bersumber dari My Cleveland Clinic, dijelaskan bahwa mittelschmerz atau nyeri ovulasi ini dapat mempengaruhi lebih dari 40 persen wanita yang berovulasi selama tahun-tahun pada reproduksi mereka, Bunda. Oleh karenanya, itu dapat memengaruhi mereka hampir setiap bulan seiring periode menstruasi yang datang.

Telur berkembang di ovarium. Saat tumbuh, cairan folikel mengelilinginya. Selama ovulasi, ovarium melepaskan telur dan cairan, bersama dengan darah. Mittelschmerz bisa terjadi karena sel telur membesar di ovarium sesaat sebelum ovulasi.

Rasa sakit juga bisa disebabkan oleh pecahnya folikel. Telur pecah dari folikel saat sudah siap. Ledakan dapat menyebabkan beberapa pendarahan. Darah dan cairan dari folikel yang pecah dapat mengiritasi lapisan perut (peritoneum), menyebabkan rasa sakit. Ini adalah bagian normal dari siklus menstruasi.

Nyeri ovulasi mungkin terasa seperti sengatan ringan, atau mungkin merasa sangat tidak nyaman. Seringkali sakit hanya di satu sisi. Rasa sakit dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam. Bunda mungkin juga mengalami:

  • Perdarahan vagina
  • Keputihan
  • Mual, jika sakitnya parah.

Sementara 7 penyebab kemungkinannya adalah:

  1. Endometriosis, kondisi peradangan yang mempengaruhi ovarium dan saluran tuba.
  2. Jaringan parut dari operasi caesar atau operasi perut lainnya yang disebabkan adhesi perut.
  3. Infeksi seksual menular (IMS), seperti klamidia, yang dapat menyebabkan peradangan yang menyebabkan ovulasi yang menyakitkan.
  4. Kista ovarium, kantong cairan yang berkembang di ovarium.
  5. Kehamilan ektopik, ketika kehamilan berkembang di luar rahim, seringkali di salah satu saluran tuba.
  6. Radang usus buntu,  ketika usus buntu meradang.
  7. Masalah perut lainnya, yang harus segera dipastikan penyebabnya melalui diagnosis medis.

Untuk memastikan salah satu dari penyebab di atas, Bunda harus melalui serangkaian diagnosis medis ya agar memudahkan pengobatan yang dapat Bunda upayakan. 

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 5 tanda tubuh Bunda masuki masa subur.

[Gambas:Video Haibunda]



PERTANDA HAMIL ATAU JUSTRU SUSAH MEMILIKI ANAK

Cropped shot of a woman holding a hot water bottle against her stomach on the sofa at home

7 Penyebab Nyeri Ovulasi, Apakah Tanda Hamil atau Justru Sulit Punya Anak?/Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages

Makna nyeri ovulasi, tanda hamil atau sulit hamil?

Nyeri ovulasi adalah normal, Bunda. Itu merupakan salah satu efek samping dari menstruasi. Tidak ada yang membahayakan dari nyeri yang Bunda alami ini. Meski tetap harus dengan diagnosis dokter. Itu tidak berbahaya atau pertanda kondisi kesehatan yang serius. Nyeri ovulasi tidak memengaruhi kesuburan, dan dapat membantu Anda lebih waspada saat berovulasi.

Adapun nyeri ovulasi apakah menjadi petanda atau justru susah memiliki anak, tergantung bagaimana diagnosis dokter yang mempunyai catatan riwayat kesehatan Bunda secara mendetail ya. 

Banner Istri Aji Yusman PreeklamsiaBanner Istri Aji Yusman Preeklamsia/ Foto: HaiBunda / Novita Rizki

Hanya saja, The Bump mengingatkan, berikut adalah gejala nyeri ovulasi yang membahayakan:

  • Demam tinggi lebih 
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Kulit merah atau terbakar di tempat nyeri berada.
  • Mual atau muntah yang parah.
  • Nyeri hebat di tengah siklus menstruasi yang berlangsung lebih dari satu hari atau terjadi hampir setiap bulan.
  • Obat nyeri over-the-counter tidak memberikan bantuan dari rasa sakit.
  • Periode yang terlewat.
  • Perdarahan vagina yang berat di antara periode menstruasi.

Jika Bunda mengalami salah satu dari gejala di atas, jangan ragu untuk memeriksakan diri lebih lanjut ya. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda