Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Menghitung Masa Subur Wanita dengan Metode Perhitungan Kalender

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 21 Feb 2020 19:10 WIB

Menentukan masa subur dan waktu ovulasi bisa dengan menghitung siklus haid menggunakan kalender, Bunda. Simak penjelasannya berikut ya.
Ilustrasi menghitung masa subur/ Foto: iStock
Jakarta -

Mengetahui peluang hamil bisa dengan menghitung masa subur atau waktu ovulasi. Cara ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan perhitungan metode kalender.

Kalender masa subur dapat membantu memprediksi waktu masa subur, dengan melacak lamanya siklus haid selama beberapa bulan. Sebelum menggunakan cara ini, sebaiknya Bunda mengetahui panjang siklus haid setidaknya selama 6 periode.

Kita dapat melakukan cara ini dengan kalender reguler atau aplikasi di ponsel. Beberapa alat biasanya akan menanyakan hari pertama haid selama beberapa bulan.

Kalender masa subur di ponsel atau website, hampir sama dengan kalkulator masa subur. Mengutip Very Well Family, aplikasi ini tidak selalu 100 persen akurat dibandingkan cara lainnya. Namun, kalender masa subur cukup membantu menentukan waktu ovulasi.

"Kebanyakan metode kalender menyarankan untuk menulis 18 hari sebagai panjang siklus haid," kata penulis buku The Doula Advantage, Rachel Gurevich.

Metode yang lebih baik akan menanyakan ke penggunanya tentang fase luteal. Fase ini adalah waktu antara ovulasi dan hari pertama haid, normalnya 10 atau selama 15 hari.

Namun ingat juga ya, Bun, kalau kalkulator ataupun kalender, tidak ada yang sepenuhnya akurat. Menurut definisi, kedua cara ini didasarkan pada rata-rata.

"Apa yang kita inginkan dalam kalkulator atau kalender ovulasi bukanlah tanggal yang akurat dan spesifik, tetapi rentang waktu yang baik," ujar Gurevich.

Jika Bunda mau menggunakan kalender masa subur atau ovulasi, sebaiknya lihat informasi yang tersedia. Kalau kalender mengatakan Bunda akan mengalami ovulasi pada hari tertentu, sebaiknya pertimbangkan minggu sebelum dan sesudah tanggal itu sebagai hari yang berpotensi subur.

Ilustrasi masa suburIlustrasi masa subur/ Foto: iStock


Kalender ovulasi seharusnya tidak digunakan untuk menentukan hari ovulasi yang tepat. Seharusnya juga tidak digunakan sebagai metode kontrasepsi.

"Kalender masa subur dapat digunakan untuk membantu memutuskan kapan kita mulai menggunakan alat tes ovulasi atau alat prediksi ovulasi," tutur Gurevich.

Secara teknis, kehamilan hanya mungkin terjadi jika kita melakukan hubungan seksual selama lima hari sebelum ovulasi atau pada hari ovulasi. Namun, paling subur adalah tiga hari menjelang ovulasi.

Ovulasi terjadi 12-24 hari sebelum hari pertama haid. Nah, biasanya masa subur wanita sebelum haid adalah 12-16 hari.

Mengetahui siklus haid menjadi salah satu syarat untuk mulai menghitung masa subur. Untuk mengetahui panjang siklus haid, Bunda dapat catat hari pertama mulai pendarahan (hari pertama periode haid). Ini adalah hari 1, sedangkan hari terakhir siklus adalah hari sebelum periode berikutnya dimulai.

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr.dr.Ali Sungkar, SpOG (K) mengatakan, siklus yang dimiliki setiap wanita itu berbeda. Ia menyarankan agar setiap wanita membuat menstrual diary, yaitu dengan mencatat siklus haid tiga bulan terakhir.

"Ada orang yang siklus haidnya panjang atau pendek. Kalau kita sudah tahu siklusnya dengan mencatat di menstrual diary. Setelah itu, kita bisa dapatkan regularly haidnya. Barulah dihitung masa suburnya" kata Ali.

Dikutip dari Medical News Today, waktu ovulasi yang dihitung dari siklus haid menjadi penting diketahui, Bun. Menurut American College of Obstetricians dan Gynecologists, ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum terjadi siklus haid di periode berikutnya, jika siklus bulanan mereka adalah 28 hari.

Kebanyakan orang mengalami ovulasi antara hari ke-11 dan ke-21 dari siklus haidnya. Ovulasi tidak selalu terjadi pada hari yang sama setiap bulan dan dapat bervariasi.

Ilustrasi menghitung masa suburIlustrasi menghitung masa subur/ Foto: iStock


Dokter menyebut bagian dari siklus ovulasi sebagai masa subur, karena peluang wanita untuk hamil sangat tinggi pada waktu ini. Misalnya, jika seorang wanita berovulasi pada hari ke 14, maka dia dapat hamil pada hari itu atau dalam 24 jam berikutnya.

Namun, masa subur dimulai beberapa hari sebelum ovulasi karena sperma dapat bertahan hingga 5 hari di dalam tubuh wanita. Jadi, meski seorang wanita tidak melakukan hubungan seksual pada hari 14 atau 15, masih mungkin untuk hamil jika mereka melakukan hubungan seksual tanpa kondom pada hari ke 9 hingga 13.


Sebelum menentukan masa subur dengan metode kalender, Bunda sebaiknya mengetahui tentang tahapan wanita dari haid pertama sampai waktu ovulasi. Berikut beberapa tahapannya:

1. Hari ke-1 sampai ke-7, memasuki tahapan menstruasi. Pada waktu ini, kecil kemungkinan masa subur terjadi.

2. Hari ke-8 sampai ke-8, memasuki tahap post-menstruasi. Ada kemungkinan untuk menjadi hamil.

3. Hari ke-10 sampai ke-14, memasuki tahapan waktu ovulasi, Artinya, di waktu ini wanita menjadi paling subur dan kemungkinan besar bisa hamil.

4. Hari ke-15 sampai ke-16, memasuki tahap post-ovulasi. Ada kemungkinan wanita bisa hamil.

5. Hari ke-17 sampai ke-28, memasuki masa penebalan lapisan uterus. Artinya, wanita menjadi kurang subur dan tidak mungkin untuk hamil.

Bunda, simak juga cara menghitung usia kehamilan, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda