Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Orang Tua Bisa Memilih Jenis Kelamin Bayi? Simak Faktanya Bun

vania dinda   |   HaiBunda

Senin, 20 Feb 2023 21:05 WIB

Boy or Girl text surrounded with pastel colored feathers, Gender reveal gathering party concept. Baby announcement. Flat lay,text space. background texture greeting card
Apakah Orang Tua Bisa Memilih Jenis Kelamin Bayi? Simak Faktanya Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/cerro_photography

Menentukan jenis kelamin bayi memang merupakan kuasa Tuhan, ya Bunda. Namun memang setiap individu punya keinginan atau harapan untuk memiliki anak perempuan atau laki-laki.  

Secara ilmiah, Bunda memiliki peluang 50/50 untuk mengandung anak laki-laki atau perempuan melalui hubungan intim. Namun, ada beberapa orang tua yang mungkin ingin memilih jenis kelamin Si Kecil dengan beberapa alasan.

Misalnya saja karena faktor budaya, impian membesarkan anak laki-laki atau perempuan, untuk menyeimbangkan keluarga, ataupun untuk mencegah keturunan yang ada kemungkinan mewarisi penyakit genetik.

Namun, apa pun alasan nya ahli kesehatan hanya khawatir bahwa beberapa orang tua akan menaruh harapan yang tidak realistis pada teknik penentuan jenis kelamin dan menjadi kecewa jika tidak berhasil.

Bisakah orang tua memilih jenis kelamin bayi?

Metode memilih jenis kelamin ini dapat berhasil dengan menghasilkan Si Kecil dengan jenis kelamin yang diinginkan, bisa juga gagal. Akan tetapi, beberapa dokter hanya mengatakan bahwa selama itu tidak menyakiti Bunda atau Si Kecil, tidak ada salahnya mencoba.

Pasalnya, jenis kelamin janin ditentukan dengan cara yang paling mendasar pada saat sperma bertemu dengan sel telur. Berdasarkan metode yang dikembangkan oleh Landrum B. Shettles, seorang dokter di Amerika Serikat, dikutip dari Healthline, metode ini mempelajari bahwa sel sperma untuk mengamati perbedaannya. 

Menurut hasil pengamatannya, sperma Y (laki-laki) lebih ringan, lebih kecil, dan memiliki kepala bulat. Di sisi lain, sperma X (perempuan) lebih berat, lebih besar, dan memiliki kepala berbentuk oval.

Jika sperma yang membuahi sel telur membawa kromosom Y, bayi yang dihasilkan kemungkinan besar akan mewarisi XY, yang di kaitkan dengan laki-laki. Sebaliknya, jika sperma yang membuahi sel telur membawa kromosom X, kemungkinan besar bayi yang dihasilkan akan mewarisi XX, yang artinya perempuan.

Selain perbedaan fisik, Shettles percaya bahwa sperma Y cenderung berenang lebih cepat di lingkungan basa, seperti di leher rahim dan rahim. Dan sperma X cenderung bertahan lebih lama dalam kondisi saluran vagina yang asam. Sehingga, metode aktual untuk mengandung anak perempuan atau laki-laki melalui metode Shettles ditentukan oleh waktu dan kondisi lingkungan yang mendukung sperma Y atau X.

Namun, jika Bunda tetap penasaran dan ingin mencoba metode memilih jenis kelamin, Bunda bisa lakukan dengan metode alami maupun ilmiah. Berikut caranya yang dikutip dari WebMD.

Boy or Girl text surrounded with pastel colored feathers, Gender reveal gathering party concept. Baby announcement. Flat lay,text space. background texture greeting cardJenis kelamin bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/cerro_photography

Metode alami memilih jenis kelamin

Berdasarkan penjelasan tentang metode Shettles, Bunda dan suami bisa melakukan hubungan intim dekat dengan waktu pelepasan sel telur (ovulasi). Dengan cara ini, sperma laki-laki (Y) yang cepat bisa mencapai sel telur lebih cepat daripada sperma perempuan (X).

Selain itu, sperma Y juga bisa keuntungan ketika dikeluarkan sedekat mungkin dengan pembukaan serviks. Ini dicapai melalui hubungan intim dengan posisi suami masuk dari belakang.

Sedangkan bagi Bunda yang menginginkan jenis kelamin perempuan, dianjurkan untuk melakukan hubungan intim dalam posisi misionaris (tatap muka, dari atas) sekitar dua hingga empat hari sebelum ovulasi sehingga pada saat sel telur datang, sperma X akan tetap berada di saluran reproduksi.

Metode Shettles dilaporkan efektif setidaknya 75% dari waktu, dengan tingkat yang sedikit lebih rendah untuk anak perempuan daripada anak laki-laki. Bahkan, Pat Buie, seorang perawat dari Kanada, memasukkan metode Shettles ke dalam rencana pemilihan jenis kelamin dan mengklaim memiliki tingkat keberhasilan mencapai 95%.

Banyak pakar kesuburan mempertanyakan nilai strategi seleksi jenis kelamin alami seperti metode Shettles. Seperti Sandra Ann Carson, MD, seorang ketua American Society for Reproductive Medicine, yang mencatat bahwa teknik tersebut sama efektifnya dengan seks acak untuk menghasilkan bayi dari jenis kelamin yang dipilih.

Sedangkan menurut J. Martin Young, MD, seorang dokter anak di praktik swasta di Amarillo, Texas, meninjau literatur medis tentang penentuan jenis kelamin dan menemukan bahwa metode Shettles lebih buruk daripada seks acak, dengan tingkat keberhasilan 39% dalam memilih jenis kelamin.

"Jika ingin memiliki anak perempuan, Anda akan menjadwalkan hubungan intim sedekat mungkin dengan waktu ovulasi," kata Young. "Jika ingin memiliki anak laki-laki, Anda akan melakukan hubungan badan beberapa hari sebelumnya untuk mencoba meningkatkan kemungkinannya," jelasnya.

Menurut Martin Young, dengan strategi ini tingkat keberhasilan dalam memilih jenis kelamin bisa setinggi sekitar 67%, jika dilakukan dengan benar.

Klik halaman selanjutnya untuk tahu cara ilmiah untuk memilih jenis kelamin bayi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan video tentang 4 metode meningkatkan peluang hamil anak laki-laki:

[Gambas:Video Haibunda]



BISAKAH ORANG TUA MEMILIH JENIS KELAMIN BAYI?

Pregnant woman with her husband holding ultrasound scan and blue and red post its with words boy or girl

Apakah Orang Tua Bisa Memilih Jenis Kelamin Bayi? Simak Faktanya Bun/Foto: iStock

Metode ilmiah memilih jenis kelamin bayi

Untuk memilih jenis kelamin anak, mungkin lebih baik dengan bantuan teknologi. Menurut pakar kesuburan, dengan menggunakan metode MicroSort yang melibatkan pemisahan sperma pria dari wanita adalah strategi yang cukup membuahkan hasil.

Menurut William Gibbons, MD, direktur EVMS Jones Institute for Reproductive Medicine, "Satu-satunya metode efektif yang saya rasa berguna untuk pemilihan jenis kelamin adalah teknik MicroSort," katanya.

Ini juga disetujui oleh Carson, "Saya pikir penyortiran sperma mungkin merupakan metode yang paling layak yang kita miliki saat ini, tetapi mungkin paling efektif bila digunakan dalam kombinasi dengan fertilisasi in vitro," tambahnya.

Bahasa Bayi dan Anak

MicroSort, yang telah mendapatkan izin dari Genetics and IVF Institute di Fairfax, Va., sedang menjalani uji klinis FDA. Teknik ini melibatkan pemisahan sperma yang mengandung X dan Y dengan menggunakan sinar laser, pewarna, dan mesin yang disebut flow cytometer. Setelah sperma dipisahkan, spesimen dimasukkan kembali ke tubuh wanita melalui alat buatan, seperti fertilisasi in vitro.

Institut Genetika dan IVF melaporkan bahwa MicroSort memiliki tingkat keberhasilan 91% di antara pasangan yang menginginkan anak perempuan, dan tingkat 73% untuk mereka yang menginginkan anak laki-laki. 

Selain MicroSort, ada juga strategi lain yang lebih kontroversial termasuk diagnosis genetik praimplantasi (PGD), dan pengambilan sampel chorionic villus (CVS), keduanya digunakan untuk mendeteksi penyakit medis tetapi juga dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin.

Untuk menentukan jenis kelamin, PGD melibatkan pemeriksaan embrio yang diambil dari rahim dan hanya mengganti embrio dari jenis kelamin yang diinginkan. Sedangkan dalam CVS, kromosom janin dianalisis pada awal kehamilan. Ada laporan bahwa beberapa orang yang mengetahui bahwa mereka memiliki jenis kelamin yang tidak diinginkan melalui teknik ini akhirnya meminta aborsi.

Namun, American Society for Reproductive Medicine tidak merekomendasikan PGD atau CVS sebagai metode pemilihan jenis kelamin untuk pasangan yang ingin menyeimbangkan gender dalam keluarga.

Setelah penjelasan di atas, mana yang kira-kira akan Bunda pilih untuk dijadikan strategi dalam memilih jenis kelamin Si Kecil?. Tetapi, apa pun jenis kelamin nya sebaiknya Bunda dan suami bersyukur dan lebih memperhatikan kesehatan dan pemenuhan nutrisi yang baik untuk Si Kecil.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda