KEHAMILAN
Masalah dan Risiko jika Janin Terlalu Besar, Ibu Hamil Perlu Tahu
Nanie Wardhani | HaiBunda
Sabtu, 25 Feb 2023 17:13 WIBTentu Bunda sudah tahu bahwa menjalani kehamilan yang sehat adalah impian semua Bunda hamil, salah satu kondisi janin yang dianggap sehat adalah yang memiliki ukuran proporsional, tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar.
Dokter Bunda akan memantau ukuran janin selama proses kehamilan Bunda. Pertumbuhan juga merupakan indikator yang baik untuk kesehatan dan kesejahteraan janin, tetapi terkadang bayi tumbuh lebih besar dari yang diharapkan.
Salah satu kondisi yang perlu Bunda perhatikan terkait ukuran janin adalah jangan sampai janin berukuran terlalu besar, karena ada beberapa masalah dan risiko yang dapat muncul jika janin berukuran terlalu besar. Bahkan kondisi ukuran janin yang terlalu besar ini memiliki istilah tersendiri yaitu makrosomia janin.
Masalah dan risiko jika janin terlalu besar
Makrosomia janin adalah suatu kondisi janin berukuran lebih besar dari rata-rata dan memiliki berat janin antara 4 kg hingga 4,5 kg. Ada banyak hal yang bisa dianggap sebagai penyebab bayi lahir dalam ukuran terlalu besar, termasuk di antaranya jika Bunda yang mengandungnya mengalami diabetes atau obesitas.
Baca Juga : Ciri-ciri Hamil dengan Janin Berukuran Besar |
Makrosomia janin adalah suatu kondisi berat janin berada di batas 10 persen teratas dari tahap kehamilan saat ini. Melahirkan janin yang terlalu besar bisa jadi hal yang sulit dan memiliki banyak potensi risiko seperti robekan vagina atau masalah dalam mendorong bayi keluar. Jika dokter berpikir bahwa bayi berukuran terlalu besar, kemungkinan operasi caesar merupakan pilihan yang paling aman bagi Bunda.
Memiliki bayi berukuran terlalu besar dapat meningkatkan timbulnya masalah dan risiko komplikasi tertentu selama persalinan dan juga dampak setelah persalinan pada janin. Berikut beberapa masalah yang paling umum terjadi pada proses persalinan janin berukuran terlalu besar, seperti dilansir dari Cleveland Clinic:
- Cedera pada jalan lahir, saluran kelamin, atau perineum
- Perdarahan berat atau perdarahan postpartum
- Pecahnya rahim
- Persalinan lebih lama, terutama selama fase mengejan
- Perubahan detak jantung bayi selama persalinan
Bayi juga berisiko mengalami komplikasi. Perhatian paling serius adalah terjadinya distosia bahu. Ini terjadi ketika kepala bayi muncul, tetapi bahunya masih tersangkut di dalam rahim Bunda. Ini adalah situasi serius yang dapat terjadi pada persalinan apa pun, tetapi lebih sering terjadi pada bayi yang berukuran besar. Dokter akan memantau persalinan Bunda untuk tanda-tanda distosia bahu, serta rencana tindakan jika hal itu terjadi.
Pada bayi baru lahir, distosia bahu dapat menyebabkan:
- Patah tulang pada bayi
- Cedera pleksus brakialis (kerusakan saraf yang mengirimkan sinyal ke lengan)
- Kerusakan otak
Janin yang berukuran terlalu besar juga berisiko mengalami komplikasi setelah dilahirkan, antara lain:
- Jumlah sel darah merah yang tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit kuning pada bayi
- Gula darah rendah
- Masalah pada pernapasan
Penyebab janin berukuran terlalu besar
Dokter mungkin mencurigai bayi menderita makrosomia jika Bunda:
- Memiliki tinggi fundus yang besar (ukuran pertumbuhan janin)
- Berat badan bertambah terlalu banyak selama kehamilan
- Memiliki diabetes, atau didiagnosis dengan penyakit diabetes gestasional
- Bunda sebelumnya pernah melahirkan bayi yang berukuran besar.
- Kehamilan Bunda telah melalui hari perkiraan lahir
- Bunda sendiri dulu adalah bayi berukuran besar
- Bunda memiliki riwayat keluarga bayi besar
- Bunda berusia di atas 35 tahun
- Bunda terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat olahan
Risiko komplikasi makrosomia janin pada bayi
Penelitian menunjukkan bahwa janin yang terlalu besar memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami:
- Memiliki gula darah rendah (hipoglikemia)
- Mengalami obesitas di masa kecil
- Mengembangkan sindrom metabolik (sekelompok kondisi yang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung, stroke, dan diabetes).
Walaupun ada risiko cedera bahu saat proses persalinan, namun sebagian besar bayi berukuran besar yang menderita patah tulang atau kerusakan saraf selama persalinan pulih sepenuhnya dari cedera tersebut.
Usaha Pencegahan
Bunda tidak selalu bisa mencegah untuk memiliki janin yang besar. Beberapa bayi secara genetis besar, dan itu tidak masalah. Tetapi, karena dapat terjadi komplikasi ketika bayi menjadi terlalu besar, dokter akan memantau Bunda, kehamilan, dan kemungkinan faktor risiko untuk membantu Bunda mendapatkan kehamilan, persalinan, dan bayi yang paling sehat.
Untuk mencegah adanya komplikasi karena memiliki bayi besar, dokter akan melakukan beberapa hal berikut seperti dilansir dari Very Well Family:
- Memantau pertumbuhan rahim Bunda dengan mengukurnya pada setiap kunjungan
- Memantau kenaikan berat badan Bunda
- Memantau pertumbuhan bayi melalui pengukuran dan USG
- Memesan tes darah dan tes prenatal lainnya untuk memeriksa masalah kesehatan Bunda
- Menguji diabetes gestasional pada Bunda
- Membantu Bunda mengelola dan mengendalikan diabetes jika memilikinya
- Membantu mengelola kenaikan berat badan atau obesitas jika itu merupakan masalah
- Merekomendasikan ahli gizi atau ahli diet jika perlu
- Merujuk Bunda ke profesional kesehatan lain seperti ahli endokrinologi atau perinatologi jika perlu
Bunda juga bisa membantu dengan melakukan bagian Bunda:
- Mempersiapkan kehamilan dengan menemui dokter untuk saran prakonsepsi
- Bekerja untuk mencapai berat badan pra-kehamilan yang sehat
- Mendatangi semua pemeriksaan prenatal
- Melakukan semua pemeriksaan darah dan prenatal sesuai perintah dokter
- Tetap dalam pedoman yang direkomendasikan untuk penambahan berat badan selama kehamilan
- Makan makanan yang sehat dan seimbang
- Berolahraga
- Menemui ahli gizi, ahli endokrin, perinatologi, atau spesialis lain jika diperlukan
Makrosomia janin atau bayi dengan berat janin yang besar dapat menyebabkan komplikasi serius saat melahirkan. Ada banyak penyebab, namun dua yang paling utama adalah diabetes yang tidak terkontrol dan obesitas. Walau sulit untuk memprediksi apakah bayi akan lahir dalam ukuran seberapa besar, menjaga kesehatan yang baik dan kehamilan yang sehat dapat membantu mencegahnya.
Olahraga teratur dan makan makanan yang sehat dapat membantu Bunda mencapai kehamilan yang sehat dan mengurangi risiko komplikasi. Jangan takut untuk bertanya tentang bagaimana Bunda bisa menjaga diri sendiri. Sementara makrosomia janin bisa menjadi serius, sebagian besar bayi makrosomia dilahirkan sehat.
Sekian penjelasannya, semoga informasinya membantu ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan video tentang dampak bila BB melonjak saat hamil.