Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Makrosomia, Bayi Lahir dengan BB Berlebihan: Ini Gejala, Penyebab, & Pengobatannya

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Minggu, 15 Jan 2023 12:40 WIB

A mother carrying an Asian (Japanese) newborn baby (0 year old 0 month old)
Makrosomia, Bayi Lahir dengan BB Berlebihan: Ini Gejala, Penyebab, & Pengobatannya/Foto: Getty Images/iStockphoto/maruco

Berat badan janin dapat memengaruhi tingkat kesulitan melahirkannya secara normal, Bunda. Untuk itu, sejak masa mengandung, walau terkesan dianjurkan banyak konsumsi makanan, Bunda harus tetap mengutamakan pemenuhan nutrisinya. Alih-alih asal kenyang ya. 

Pemenuhan nutrisi selama kehamilan tidak hanya penting bagi Bunda saja ya, melainkan menjaga pertumbuhan Si Kecil agar optimal, Bunda. Sebab, sekalipun masih berada dalam rahim, ada banyak kemungkinan Si Kecil juga mengalami tumbuh kembang secara tidak normal. Pola hidup Bunda, disebut-sebut sangat menentukan kondisi tersebut ya. 

Mengutip Mayo Clinic, salah satu kondisi yang dapat mempersulit proses persalinan pervaginam, dan dapat menempatkan bayi pada risiko cedera selama kelahiran adalah makrosomia, Bunda. Apa dan bagaimanakah itu?

Makrosomia dan gejalanya

Berdasarkan penjelasan Mayo Clinic, istilah 'makrosomia janin' digunakan untuk menggambarkan bayi baru lahir yang jauh lebih besar dari rata-rata, Bunda. Mengutip laman IDAI, bayi dinyatakan lahir dengan berat badan yang rendah, jika memiliki berat kurang dari 2,5 kilogram. Sementara itu, berat badan berlebihan, berada di atas angka 4 kilogram, Bunda. 

Tidak jauh berbeda, Sciencedirect juga mengungkap, bayi yang didiagnosis menderita makrosomia memiliki berat lebih dari 3,6 kilogram. Sekitar 9 persen bayi di seluruh dunia memiliki berat lebih dari 3,6 kilogram. Risiko makin meningkat ketika berat lahir lebih dari 4 kilogram. 

What to Expect menyebutkan makrosomia dapat terjadi ketika bayi mendapat lebih banyak nutrisi di dalam rahim daripada yang dibutuhkannya menyebabkan dia tumbuh lebih cepat dan lebih besar daripada biasanya. Namun, beberapa bayi diprogram secara genetik untuk menjadi lebih tinggi atau lebih besar dari yang lain.

Adapun makrosomia sendiri oleh Mayo Clinic disebut sulit dideteksi dan didiagnosis selama kehamilan. Tanda dan gejalanya meliputi:

1. Tinggi fundus besar

Selama kunjungan prenatal, petugas medis mungkin mengukur tinggi fundus Bunda. Yaitu jarak dari bagian atas rahim ke tulang kemaluan. Tinggi fundus yang lebih besar dari yang diharapkan bisa menjadi tanda makrosomia janin.

2. Cairan ketuban yang berlebihan (polihidramnion)

Memiliki terlalu banyak cairan ketuban – cairan yang mengelilingi dan melindungi bayi selama kehamilan – mungkin merupakan tanda bahwa Si Kecil lebih besar dari rata-rata.

Jumlah cairan ketuban mencerminkan keluaran urine Si Kecil, dan bayi yang lebih besar menghasilkan lebih banyak urine. Beberapa kondisi yang menyebabkan bayi menjadi lebih besar juga dapat meningkatkan produksi urinenya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang penyebab dan dampak berat badan berlebih saat hamil.

[Gambas:Video Haibunda]



PENYEBAB DAN CARA MENGOBATI MAKROSOMIA

Newborn baby boy sleeping in his crib, his mother's hand holding his little hand.

Makrosomia, Bayi Lahir dengan BB Berlebihan: Ini Gejala, Penyebab, & Pengobatannya/Foto: Getty Images/iStockphoto/mmpile

Penyebab makrosomia

Mengutip dari What to Expect, beberapa faktor yang dapat menyebabkan kemungkinan makrosomia :

  • Bunda memiliki diabetes gestasional, tipe 1 atau tipe 2
  • Mengalami kelebihan berat badan selama kehamilan
  • Memiliki bayi makrosomia sebelumnya 
  • Hamil melewati 40 minggu
  • Terlahir sudah dengan makrosomia bawaan

Makrosomia tidak dapat diprediksi dan tidak ada jaminan cara untuk mencegahnya. Kabar baiknya adalah ada beberapa langkah yang dapat Bunda ambil untuk mengurangi risikonya. 

Banner pubertas dini

Adapun cara mencegahnya bisa Bunda lakukan melalui olahraga, setidaknya 30 menit dengan intensitas rendah (seperti berjalan, yoga, atau berenang) lima hari seminggu dan mengikuti diet sehat yang menampilkan banyak biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan protein tanpa lemak.

Pengobatan makrosomia

Sementara itu, untuk mengobatinya, hampir semua sumber menyebutkan hanya perawatan medis yang bisa melakukannya. Sebab, makrosomia lebih memungkinkan untuk diantisipasi daripada diobati, Bunda. Oleh karena itu, selama hamil Bunda sudah disarankan oleh para ahli untuk benar-benar menyiapkan kesehatan dan pemenuhan nutrisi yang cukup, tidak berlebihan. 

Jika pun disebut pengobatan, bayi dengan makrosomia akan mendapat perawatan intens sesuai kebutuhannya, setelah berhasil lahir. Biasanya melalui operasi caesar. Dilanjutkan perawatan di NICU untuk memudahkan pemantauannya. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda