Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah saat Ibu Tidur Janin Juga Ikut Tidur? Simak Faktanya

Putri Monica Patricia   |   HaiBunda

Sabtu, 08 Jul 2023 13:30 WIB

Perkembangan janin
Apakah saat Ibu Tidur Janin Juga Ikut Tidur/ Foto: Tim HaiBunda

Saat ibu hamil tidur apakah janin ikut tertidur? Pertanyaan semacam ini mungkin menggelitik para Bunda karena berkaitan dengan tumbuh kembang janin selama di kandungan.

Merasakan perkembangan Si Kecil di dalam perut Bunda setiap minggunya menjadi hal baru yang selalu dinanti. Mengetahui janin sudah memiliki telinga, mampu berkedip, atau bahkan menendang pasti membuat Bunda makin tak sabar menantikannya datang ke dunia. 

Saat hamil, Bunda dapat merasakan janin  di dalam rahim namun tak pernah benar-benar tahu apa yang sedang Si Kecil lakukan di dalam sana. Bahkan hingga saat ini dengan segala teknologi yang ada, tetap tidak mudah untuk mengetahui semua yang dilakukan janin di dalam kandungan.

Saat kehamilan Bunda berlanjut mungkin dapat merasakan aktivitas janin perlahan berkembang di dalam rahim Bunda. Pastinya ada masa-masa di mana Bunda merasakan gerakannya atau tendangannya yang semakin aktif setiap malam. 

Hal ini mungkin membuat Bunda bertanya-tanya, apakah janin juga tidur di dalam sana. Untuk mengetahui faktanya, simak lebih lanjut yuk Bunda.

Apakah Bayi Tertidur di Dalam Kandungan?

Melansir dari Healthline, bayi menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam rahim untuk tidur. Di antara 38 dan 40 minggu kehamilan mereka menghabiskan hampir 95 persen waktunya untuk tidur.

Namun bagaimana perkembangan tidur janin selama awal perkembangan masih belum dapat dipastikan, hingga sekarang. Studi seringkali hanya dapat bergantung pada tidur REM, sesuatu yang diamati sekitar bulan ketujuh. Diketahui bahwa bayi mengalami tidur REM saat laju pernapasan meningkat, seiring dengan laju tekanan darah dan detak jantung. Bayi bahkan bisa mengalami mimpi, meski hal ini tidak diketahui secara pasti.

Pada studi tahun 2010, peneliti melacak detak jantung janin dan menemukan bahwa hasilnya menunjukkan pola tidur dan bangun yang teratur. Sedangkan pada studi 2008, peneliti menggunakan rekaman Elektrokardiografi Janin (FECG) untuk menandingkan subjek yang sama baik di dalam rahim dan setelah kelahirannya.

Mereka melacak empat kondisi yakni tidur tenang, tidur aktif, bangun tenang, dan bangun aktif. Setiap kondisi diidentifikasi oleh gerakan mata, jantung, dan gerakan tubuh. 

Para peneliti itu kemudian menemukan kesamaan pola tidur bayi yang baru lahir dan janin di dalam rahim. Mereka menemukan bahwa pola tidur bayi berkembang saat masih di dalam rahim, artinya bayi yang tidur lebih banyak saat di dalam rahim memiliki pola tidur yang lebih baik setelah lahir. 

Namun Bunda jangan menyangka Si Kecil akan menjadi bayi yang tenang dan tidak rewel hanya karena selama dalam kandungan ia tidak pernah mengganggu tidur malam Bunda ya. Bayi yang baru lahir butuh waktu menyusu sedangkan saat masih di dalam kandungan mereka mendapatkannya langsung melalui tali pusat.

Di tahun 2009, peneliti ingin mengalihkan perhatiannya dan meneliti lebih jauh tentang pola tidur tahap paling awal. Namun, hal ini sulit dilakukan pada manusia sehingga mereka melakukannya pada domba. Namun, domba yang belum lahir menunjukkan pola otak yang mengarah ke siklus tidur yang belum matang.

Sebuah penelitian dilakukan lagi pada tahun 2010 , kali ini detak jantung janin dilacak, dan hasilnya menunjukkan bahwa bayi yang belum lahir memiliki pola bangun dan tidur yang teratur.

Bermimpi dan istirahat adalah dua hal pertama yang sering kita pikirkan saat mendengar atau melihat kata “tidur”, tapi bukan hanya itu yang dibutuhkan oleh bayi dalam kandungan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 , ditemukan bahwa bayi juga mengalami tidur REM, tahapan tidur nyenyak yang dimulai sekitar 90 menit dalam siklus tidur. 

Hal ini memungkinkan mereka untuk memproses lingkungan mereka. Ini juga merangsang aktivitas dan perkembangan otak. Studi menyimpulkan bahwa ada empat tahapan tidur yang akan dialami janin.

Tahap pertama dan kedua melibatkan tidur ringan, sedangkan tahap ketiga dan keempat melibatkan penyembuhan dan tidur nyenyak.

Memahami Perkembangan Janin

Otak janin mulai berkembang sejak satu minggu setelah pembuahan. Pada minggu-minggu awal, otak, bersama dengan organ penting lainnya, tumbuh dalam ukuran tetapi tidak terdefinisi dengan baik. Seiring berlalunya minggu, la tumbuh dalam ukuran dan kompleksitas.

Indra pengecap mulai berkembang pada trimester pertama. Rasa dan bau dari makanan ibu ada dalam cairan ketuban. Sedangkan untuk gerakan dimulai jauh bahkan sebelum Bunda dapat merasakannya (biasanya sekitar 20 minggu).

Meskipun Bunda kemungkinan tidak menyadari semua gerakan, tetapi janin bergerak sekitar 50 kali atau lebih dalam satu jam. Gerakan-gerakan ini tidak selalu berarti bahwa mereka sedang bangun, seperti kita mereka bergerak selama siklus tidur dan bangun.

Struktur telinga tengah berkembang pada trimester kedua. Sekitar minggu ke 25 atau 26, pada tahap ini Si Kecil  mungkin akan mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka mengenali suara Bunda.

Jadi Bunda, meskipun menghabiskan kebanyakan waktunya untuk tidur, Si Kecil tetap mengembangkan indera dan kesadaran akan lingkungannya untuk mempersiapkan kelahiranya nanti, lho.

Penyebab Bayi di Dalam Kandungan Tertidur

Meskipun janin menghabiskan sebagian besar waktunya dalam kandungan untuk tertidur, namun ada saat-saat di mana mereka terjaga. Ketika itu terjadi, inilah beberapa hal yang membuat mereka kembali tidur jika Bunda penasaran dilansir dari Parenting FirstCry.

1. Gerakan Bunda

Saat beraktivitas, gerakan Bunda akan terasa seperti ayunan bagi janin sehingga membuatnya merasa nyaman dan hangat. Bahkan ketika sudah di luar kandungan, goyangan lembut juga bisa membuatnya tertidur, ini terjadi karena terbiasa dengan gerakan yang dialaminya saat masih di dalam kandungan lho, Bunda.

2. White Noise

Satu-satunya suara yang bisa benar-benar di dengan oleh janin di dalam rahim adalah campuran aliran darah dan cairan ketuban, serta detak jantung Bunda. Suara-suara ini dikenal sebagai derau putih atau white noise. Ini sangat menenangkan janin dan cenderung membuatnya tertidur.

3. Getaran dan Suara Lembut

White noise, dan suara Bunda yang teredam dari luar secara lembut mengirimkan getaran yang dapat menenangkan Si Kecil dan dapat membuatnya tertidur.

4. Makanan yang Bunda Konsumsi

Apa yang Bunda makan juga amat berpengaruh besar pada seberapa Si Kecil di dalam rahim Bunda tertidur. Jika Bunda mengonsumsi gula dan kafein, janin kemungkinan besar tidak akan banyak tidur. Namun saat Bunda mengonsumsi makanan yang seimbang, Si Kecil akan bisa rileks dan tidur seperti biasa.

Nah itulah Bunda fakta menarik tentang janin yang tertidur di dalam perut Bunda. Mungkin banyak Bunda yang bertanya-tanya mengapa janinnya lebih aktif di malam hari dan apakah mereka tidak ikut tertidur saat Bunda tidur. 

Menurut Parenting FirstCry, keadaan ini terjadi mungkin terjadi karena Si Kecil terkejut merasakan aktivitas gerakan Bunda yang perlahan menghilang, ia terbangun dan mencari-cari gerakan itu lagi, Bunda. Atau mungkin Si Kecil hanya bergerak dalam tidurnya saja ya, Bunda.

Semoga informasi mengenai apakah saat ibu tidur janin ikut tertidur ini, menjawab rasa keingintahuan Bunda terhadap perkembangan bayi di kandungan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga informasi lain mengenai perkembangan janin dalam video berikut ini:

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda