
kehamilan
Penyebab & Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah pada Ibu Hamil
HaiBunda
Jumat, 27 Nov 2020 19:06 WIB

Tekanan darah mengacu pada kekuatan darah dalam pembuluh darah ketika dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Ini diukur dari tekanan di arteri, pembuluh yang membawa darah dari jantung. Daya tanggap arteri terhadap aliran darah membantu menentukan tekanan darah.
Tidak semua tekanan darah berada dalam batas normal sehingga tak jarang bisa menimbulkan beberapa gangguan. Salah satunya, gangguan hipotensi atau lebih dikenal dengan tekanan darah rendah, Bunda.
Mengutip Medicenet, tekanan darah rendah dapat menyebabkan aliran darah yang minim. Sehingga, pengiriman oksigen dan nutrisi ke jantung, serta organ lainnya tidak memadai. Hal Ini bisa memengaruhi tekanan darah yang menyebabkannya menjadi terlalu rendah. Di samping itu, beberapa ahli menganggap tekanan darah rendah pada orang dewasa, yaitu kurang dari 90/60 mm Hg.
Kondisi ini ternyata juga bisa terjadi pada saat kehamilan lho Bunda. Saat tekanan darah turun, ibu hamil akan merasakan beberapa gejala seperti pusing, mual, pandangan kabur, serta wajah yang tampak pucat.
Menurut Dr Robert Atlas, seorang ahli kebidanan dan ginekologi di Mercy Medical Center, tekanan darah rendah umum dialami pada trimester pertama kehamilan. Umumnya, tekanan darah rendah tidak menjadi perhatian, kecuali jika ada gejala yang menyertainya.
"Jika seseorang yang memiliki tekanan darah rendah tidak memiliki gejala, hal itu tidak akan dikhawatirkan. Tetapi, jika ibu hamil yang memiliki tekanan darah rendah ada gejala seperti pusing, penglihatan kabur dan lainnya, hal tersebut akan menjadi beberapa masalah potensial yang perlu dikhawatirkan," ujar Atlas, seperti yang dilansir dari laman Very Well Family.
Tekanan darah rendah selama kehamilan mungkin akan mendatangkan ketidaknyaman. Selain itu, tekanan darah rendah juga menyebabkan sirkulasi darah melambat dan organ-organ tubuh kekurangan oksigen.
Tekanan darah yang tidak mencukupi membuat oksigen dan nutrisi untuk janin menjadi minim, yang dapat menyebabkan insufisiensi plasenta, Bunda. Kondisi ini membuat janin tidak dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangannya secara normal, sehingga bisa membuatnya lemas dan kelaparan.
Jika kondisi ini dibiarkan, akan menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan pingsan maupun kerusakan pada organ tubuh. Tekanan darah rendah juga bisa menjadi tanda kehamilan ektopik, yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi, ditanamkan di luar rahim wanita.
Penyebab tekanan darah rendah
Perubahan yang terjadi pada tubuh selama kehamilan dapat memengaruhi tekanan darah. Saat mengandung, sistem peredaran darah akan mengembang dengan cepat, yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah. Hal ini umum terjadi pada awal kehamilan.
![]() |
Dikutip dari Parenting First Cry, faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah rendah selama kehamilan, meliputi:
- Salah satu penyebab tekanan darah rendah pada trimester pertama bisa jadi karena perubahan hormonal yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
- Dehidrasi menurunkan tekanan darah karena kehilangan air dengan cepat, dan dapat menyebabkan pusing.
- Pembesaran rahim menciptakan tekanan pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Sebagian besar kondisi ini dialami dalam kehamilan saat berbaring telentang.
- Hipotensi postural disebabkan oleh penumpukan darah di kaki, yang mempengaruhi aliran darah ke otak. Biasanya terjadi saat bangun dari posisi duduk atau posisi berbaring.
- Anemia dan hipoglikemia (suatu kondisi yang menyebabkan kadar gula darah rendah) juga bisa menjadi penyebab tekanan darah rendah selama kehamilan.
- Jika memiliki kondisi yang berhubungan dengan jantung, kondisi tersebut juga dapat menyebabkan penurunan yang signifikan pada tingkat tekanan darah.
Selain itu, faktor lain pemicu tekanan darah rendah, termasuk kekurangan vitamin B12 dan asam folat. Janin menyerap nutrisi dari ibunya, sehingga ibu rawan terkena anemia jika kurang asupan vitamin atau asam folat, karena kekurangan ini bisa memperlambat peredaran darah dan menyebabkan tekanan darah buruk.
Cara mengatasi tekanan darah rendah
Tidak ada pengobatan yang diresepkan untuk tekanan darah rendah pada saat kehamilan. Bahkan penggunaan obat-obatan justru tidak dianjurkan, kecuali gejalanya serius atau ada kemungkinan komplikasi.
Namun, masalah ini dapat dikontrol dengan perubahan sederhana dalam gaya hidup. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gejala, terutama jika ibu hamil mengalami pusing dan pingsan. Tak sedikit dari mereka yang dapat mengatasi gejala tekanan darah rendah dengan mengubah gaya hidup, seperti:
- Tetap terhidrasi dengan banyak minum air putih
- Mengonsumsi kalori yang cukup untuk mendukung kesehatan tubuh dan juga bayi
- Hindari berdiri untuk waktu yang lama
- Lakukan gerakan perlahan dari posisi terlentang atau tengkurap ke posisi berdiri
Tekanan darah cenderung lebih rendah ketika seseorang sedang istirahat dan dapat menyebabkan darah menggenang di kaki, jadi penting untuk memindahkan posisi atau bangun dari posisi duduk atau berbaring perlahan untuk menghindari timbulnya gejala, seperti halnya pusing, Bunda.
Semoga informasi ini membantu ya, Bunda.
Simak juga Bunda, metode diet agar tekanan darah stabil pada video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Bahaya Tensi Rendah Jelang Melahirkan seperti Dialami Kesha Ratuliu

Kehamilan
Normalkah Tekanan Darah Rendah Saat Hamil Trimester 1?

Kehamilan
5 Tips Mengurangi Pusing Saat Ibu Hamil Alami Tekanan Darah Rendah

Kehamilan
Waspadai Risiko Tekanan Darah Rendah Selama Kehamilan

Kehamilan
Tekanan Darah Rendah Selama Kehamilan Bahayakan Janin


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Kehamilan Kedua Afifah Yusuf Putri Hetty Koes Endang yang Jadi Penyanyi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda