
kehamilan
Alasan Wanita Harus Cek Lingkar Lengan Atas & HB Sebelum Nikah untuk Persiapan Hamil
HaiBunda
Kamis, 09 Mar 2023 22:05 WIB

Persiapan hamil yang terbaik dapat dilakukan sebelum Bunda menikah. Beberapa persiapan ini dapat mencakup pemeriksaan hemoglobin (Hb) dan cek lingkar lengan atas (LILA).
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) belum lama ini menjelaskan alasan kenapa penting untuk cek Hb dan LILA sebelum menikah. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah anak lahir stunting.
"Ini penting sekali supaya lahir anaknya tidak stunting," kata Hasto, dikutip dari akun TikTok BKKBN, belum lama ini.
Menurut Hasto, cek Hb sudah dapat dilakukan saat anak perempuan masuk usia remaja. Sementara cek lengan perlu dilakukan sebelum menikah bila ingin segera punya momongan.
Nah, bila nilai ambang batas LILA masih kurang dari standar, maka wanita tersebut disarankan untuk menunda dulu punya anak. Hasto menyarankan penggunaan kontrasepsi untuk menunda kehamilan.
"Semua remaja putri yang mau nikah harus diperiksa Hb dulu. Diperiksa Hb, lingkar lengan atas," ujar Hasto.
"Kalau lingkar lengannya kurang dari 23,5 boleh nikah tapi jangan hamil dulu dan harus bisa pakai kontrasepsi kondom, bisa pakai pil itu bisa," sambungnya.
Kaitan cek Hb sebelum hamil dan stunting
Melakukan cek Hb penting dilakukan pada remaja putri. Kekurangan Hb bisa menyebabkan anemia atau kondisi tubuh yang mengalami kekurangan jumlah sel darah merah.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan bahwa angka kejadian anemia masih terbilang tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 persen, atau 3-4 dari 10 remaja mengalami anemia.
"Remaja puteri ini jangan sampai anemia, karena kalau anemia berisiko tinggi melahirkan bayi stunting," kata Menkes Budi, dilansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Pemeriksaan kadar Hb dapat dilakukan setidaknya 6 bulan atau 1 tahun sekali di Puskesmas secara gratis. Bila diketahui Hb-nya rendah, remaja putri diminta untuk mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) untuk memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat.
"Untuk remaja puteri, supaya hidupnya sehat, anaknya nanti tidak Stunting, tes darah minimal satu tahun sekali. Kalau angkanya di bawah 12 harus minum TTD, kalau Hb sudah di atas 13, jaga kesehatannya, makannya yang cukup dan rutin aktivitas fisik," ungkap Menkes Budi.
Setelah cek Hb, wanita yang sudah siap menikah dapat melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Seperti apa pengukuran ini dan manfaatnya?
Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga 5 manfaat lakukan USG sebelum hamil, dalam video berikut:
PENTINGNYA UKUR LINGKAR LENGAN ATAS SEBELUM MENIKAH
Alasan Wanita Harus Cek Lingkar Lengan Atas & HB Sebelum Nikah untuk Persiapan Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/microgen
Pengukuran lingkar lengan atas sebelum menikah
Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dapat dilakukan sebelum wanita menikah. Tujuannya adalah memastikan bahwa tubuh telah siap untuk hamil, Bunda.
Pengukuran LILA dapat mencegah malnutrisi saat hamil yang bisa berakibat pada stunting. Dalam jurnal Maternal Child Nutrition tahun 2020 dijelaskan, malnutrisi ibu hamil dapat terlihat dalam indikator antropometri seperti lingkar lengan atas (LILA) atau dalam tes biokimia, yang menunjukkan, misalnya, anemia atau defisiensi mikronutrien tertentu.
Bunda perlu ketahui, pengukuran LILA dapat memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak di bawah kulit. Hasil pengukuran ini menunjukkan pengurangan masa otot atau jaringan lemak atau keduanya yang dapat digunakan sebagai parameter untuk melihat risiko KEK (Kurang Energi Kronis) pada ibu hamil atau bumil.
Ukuran LILA normal sebelum promil
Menurut Kemenkes RI, ukuran LILA normal adalah ≥ 23,5 cm. Apabila lingkar lengan atas lebih dari 23,5 cm, artinya wanita itu tidak berisiko dan dianjurkan untuk tetap mempertahankan keadaan tersebut. Bumil dikatakan mengalami masalah gizi KEK bila hasil LILA lebih kecil dari 23,5 cm.
Sementara itu, ambang batas LILA pada wanita usia subur (WUS) dengan risiko kekurangan energi kronik adalah 23,5 cm, yang diukur dengan menggunakan pita ukur (metlin). Apabila lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK.
Dalam Jurnal Gizi Klinik Indonesia 2020 dijelaskan, berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan dampak jangka panjang dari wanita usia subur dan bumil yang mengalami KEK akibat asupan energi dan protein yang tidak mencukupi.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil

Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil

Kehamilan
Pentingnya Pemeriksaan Andrologi bagi Calon Ayah

Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan

Kehamilan
Just for Fun! Nama-nama Ibu yang Diprediksi Hamil di 2018


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda