KEHAMILAN
Ketuban Pecah Dini: Penyebab, Ciri, Cara Mengetahui & Mengatasinya
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Selasa, 14 Mar 2023 21:05 WIBKetuban pecah dini dapat menjadi indikasi harus melahirkan melalui operasi caesar, Bunda. Mengenali penyebab dan ciri ketuban pecah sangat penting untuk mencegah dan mengatasinya.
Ketuban pecah dini dalam istilah medis disebut Preterm Premature Rupture of Membranes (PPROM). Menurut ulasan di National Institutes of Health (NIH), ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan atau sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG., mengatakan bahwa ketuban pecah bisa menyebabkan air ketuban menjadi sedikit. Padahal, air ketuban ini berfungsi untuk melindungi janin dalam kandungan.
"Kalau ketuban habis pasti gawat janin karena aliran darah pusat ke janin jadi berkurang. Intinya semua tentang oksigen, kalau ketuban habis, tali pusat akan kejepit, sehingga mengganggu suplai oksigen ke janin," kata Alex kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, air ketuban sedikit belum tentu pecah, tapi bisa karena kondisi janin yang tidak baik. Namun, salah satu penyebab air ketuban sedikit bisa karena ketuban pecah, Bunda.
Penyebab ketuban pecah dini
Ada beragam mekanisme yang menyebabkan ketuban pecah dini sebelum persalinan. Namun, seringkali tidak ada penyebab jelas yang diidentifikasi pada pasien yang mengalami kondisi ini.
Ketuban pecah dini dapat terjadi akibat melemahnya selaput ketuban secara fisiologis. Kondisi diperparah dengan dorongan dari kontraksi rahim.
Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan ketuban pecah dini menurut NIH dan dikutip dari laman Medine Plus, yakni:
- Infeksi rahim, leher rahim, atau vagina.
- Riwayat ketuban pecah dini di kehamilan sebelumnya.
- Perdarahan pervaginam di trimester kedua atau ketiga.
- Riwayat pernah menjalani operasi atau biopsi serviks.
- Peregangan kantung ketuban secara berlebihan akibat terlalu banyak cairan ketuban atau hamil lebih dari satu bayi.
- Defisiensi nutrisi tembaga dan asam askorbat.
- Indeks massa tubuh yang rendah.
- Penggunaan obat-obat terlarang atau merokok.
Ciri ketuban pecah dini
Ketuban pecah dapat ditandai dengan ciri yang khas, yakni:
- Keluarnya cairan yang tidak dapat berhenti dari vagina
- Cairan keluar secara perlahan lalu menjadi deras
- Mengalami keputihan (cairan keputihan) yang abnormal
- Perdarahan di vagina
- Merasakan tekanan di panggul
Cairan ketuban biasanya tidak berwarna dan berbau seperti urine. Bunda bisa menganalisisnya dengan melihat dan mencium bau yang keluar.
Diagnosis ketuban pecah dini
Jika curiga ketuban pecah dini, maka dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mematikan dan menegakkan diagnosis. Melansir dari Healthline, berikut beberapa pemeriksaan untuk diagnosis ketuban pecah dini:
1. Tes analisis sekresi vagina
Tes ini dilakukan untuk menentukan apakah cairan yang keluar memang air ketuban. Tes ini akan mencari zat atau karakteristik tertentu yang biasanya ditemukan dalam cairan ketuban.
2. Tes pH
Tes ini melibatkan pengujian pH sampel cairan vagina. PH vagina normal adalah antara 4,5 dan 6,0. Cairan ketuban memiliki pH lebih tinggi dari 7,1 hingga 7,3. Jika ketuban sudah pecah, maka pH sampel cairan vagina akan lebih tinggi dari normal.
3. Tes nitrazin
Tes ini dilakukan dengan memasukkan setetes cairan yang diperoleh dari vagina ke strip kertas yang mengandung pewarna nitrazine. Strip berubah warna tergantung pada pH cairan. Strip akan membiru jika pH lebih besar dari 6,0 dan ini berarti kemungkinan besar membran telah pecah.
4. Ferning
Jika ketuban pecah dini, maka cairan yang bercampur dengan estrogen akan menciptakan pola di bawah mikroskop karena kristalisasi garam. Beberapa tetes cairan akan ditempatkan pada slide mikroskop dan diamati di bawah mikroskop untuk mengetahui apakah air ketuban memang yang keluar dari vagina.
Tes lainnya untuk mendiagnosis melibatkan cek cairan yang keluar dari vagina. Setelah ketuban pecah dini dikonfirmasi, tes tambahan lain mungkin dilakukan untuk menilai kondisi janin.
Komplikasi ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini dapat menimbulkan komplikasi, tak hanya pada ibu tapi juga janinnya ketika dilahirkan. Berikut komplikasi ketuban pecah dini:
- Infeksi pada ibu dan janin, serta risiko rahim terinfeksi (korioamnionitis)
- Persalinan prematur
- Sindom gangguan pernapasan pada bayi
- Perdarahan intraventrikular
- Hipoplasia paru janin
- Risiko melahirkan dengan operasi caesar
Ketuban pecah dini sebelum minggu ke-24 jarang terjadi. Namun, seringkali ini mengakibatkan kematian janin karena paru-paru yang belum berkembang dengan baik. Bila pun bayi bertahan hidup, ia berisiko mengalami masalah jangka panjang, seperti penyakit paru kronis, masalah perkembangan, hidrosefalus, dan kelumpuhan otak.
Penanganan ketuban pecah dini
Penanganan ketuban pecah dini akan tergantung pada usia kehamilan, kondisi janin, dan kondisi Bunda. Secara umum, ada dua pilihan penanganan, yakni melahirkan atau menunggu kelahiran.
Waktu menunggu ini dilakukan dengan memberikan pengobatan yang dapat menunda persalinan. Berikut penjelasan lengkap terkait penanganan ketuban pecah dini:
1. Bumil cukup bulan (37 minggu atau lebih)
Pada usia kehamilan ini, Bunda dapat melanjutkan persalinan dan dilakukan pencegahan penyakit Streptococcus Grup B harus diberikan sesuai indikasi.
2. Usia kehamilan 34 sampai 36 minggu
Menurut Sanford Health, dua perlima wanita pada tahap ini akan melahirkan bayinya dalam waktu seminggu. Banyak yang akan melahirkan dalam waktu 48 jam. Proses persalinan dapat dilakukan bila rumah sakit memiliki ruang perawatan neonatus.
3. Usia kehamilan kurang dari 34 minggu
Persalinan mungkin akan dilakukan dengan induksi bila telah dipastikan paru-paru janin sudah matang. Pengobatan juga akan diberikan, seperti antibiotik, suntikan steroid untuk perkembangan paru-paru, dan obat untuk mencegah kontraksi. Dokter juga akan memantau kondisi janin secara teratur melalui USG.
Bisakah ketuban pecah dini dicegah?
Ketuban pecah dini tidak selalu dapat dicegah. Namun, perubahan gaya hidup menjadi sehat bisa mengurangi risikonya, Bunda.
Pemeriksaan rutin selama hamil dibutuhkan untuk memastikan kondisi cairan ketuban baik, begitupun kondisi janin. Jangan lupa untuk bicarakan ke dokter tentang penggunaan obat-obatan selama hamil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga serba-serbi pengentalan darah saat kehamilan, di video berikut:
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Cara Ampuh Agar Janin Bergerak, Bisa Lari Kecil atau Hanya Berbaring
3 Faktor Penyebab Bayi Meninggal dalam Kandungan Menurut Dokter
10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran
Studi: Preeklamsia Terkait dengan Penyakit Ginjal
TERPOPULER
Momen Juliana Moechtar Dampingi Suami TNI yang Kembali Naik Pangkat, Intip Kebersamaannya
3 Artis Hijabers Datangi Lokasi Bencana di Sumbar, Natasha Rizky Salah Satunya
Intip Potret Babymoon Alyssa Daguise & Al Ghazali Menikmati Keindahan Laut di Thailand
Potret Lindswell Kwok Kembali Tunjukkan Kemampuan Wushu usai Jadi Bunda 3 Anak
Manfaat Susu untuk Tumbuh Kembang Anak dan Tips Memilihnya Menurut Dokter
REKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Makeup Palette, Komplet dari Bronzer hingga Blush
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Merek Balsam untuk Anak Batuk Pilek
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Modena Microwave Oven Convection MV 5536 CBBK, Lengkap dengan Cara Menggunakan & Harganya
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu Anak 6 Tahun untuk Kecerdasan Otak dan Pertumbuhannya
KinanREKOMENDASI PRODUK
Rekomendasi 5 Tumbler untuk Busui agar Selalu Terhidrasi, BPA Free & Harga di Bawah Rp300 Ribu
Indah RamadhaniTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
Sering Dimakan saat Sarapan, 4 Menu Ini Ternyata Berisiko Merusak Ginjal
3 Artis Hijabers Datangi Lokasi Bencana di Sumbar, Natasha Rizky Salah Satunya
Manfaat Susu untuk Tumbuh Kembang Anak dan Tips Memilihnya Menurut Dokter
Intip Potret Babymoon Alyssa Daguise & Al Ghazali Menikmati Keindahan Laut di Thailand
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terpopuler: Potret Inara Rusli Usai Jadi Istri Insanul Vs Maudy Ayunda Dikritik
-
Beautynesia
Musim Durian Jangan Kalap, Wapadai 7 Efek Samping Makan Berlebihan!
-
Female Daily
Paragon Wardah Hadirkan Akses Air Bersih untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat di Nusa Tenggara Timur
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
-
Mommies Daily
Biaya Masuk SMA di Jawa Tengah 2026/2027, SPP Mulai dari Rp50 Ribu!