Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 27 Sep 2020 08:03 WIB

Young pregnant woman with headache sitting on sofa. Pregnancy symptoms, expectation, parenthood concept, copy space
10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran/ Foto: iStock
Jakarta -

Setelah dua garis biru muncul di uji kehamilan, mendadak Bunda menjadi visioner. Berpikir panjang ke depan tentang kesehatan Bunda dan si janin. Ditambah, umumnya wanita lebih overthinking dibandingkan pria.

Bunda juga sempat overthinking selama hamil? Enggak apa-apa kok, Bunda. Positifnya, ini bentuk proteksi Bunda pada janin sejak awal kehamilan.

Ada beberapa hal saat hamil yang bisa bikin Bunda overthinking dan cemas. Namun, menurut dokter hal-hal berikut ini tak perlu dicemaskan jika Bunda dalam kondisi sehat.

Berikut 10 hal yang bikin ibu hamil overthinking:

1. Morning sickness

Morning sickness adalah salah satu gejala kehamilan yang paling umum. Terkadang makanan yang telah dilahap keluar begitu saja tanpa aba-aba. Nah, Bunda mungkin cemas dan terlalu memikirkan kondisi serta asupan nutrisi janin ketika morning sickness.

Padahal, menurut dokter kandungan dr.Adi Widodo, Sp.OG., Bunda enggak perlu khawatir. Morning sickness justru menjaga Bunda dari konsumsi makanan yang tak baik untuk janin. Selain itu, janin juga menyerap nutrisi yang ada di tubuh Bunda. Akan tetapi, perlu dicatat, kalau Bunda juga tak bisa minum maka sebaiknya konsultasikan ke dokter supaya ada penanganan lebih lanjut.

2. Salah makan

Banyak ibu hamil yang overthinking dengan apa yang ia makan. Takut salah makan dan memengaruhi kondisi janinnya. Bunda sebenarnya tak perlu khawatir. Makan dahulu apa yang dianggap aman dan konsultasikan apa saja pantangan ibu hamil pada dokter saat kunjungan selanjutnya.

3. Stres

Banyak ibu hamil yang takut stres selama kehamilan lho. Padahal menurut dokter kandungan berbasis Los Angeles, Karyn Morse, MD, di Cedars-Sinai Medical Center, tidak ada gunanya untuk takut akan stres. "Terutama karena hari yang sangat melelahkan di tempat kerja tidak akan membahayakan bayi," ujarnya, dikutip dari Parents.

4. Janin cacat

Seperti banyak calon ibu, Bunda menahan napas selama setiap tes USG, berharap hasilnya akan membuktikan bahwa bayi sehat dan berkembang sesuai rencana. Ya, kemungkinan besar janin memang normal kok, Bunda. Hanya ada 4 persen risiko bayi mengalami cacat. Nah, untuk mengurangi overthinking soal ini, Bunda usahakan untuk konsumsi asam folat dan penuhi nutrisi lewat makanan bergizi.

5. Bayi lahir prematur

Angka kelahiran prematur terus meningkat mungkin membuat Bunda cemas. Akan tetapi lebih dari 70 persen bayi lahir antara 34 dan 36 minggu. Risiko komplikasi serius atau masalah perkembangan jauh lebih rendah.

Above high angle view of nice lovely beautiful minded serious pregnant curly-haired mom in casual wear sitting on sofa, couch, divan, working remotely, lotus pose, white light interior room10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran/ Foto: iStock

6. Berat badan tidak kembali

Sebagian besar ibu hamil ingin berat badannya kembali normal setelah melahirkan. Mungkin Bunda bahkan kepikiran hal ini sejak hamil. Tenang saja, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 14 hingga 20 persen wanita memang mempertahankan setidaknya sebagian dari berat badan kehamilan mereka, tetapi ada cara untuk meningkatkan peluang Bunda kembali ke berat badan semula.

7. Komplikasi kehamilan

Komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional dan preeklampsia terdengar menakutkan. Mereka bisa overthinking soal kondisi kesehatannya selama hamil dan menjelang persalinan.

Yang terpenting, Bunda menjalankan apa yang sudah dianjurkan dokter. Jika memang punya faktor risiko, konsultasikan hal ini sebaiknya sebelum hamil agar dokter bisa memantau dengan cermat sejak awal.

8. Kehidupan seks

Bunda mungkin juga kepikiran tentang kehidupan seks selama kehamilan. Selama trimester 1, Bunda perlu konsultasikan dahulu ke dokter. Setelahnya, Bunda enggak perlu cemas, seks selama kehamilan di trimester kedua terutama ketiga justru baik dan dianjurkan.

9. Keguguran

Morse mengatakan kurang dari 20 persen kehamilan berujung keguguran. Bunda sebaiknya jangan overthinking, sebab kabar baiknya saat janin sudah mulai terdengar detak jantungnya maka angka keguguran berukuran lima persen.

"Dan kemungkinan mengalami keguguran kedua sangat kecil - kurang dari 3 persen, kata Diane Ashton, MD, MPH, wakil direktur medis untuk March of Dimes.

10. Melahirkan

Setelah melewati trimester kedua, biasanya ibu hamil mulai cemas sekaligus excited bertemu bayi. Untuk mengatasi cemas tentang melahirkan, coba ikut kelas prenatal dan percayalah dengan dokter yang akan menangani Bunda.

"Terlepas dari kekhawatiran Anda, yang paling penting adalah memiliki dokter yang Anda percayai dan dapat mengobrol secara terbuka tentang ketakutan dan keinginan Anda di ruang bersalin, dan siapa yang dapat berbicara kepada Anda tentang apa yang sebenarnya diharapkan. Itu akan sangat membantu menenangkan pikiran Anda," kata Morse.

Simak juga penjelasan dokter tentang makan buah nanas selama kehamilan:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda