KEHAMILAN
Kelainan Kromosom pada Janin: Penyebab, Cara Mengetahui dan Mencegahnya
Humidatun Nisa' | HaiBunda
Kamis, 27 Apr 2023 20:05 WIBKelainan kromosom terjadi ketika janin memiliki jumlah kromosom yang salah, jumlah DNA yang salah dalam kromosom, atau kromosom yang cacat secara struktural. Kelainan ini dapat menyebabkan perkembangan kelainan bawaan, kelainan seperti sindrom Down, atau kemungkinan keguguran.
Mengutip Verywell Family, kelainan kromosom pada janin adalah ketika terdapat perbedaan kromosom yang terjadi selama janin berkembang. Mereka bisa 'de novo' (unik untuk janin) atau diwariskan dari orang tua. Kelainan dibagi menjadi dua kategori: Numerik dan struktural.
Yuk ketahui lebih lanjut tentang penyebab, cara mengetahui dan mencegah kelainan kromosom pada janin. Simak terus ya.
Penyebab kelainan kromosom pada janin
Tubuh kita terdiri dari sel-sel, Bunda. Di tengah setiap sel adalah nukleus, dan di dalam nukleus terdapat kromosom. Kromosom penting karena mengandung gen yang menentukan karakteristik fisik, golongan darah, dan bahkan seberapa rentan kita terhadap penyakit tertentu.
Setiap sel dalam tubuh biasanya mengandung 23 pasang kromosom—total 46 kromosom—masing-masing berisi sekitar 20.000 hingga 25.000 gen. Setengah dari kromosom seseorang berasal dari sel telur Ibu dan setengah lainnya berasal dari sperma Ayah.
Kelainan kromosom terjadi karena pembelahan sel yang tidak berjalan sesuai rencana. Pembelahan sel yang khas terjadi dengan mitosis atau meiosis. Ketika sebuah sel, yang terdiri dari 46 kromosom, terbagi menjadi dua sel, ini disebut mitosis. Sel-sel baru juga harus memiliki 46 kromosom masing-masing.
Tubuh manusia terdiri dari sel-sel yang terbentuk dari mitosis. Pada meiosis, sebuah sel juga membelah menjadi dua bagian, tetapi bagian ini masing-masing memiliki 23 kromosom. Meiosis menghasilkan sperma dan telur di organ reproduksi. Jika mitosis atau meiosis menghasilkan jumlah kromosom yang berbeda dari yang diharapkan, ini dianggap sebagai kelainan kromosom.
Beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan kemungkinan kelainan kromosom adalah usia orang tua. Ada risiko kelainan kromosom yang lebih tinggi yang terjadi pada wanita berusia 35 tahun ke atas.
Meskipun ada penelitian yang bertentangan dan lebih banyak belajar tentang usia ayah lanjut (kadang-kadang didefinisikan sebagai usia 40 dan lebih tua), ini juga memiliki bukti kemungkinan peningkatan risiko gangguan kromosom.
Selain itu, faktor lingkungan, seperti paparan obat pada janin, juga dapat terlibat dalam kelainan kromosom.
Dua kategori kelainan kromosom seperti telah disebutkan adalah abnormalitas numerik dan abnormalitas struktural. Di mana, numerik mengacu pada fakta bahwa ada kekurangan kromosom (monosomi) atau kelebihan, ada tiga kromosom (trisomi). Sedangkan abnormalitas struktural adalah ketika susunan kromosom menimbulkan masalah.
Klik halaman berikutnya yuk Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Saksikan video tentang 5 tes kehamilan untuk cek kelainan janin:

CARA MENGETAHUI DAN MENCEGAH KELAINAN KROMOSOM