Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Abortus Imminens dan Apakah Janin Masih Bisa Berkembang Normal?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 27 Mar 2023 20:02 WIB

Ilustrasi Janin
Penyebab Abortus Imminens dan Apakah Janin Masih Bisa Berkembang Normal?/Foto: Getty Images/iStockphoto/

Keguguran merupakan kondisi yang membuat seorang Bunda tak dapat melanjutkan kehamilannya lagi. Keguguran secara klinis dapat dikelompokkan menjadi keguguran iminens, keguguran insipiens, keguguran inkomplit, dan keguguran komplit. Jatuh kecil, cedera atau stres selama trimester pertama kehamilan dapat menyebabkan keguguran yang mengancam atau abortus imminens. 

Abortus imminens terjadi di hampir setengah dari semua kehamilan. Kemungkinan keguguran lebih tinggi pada wanita yang lebih tua. Sekitar setengah dari wanita yang mengalami pendarahan pada trimester pertama akan mengalami keguguran. Artinya kemungkinan keguguran apabila seseorang mengalami abortus imminens sebesar 50 persen.

Penyebab abortus imminens 

Lebih jelasnya, mengutip dari laman Kemenkes RI, abortus imminens merupakan perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks. Diagnosis abortus imminens atau keguguran yang mengancam ditentukan karena pada wanita hamil terjadi:

  • perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai sedikit nyeri abdomen atau tidak sama sekali
  • uterus membesar sesuai usia kehamilan
  • serviks belum membuka,
  • tes kehamilan positif

Keguguran iminens berbeda dengan perdarahan implantasi, Bunda, yaitu perdarahan dalam jumlah sedikit di awal kehamilan akibat menembusnya villi korealis ke dalam desidua pada saat implantasi embrio. Perdarahan implantasi umumnya sedikit, warnanya merah, cepat berhenti, dan tidak disertai perut mulas.

Gejala abortus imminens

Dilansir Medline Plus, gejala abortus imminens atau keguguran yang mengancam meliputi:

  • Perdarahan vagina selama 20 minggu pertama kehamilan (menstruasi terakhir kurang dari 20 minggu yang lalu). Pendarahan vagina terjadi di hampir semua abortus imminens.
  • Kram perut juga dapat terjadi. Jika kram perut terjadi tanpa adanya perdarahan yang signifikan, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk memeriksa masalah lain selain ancaman keguguran.

Penyebab abortus imminens

Fenomena abortus imminens dapat terjadi karena sebab-sebab seperti:

  • Kelainan kromosom, ketidakcocokan golongan darah ibu-anak
  • Ibu hamil dengan penyakit demam tinggi, gagal jantung, penyakit kandungan, akan meningkatkan resiko terancam keguguran
  • Wanita hamil menjadi lemah karena terlalu banyak bekerja dan pola makan yang buruk.
Ilustrasi JaninIlustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Apakah janin masih bisa berkembang?

Yang menjadi pertanyaan, apakah janin masih bisa berkembang, mengingat janin masih berada di dalam kandungan? Dilansir laman Vinmec, abortus imminens merupakan kondisi dimana janin masih hidup dan belum dikeluarkan dari lapisan rahim serta tumbuh di dalam rongga rahim, namun ibu hamil mengalami gejala seperti nyeri perut dan pendarahan. Jika kondisi ini terdeteksi dan diobati sejak dini, janin bisa diselamatkan.

Seperti yang telah dibahas, kemungkinannya ada dua. Jika rasa sakit dan pendarahan dapat teratasi, ibu hamil dapat melanjutkan kehamilan dan dapat melahirkan bayi sehat. Atau hal-hal mungkin menjadi lebih buruk dan ibu hamil akan mengalami keguguran.

Apa yang harus dilakukan saat mengalami abortus imminens? Ada kah pencegahannya? Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Saksikan video tentang 5 makanan penyebab janin tak berkembang:

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MENCEGAH ABORTUS IMMINENS

Ilustrasi Janin

Penyebab Abortus Imminens dan Apakah Janin Masih Bisa Berkembang Normal?/Foto: Getty Images/iStockphoto/

Abortus imminens atau ancaman keguguran kebanyakan terjadi karena ibu hamil kelelahan dan lemah fisik. Karena itu, ketika terancam keguguran, ibu hamil harus memperhatikan istirahat, rileks, menghindari stres, dan banyak berolahraga. Selain itu, ibu hamil dapat memperhatikan beberapa hal berikut untuk melindungi janin pada 3 bulan pertama kehamilan:

  • Olahraga ringan. Ibu hamil bisa menghabiskan 30 menit sehari berjalan kaki, berlatih yoga agar lebih sehat. Tetap dalam suasana hati yang baik dan melahirkan lebih mudah di akhir kehamilan
  • Hindari menggosok perut atau pemeriksaan sendiri, yang dapat mengiritasi serviks dan menyebabkan keguguran
  • Hindari seks selama trimester pertama
  • Suplemen gizi lengkap seperti banyak makan sayur dan buah hijau, rendah lemak, tidak makan makanan yang jarang dan mentah. Ibu hamil boleh makan makanan bergizi
  • Jangan minum alkohol, bir, atau merokok dalam keadaan apa pun;
  • Rutin memeriksa kehamilan
  • Gunakan obat yang tepat diresepkan oleh dokter untuk menjaga janin.
Banner Manfaat & Risiko Bumil Berpuasa

Bunda, sebagian besar keguguran tidak dapat dicegah. Penyebab paling umum dari keguguran adalah kelainan genetik acak pada kehamilan yang sedang berkembang. Jika Bunda mengalami dua atau lebih keguguran berulang, Bunda harus berkonsultasi dengan spesialis untuk mencari kondisi mendasar yang menyebabkan masalah tersebut.

Ibu hamil yang mendapatkan perawatan prenatal memiliki hasil kehamilan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan bayinya. Lebih baik mengatasi masalah kesehatan sebelum hamil daripada menunggu sampai terlanjur hamil.

Penting diingat juga, keguguran yang disebabkan oleh penyakit yang memengaruhi seluruh tubuh, seperti tekanan darah tinggi, jarang terjadi. Namun Bunda bisa mencegah keguguran ini dengan mendeteksi dan mengobati penyakit tersebut sebelum hamil.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda