
kehamilan
Cara Membedakan Telat Haid Tanda Hamil atau Penebalan Dinding Rahim, Ini Tanda Khasnya
HaiBunda
Senin, 22 May 2023 18:55 WIB

Saat mengalami telat haid, Bunda yang tengah menjalani program hamil tentu bertanya-tanya, apakah ini tanda kehamilan? Faktanya memang telat haid bukan cuma pertanda kehamilan, tapi juga kondisi lain semisal penebalan dinding rahim.
Pada kehamilan dan penebalan dinding rahim (endometrium) ini dapat memengaruhi siklus haid. Lantas bagaimana caranya membedakan telat haid tanda hamil atau penebalan dinding rahim?
Cara membedakan telat haid tanda hamil atau penebalan dinding rahim
Ketebalan dinding rahim penting dalam kehamilan. Peluang terbaik untuk hamil yang sehat itu endometriumnya tidak terlalu tipis atau tebal. Setiap bulannya, endometrium menebal sebagai respons dari perubahan hormonal untuk persiapan kehamilan.Â
Dinding rahim yang menebal memungkinkan embrio untuk ditanamkan dengan sukses dan menerima nutrisi yang dibutuhkannya. Jika tidak terjadi kehamilan, lapisan ini akan meluruh sebagai darah menstruasi.Â
Penebalan dinding rahim ini juga bisa menjadi hal yang wajar atau petanda kondisi medis tertentu. Bunda bisa mengalami penebalan dinding rahim karena hiperplasia endometrium.
Pada kondisi ini, siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Bunda bisa saja tidak mengalami menstruasi dalam jangka waktu tertentu atau terus menerus menstruasi dengan volume yang melebihi darah menstruasi.
Ketebalan dinding rahim
Menurut Radiological Society of North America (RSNA), endometrium paling tipis selama menstruasi, biasanya dengan ketebalan antara 2–4 milimeter (mm).
Paruh pertama fase proliferatif dimulai sekitar hari ke 6 hingga 14 siklus seseorang, atau waktu antara akhir siklus menstruasi sebelumnya, saat perdarahan berhenti, dan sebelum ovulasi. Pada fase ini, endometrium mulai menebal dan berukuran antara 5-7 mm.
Saat siklus berlanjut dan bergerak menuju ovulasi, endometrium tumbuh lebih tebal, hingga sekitar 11 mm.
Sekitar 14 hari dalam siklus seseorang, hormon memicu pelepasan sel telur. Selama fase sekresi ini, ketebalan endometrium paling besar dan dapat mencapai 16 mm.
RSNA juga menyatakan bahwa pada orang pasca menopause yang sehat, endometrium biasanya berukuran sekitar 5 mm atau kurang.
Melansir laman Medical News Today, Valinda Nwadike yang merupakan Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi menjelaskan bahwa selama siklus menstruasi, tubuh mempersiapkan endometrium untuk menampung embrio. Ketebalan endometrium bervariasi selama proses ini.
Apa itu hiperplasia endometrium?
Hiperplasia endometrium sebenarnya merupakan istilah medis untuk suatu kondisi di mana endometrium menjadi terlalu tebal. Ini sering dikaitkan dengan kadar estrogen atau senyawa mirip estrogen yang berlebihan, dan progesteron yang tidak cukup.Â
"Kondisi itu sendiri bukanlah kanker, tetapi dapat menyebabkan perkembangan kanker," kata Nwadike.
Selain dinding rahim terlalu tebal, bisa juga endometrium yang terlalu tipis. Nwadike mengatakan peneliti mendefinisikan endometrium tipis sebagai 7mm atau kurang. Biasanya, para ahli mengasosiasikan pembacaan ketebalan endometrium yang rendah dengan usia.
Namun, para ahli melaporkan bahwa 5 persen orang di bawah 40 tahun, dan 25 persen orang di atas 40 tahun memiliki endometrium yang tipis.
"Kemungkinan penyebab endometrium tipis meliputi peradangan, perawatan medis, atau struktur dan sifat endometrium itu sendiri," ujarnya.
Ketahui beda telat haid karena hamil atau penebalan dinding rahim di halaman berikutnya.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Simak juga video tentang 5 masalah reproduksi yang sebabkan Bunda sulit hamil:
PERBEDAAN TELAT HAID KARENA HAMIL
Cara Membedakan Telat Haid Tanda Hamil atau Penebalan Dinding Rahim, Ini Tanda Khasnya /Foto: Getty Images/iStockphoto/Narong KHUEANKAEW
Melansir laman News-medicalnet, kehamilan dapat membuat Bunda mengalami berbagai perubahan fisik dan fisiologis untuk mengakomodasi pertumbuhan janin dan mempersiapkan menjadi orang tua.Â
Secara tradisional, tanda dan gejala kehamilan dikelompokkan menjadi tiga kategori: presumptive, probable, dan positive. Satu-satunya tanda dengan akurasi 100Â persen adalah tanda positif dengan tes kehamilan, sedangkan sebagian besar tanda awal kehamilan termasuk dalam kategori dugaan.
"Tanda awal kehamilan yang paling jelas adalah terlambat haid atau tidak haid. Meskipun melewatkan satu periode bukanlah tanda kehamilan yang dapat diandalkan (terutama jika seorang wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur), " kata Dr. Tomislav Meštrović, dokter dengan gelar Ph.D dalam ilmu biomedis.
Menurutnya, kehamilan disertai dengan mual dan muntah (morning sickness), nyeri payudara, kelelahan, dan sering buang air kecil. Namun, tanda-tanda awal tersebut tidak dianggap sebagai indikator kehamilan yang dapat diandalkan karena salah satunya dapat menjadi tanda kondisi selain kehamilan.Â
Misalnya, tidak haid dapat disebabkan disfungsi endokrin, menopause dini, malnutrisi, diabetes melitus, anemia, atau stres.
Lebih lanjut, mual dan muntah dapat disebabkan oleh keracunan makanan, gangguan pencernaan, gangguan makan, atau infeksi akut. Untuk payudara yang melembut mungkin berasal dari perubahan pramenstruasi, mastitis kronis, atau penggunaan kontrasepsi oral.
"Sedangkan kelelahan bisa disebabkan oleh stres, anemia, atau infeksi virus," jelasnya.
Terakhir, frekuensi buang air kecil dapat disebabkan oleh banyak hal selain kehamilan, terutama infeksi, sistokel, gangguan struktural, tumor panggul, atau bahkan ketegangan emosional. Jadi, meskipun kombinasi dari tanda-tanda awal dapat menunjukkan kehamilan, tetap tidak dapat diandalkan untuk memastikan kondisi ini.
"Inilah sebabnya mengapa penggunaan tes kehamilan di rumah (berdasarkan deteksi human chorionic gonadotropin urine) direkomendasikan sebagai langkah awal ketika ada kecurigaan. Dengan tes kehamilan urine modern yang sensitif secara klinis, kehamilan dapat dideteksi hingga empat hari sebelum periode yang diharapkan," kata Meštrović menjelaskan.
Beberapa tanda awal kehamilan juga dapat diamati dengan USG diagnostik atau sonografi. Pembesaran selanjutnya dari kantung kehamilan awal terlihat pada pencitraan USG.
Sedangkan orang dengan hiperplasia endometrium mungkin mengalami:
- Perdarahan menstruasi yang tidak normal atau perdarahan antar periode.
- Siklus haid pendek (kurang dari 21 hari).
- Pendarahan menstruasi yang berat.
- Pendarahan setelah menopause.
- Tidak mengalami menstruasi sama sekali (amenorrhea).
Banyak dari gejala ini umum terjadi pada orang yang mengalami transisi ke menopause. Peralihan ke menopause sering kali berarti periode yang tidak menentu atau melewatkan periode dan pendarahan yang tidak teratur.Â
Bicaralah dengan dokter tentang gejala yang Bunda alami sehingga dapat ditentukan apakah pemeriksaan hiperplasia endometrium diperlukan.
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
15 Makanan Penghilang Rasa Mual dan Pusing saat Hamil

Kehamilan
Bukan Morning Sickness, Ini Alasan Anggi Marito Putuskan Tak Manggung selama Hamil

Kehamilan
Inggris Terbitkan 'Sertifikat Keguguran' untuk Orang Tua yang Berduka, Tujuannya Ternyata..

Kehamilan
Mengenal Desiderosmia saat Ibu Hamil Ngidam Beragam Aroma Tak Biasa, Termasuk Bensin

Kehamilan
5 Penyebab Paling Umum Flek saat Hamil 2 Bulan, Bedakan dengan Pendarahan ya Bun


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda