Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Manfaat dan Prosedur Tes AMH untuk Bantu Kesuksesan Program Bayi Tabung

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 25 May 2023 21:30 WIB

Ilustrasi program bayi tabung
Mengenal Manfaat Tes AMH untuk Bantu Kesuksesan Program Bayi Tabung/Foto: iStock

Bunda yang berencana program bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF) tentu ingin semua berjalan sukses dan pada akhirnya mendapatkan kehamilan. Kini ada yang namanya tes Anti-Mullerian Hormone (AMH). Yuk berkenalan dengan tes AMH untuk kesuksesan program bayi tabung.

Tes AMH ini berupa darah sederhana untuk mengetahui cadangan sel telur (ovum) yang Bunda miliki. Ini yang dapat meningkatkan kesuksesan program bayi tabung.  

Mengenal tes Anti-Mullerian Hormone (AMH)

Mark P. Trolice, M.D., Director of The IVF CenterSM, mengatakan tes AMH adalah tes darah sederhana yang dapat digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan pengobatan IVF pada pasangan yang sedang mencoba untuk hamil.

“Kami menggunakan tes ini untuk menentukan bagaimana merangsang seorang wanita yang akan disuntik dengan obat kesuburan dan berapa banyak sel telur yang akan kami dapatkan jika kami melakukan tes tersebut," kata Trolice dilansir dari TheIVFCenter.

Dengan kata lain, tes tidak menentukan kualitas telur, hanya viabilitasnya.

Wanita yang berusia di atas 35 tahun dan ingin memiliki bayi atau sejauh ini belum bisa hamil dan sedang mempertimbangkan untuk menjalani IVF adalah kandidat yang baik untuk tes AMH, sebagai prediktor cadangan ovarium.

Tes ini merupakan bagian dari evaluasi kesuburan standar di banyak klinik dan sering digunakan bersamaan dengan tes lain seperti FSH, estradiol, dan jumlah folikel antral.

Manfaat tes AMH

Melansir ClevelandClinic, tes AMH ini gunanya untuk mengukur kadar hormon anti-mullerian dalam darah. Dokter dapat menggunakan tes AMH untuk membantu mendiagnosis massa ovarium. 

Tes ini memang untuk mengetahui jumlah telur seseorang, tapi tidak dapat memprediksi kesuburan  atau kapan wanita akan mengalami menopause. Tes AMH ini berupa tes darah sederhana. Dokter akan mendiskusikan hasilnya dan langkah selanjutnya.

Pria dan wanita menghasilkan AMH, tapi dokter seringnya menggunakan tes tersebut pada wanita, terutama untuk memberikan gambaran tentang kesehatan reproduksi perempuan.

AMH berperan kunci dalam mengembangkan organ seks bayi saat berada di dalam kandungan. Tingkat AMH lebih tinggi pada bayi laki-laki, karena ini mencegah mengembangkan organ reproduksi wanita. Bayi perempuan hanya membutuhkan sedikit AMH untuk perkembangannya.

Pada wanita, sel-sel di dalam folikel ovarium menghasilkan AMH. Folikel ini merupakan kantong berisi cairan kecil di ovarium yang mengandung dan melepaskan sel telur.

Tingkat AMH ini sesuai dengan jumlah telur yang Bunda miliki atau cadangan ovarium:

  • Tingkat AMH yang lebih tinggi berarti lebih banyak telur dan cadangan ovarium yang lebih tinggi.
  • Tingkat AMH yang lebih rendah berarti lebih sedikit telur dan cadangan ovarium yang lebih rendah.

Apa hasil dari tes AMH?

Tes AMH memberi tahu  jumlah telur yang tersisa yang Bunda miliki dan apakah ovarium menua terlalu cepat. Ini mungkin mengungkapkan bahwa Bunda memiliki jendela yang lebih pendek untuk hamil.

Tes AMH juga dapat mengungkapkan seberapa baik Bunda merespons obat kesuburan yang dapat disuntikkan untuk merangsang ovarium dalam mematangkan banyak sel telur sebagai persiapan untuk IVF.

Bunda juga perlu memperhatikan meski kadar AMH berada dalam kisaran yang khas, faktor lain juga dapat memengaruhi kemampuan untuk hamil, seperti:

  • Usia, kondisi medis, merokok, dll.
  • Jumlah dan motilitas sperma.
  • Tidak berovulasi secara teratur, saluran tuba tersumbat, jaringan parut panggul, endometriosis dan kelainan rahim seperti fibroid.

Ketahui kadar tes AMH dari usia dan kemungkinan suksesnya program bayi tabung di halaman berikutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga yuk video tentang serba-serbi bayi tabung:

[Gambas:Video Haibunda]



BERBAGAI TINGKAT AMH

Ilustrasi bayi tabung

Mengenal Manfaat Tes AMH untuk Bantu Kesuksesan Program Bayi Tabung/Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages

Tingkat AMH bervariasi tergantung pada usia. Pada wanita, kadar AMH mulai meningkat selama masa remaja dan mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun. Setelah itu, kadar AMH menurun secara alami.

Dokter mengukur tingkat AMH dalam nanogram per mililiter (ng/mL). Para ahli memperdebatkan bagaimana menentukan tingkat AMH yang khas, tetapi ini adalah rentang umum:

  • Rata-rata: Antara 1,0 ng/mL hingga 3,0 ng/mL.
  • Rendah: Di bawah 1,0 ng/mL.
  • Sangat rendah: 0,4 ng/mL.

Untuk hasil ini dapat sedikit berbeda dari satu laboratorium dengan lainnya karena menggunakan peralatan yang berbeda.

Banner Buku Anak

Tingkat AMH secara alami menurun seiring bertambahnya usia, jadi normal untuk melihat cadangan ovarium yang lebih rendah di usia 30-an, 40-an, dan 50-an.

Sementara untuk masing-masing usia, perkiraan AMH-nya seperti ini:

  • 25 tahun: 3,0 ng/mL.
  • 30 tahun: 2,5 ng/mL.
  • 35 tahun: 1,5 ng/mL.
  • 40 tahun: 1 ng/mL.
  • 45 tahun: 0,5 ng/mL.

Jika Bunda memiliki tingkat AMH yang sangat rendah, ini biasanya berarti Bunda tidak memiliki banyak persediaan telur. Dalam hal ini, peluang keberhasilan melalui IVF tradisional akan berkurang karena respons terhadap stimulasi ovarium cenderung buruk.

Tetapi sebaliknya, jika darah menunjukkan tingkat AMH yang sangat tinggi, tidak selalu merupakan hal yang baik. AMH mungkin tinggi pada beberapa orang dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Itu berarti Bunda memiliki banyak folikel dan ini berpotensi berisiko Sindrom Hiperstimulasi Ovarium (OHSS) jika stimulasi ovarium diperlukan sebagai bagian dari perawatan. OHSS adalah saat Bunda menghasilkan terlalu banyak telur matang.

Jadi inilah mengapa pengujian AMH sangat penting. Jika sudah diketahui tingkat AMH sebelum memulai perawatan maka dapat merencanakan jalur perawatan yang sesuai.

Tes ini tidak akan memberi tahu rata-rata wanita tentang peluangnya untuk memiliki bayi, tetapi untuk wanita di atas usia 35 tahun ketika kadar hormon sangat rendah, ini merupakan indikator yang baik untuk mengetahui kemungkinan kesuksesan atau kegagalan perawatan program bayi tabung.

Ini juga dapat digunakan untuk menyaring donor telur karena yang memiliki tingkat AMH yang baik dapat menjadi kandidat yang baik.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda